Denis Cheryshev: Generasi Kedua dari Kota Gorky

Rusia adalah salah satu negara adidaya yang menjadi kiblat salah satu isme terbesar di dunia. Rusia juga pernah memiliki hubungan baik dengan negara kita ketika masa pemerintahan Orde Lama yang terkenal dengan koneksi Jakarta-Peking-Moskow guna meningkatkan sistem ekonomi Indonesia.

Rusia juga tidak melulu tentang statesman macam Joseph Stalin yang pandai beragitasi atau filsuf dan sastrawan terkenal seperti Leo Tolstoy atau Fyodor Dostoevsky. Namun Rusia juga mampu menghasilkan pemain sepak bola yang berkualitas. Salah satunya Denis Cheryshev.

Denis Cheryshev lahir di kota Nizhniy Novgorod. Kota yang sangat mengagungkan Maxim Gorky dan Alexander Pushkin.

Namun hal itu tak mewajibkan Denis Cheryshev untuk mengikuti para leluhurnya yang kesohor tersebut karena memang bukan sebuah dogma, Denis muda lebih tertarik kepada sepak bola ketimbang menggantungkan hidupnya pada sektor ekonomi dan budaya seperti mayoritas penduduk di kota tersebut.

Berbeda dengan pesepak bola yang biasanya memulai karier sepak bolanya dari klub lokal tempat yang bersangkutan tinggal, tidak bagi Denis Cheryshev. Padahal di kota tersebut terdapat klub lokal bernama FC Volga Nizhniy Novgorod yang pernah diperkuat oleh Dmitri Sychev. Pada usia enam tahun, ia memberanikan diri merantau ke wilayah otonom Asturias.

Tentu dengan usia yang masih sangat muda tak mungkin Denis Cheryshev dibiarkan sebatang kara, sang ayahlah yang membawa Denis muda masuk akademi Sporting Gijon. Ketika itu sang ayah, Dmitri Cheryshev tengah bermain bersama Sporting Gijon.

Setelah lima tahun menimba ilmu di Asturias, akhirnya Denis Cheryshev bersama sang ayah pindah menuju kota Burgos yang berada di wilayah otonom Castille y Leon. Sama seperti sebelumnya, Dmitri bermain di tim senior sementara Denis Cheryshev berlatih di akademi.

Meski hanya sesaat, Real Burgos mungkin adalah klub yang paling dicintai Denis Cheryshev jika melihat kontribusinya dalam eksistensi karier Denis Cheryshev. Bagaimana tidak, di klub inilah bermula perbincangan antara Dmitri Cheryhev dengan salah satu pemandu bakat La Fabrica (akademi sepak bola milik Real Madrid) yang berujung pada dipromosikannya Denis Cheryshev.

BACA JUGA:  Wiljan Pluim: Dari Belanda ke Indonesia Lewat Vietnam

Tak perlu waktu lama untuk menemukan kata setuju bagi kedua pihak untuk merekrut Denis Cheryshev. Pada tahun 2002, Denis Cheryshev resmi didatangkan bersama dengan dua bocah lainnya bernama Menendez dan Alberto Toril untuk bermain di Real Madrid Castilla.

Berdasarkan kontraknya, Denis Cheryshev dijanjikan akan bermain di tim reserve Real Madrid hingga usia 20 tahun (pada saat itu Denis Cheryshev berusia 12 tahun) lalu akan dipromosikan ke tim utama.

Namun jatah promosi itu baru bisa direalisasikan tiga tahun kemudian, tepat di musim 2013/2014 Denis Cheryshev resmi dipromosikan ke tim utama. Namun hanya bertahan selama sebulan akhirnya Denis Cheryshev dipinjamkan menuju Sevilla hingga musim berakhir.

Maksud hati ingin mendapatkan menit bermain, tapi nyatanya nasib Denis Cheryshev hingga masa peminjaman berakhir pun tak lebih baik bila dibandingkan dengan klub pemiliknya.

Dirasa di Sevila tak menunjukkan kemampuan terbaiknya, maka Real Madrid kembali meminjamkan Denis Cheryshev kepada Villareal. Di skuat asuhan Marcelino Garcia Toral inilah Denis Cheryshev menemukan kembali performa apiknya.

Semusim membela panji Yellow Submarines ia bekerja bersama Bruno Soriano, Giovanni dos Santos dan Luciano Vietto untuk meraih peringkat keenam di akhir musim. El Madrigal lebih bersahabat ketimbang Estadio Santiago Bernabeu kala itu bagi Denis Cheryshev.

Akhirnya pada musim 2015/2016, Denis Cheryshev bersama dengan Kiko Casilla dan Casemiro dipanggil kembali. Untuk mencapai di level tersebut tentu tak mudah, dan perjalanan karier Denis Cheryshev yang jatuh bangun tak lepas dari sosok sang ayah.

Dmitri Cheryshev pasti bangga dengan pencapaian Denis Cheryshev saat ini dan berhasil melanjutkan Cheryshev Saga di Liga Spanyol. Denis Cheryshev saat ini tinggal di Madrid dan Dmitri tinggal di Andalusia karena bekerja bersama dengan Unai Emery sebagai asisten pelatih Sevilla.

BACA JUGA:  Pat Nevin Sang Pesepak Bola Hipster

Selain dimiliki oleh sang ayah dan Real Madrid, Denis Cheryshev juga “dimiliki” oleh Mondial Sport Managment. Mondial Sport Managment adalah perusahaan yang bergerak di bidang agen pemain dan transfer pemain, perusahaan yang didirikan oleh orang Prancis bernama Constantin Dumitrascu dan sudah berusia 25 tahun. Di Liga Spanyol, Mondial Sport Managment juga “memiliki” Raphael Varane, Aymeric Laporte dan Sofiane Feghouli.

Meskipun sekarang sudah bergelimang harta dan kemapanan, Denis Cheryshev bukanlah kacang lupa kulitnya. Ia juga memberikan ilmu mengolah si kulit bundar kepada anak-anak berusia 10 hingga 17 tahun dalam sebuah program bernama Campus Denis Cheryshev.

Program tersebut berafiliasi dengan Real Burgos, itulah mengapa penulis berasumsi bahwa klub inilah yang paling dicintai Denis Cheryshev serta lokasinya di Ciudad Deportivo Castanares. Atau setidaknya paling mendapat perhatian dari Cheryshev.

Program ini diadakan sebanyak tiga periode dalam setahun, dengan adanya Campus Denis Cheryshev ini semakin menambah kamp pelatihan yang ada di Burgos. Sebelumnya juga telah berdiri Campus de Futbol y Multiaventura, Campus Jugones, I Edicion Campus E-Sports Condado De Trevino dan Campus Arbeloa en Aranda de Duero.

Meski sempat membuah geger seluruh Spanyol yang menyebabkan Real Madrid tersingkir di ajang Copa del Rey beberapa waktu yang lalu, pada ulang tahun yang ke-25 ini Denis Cheryshev ingin memberikan pelajaran kepada kita semua bahwa jangan degil-lah terhadap pilihan orang tua. Terkadang kita hanya perlu menurutinya saja.

Felic Cumple, Denis Dmitriyevich Cheryshev!

 

Komentar
Mahasiswa jurusan sejarah yang sedang berusaha menyelesaikan studinya di salah satu universitas di semarang, penikmat sepakbola dari layar kaca setiap minggunya dan mantan pemain futsal tingkat jurusan.