Anomali Chelsea yang Mengerikan

Partai Liga Champions versus Malmo (21/10) memang sukses dimenangkan Chelsea via skor telak 4-0.

Akan tetapi, ada harga mahal yang mesti dibayarkan atas poin penuh tersebut. Apalagi kalau bukan cederanya sepasang striker The Blues, Romelu Lukaku, dan Timo Werner.

Baik Lukaku maupun Werner sama-sama mengalami cedera pada babak pertama. Lukaku mengalami masalah di pergelangan kakinya sedangkan Werner punya problem di bagian paha.

Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, dalam sebuah wawancara kemudian menyebut jika Lukaku dan Werner pasti absen pada laga Premier League melawan Norwich City (23/10) dan Piala Liga kontra Southampton (27/10).

Artinya, The Blues tak bermain dengan striker murni pada dua laga tersebut. Terlebih Tuchel mengatakan jika kedua penyerangnya kemungkinan harus absen dalam rentang dua sampai empat pekan.

Suka tidak suka, hal tersebut adalah masalah yang mesti didapatkan solusinya oleh pelatih berpaspor Jerman itu.

Padahal pada musim panas lalu, klub milik Roman Abramovich ini telanjur melepas empat penyerang murni mereka.

Tammy Abraham dipinjamkan ke AS Roma. Michy Batshuayi juga menjalani masa peminjaman (untuk kesekian kalinya) di Besiktas. Armando Broja ‘disekolahkan’ ke Southampton dan Olivier Giroud dilego ke AC Milan.

Krisis penyerang yang dialami Chelsea memaksa Tuchel memutar otak. Skema 3-5-2 atau 3-4-3 kesukaannya tetap membutuhkan presensi juru gedor.

Pendukung Chelsea tentu khawatir dengan kondisi tersebut. Apalagi performa tim kesayangan mereka sedang apik-apiknya.

Namun bukan Tuchel namanya kalau tidak mampu bersiasat. Dalam laga melawan Norwich serta Southampton, ia mendapuk Kai Havertz sebagai penyerang tunggal yang disokong oleh Mason Mount, Callum Hudson-Odoi, Ross Barkley, dan Hakim Ziyech.

Hasilnya pun cukup memuaskan. Saat bersua The Canaries, Chelsea sanggup berpesta gol dengan menang 7-0.

BACA JUGA:  Kiamat Kecil di Tubuh Inter

Mount mencetak trigol dalam laga tersebut, sementara gol-gol lainnya disumbangkan Ben Chilwell, Hudson-Odoi, dan Reece James plus bunuh diri Max Aaron’s.

Sedangkan pada laga kontra The Saints, giliran Havertz yang mencetak gol kendati The Blues butuh adu penalti untuk menyudahi perlawanan Che Adams dan kolega usai bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Berkaca pada torehan di musim 2020/2021 lalu, striker bak kepingan yang tak kelewat penting bagi tim.

Sepanjang musim kemarin, Abraham, Giroud, dan Werner cuma menghasilkan 16 gol untuk Chelsea. Jumlah itu hanya 28,57 persen keseluruhan gol yang dibuat anak asuh Tuchel.

Produktivitas para gelandang dan bek bahkan lebih baik karena menyentuh angka 71,43 persen. Di mana Jorginho melesat sebagai pencetak gol terbanyak tim dengan koleksi 7 gol (semuanya via penalti).

Tak heran kalau akhirnya The Blues rela merogoh kocek cukup dalam, 97 juta Poundsterling, guna memboyong Lukaku dari Inter Milan.

Sayangnya, performa Lukaku sekembalinya ke Stamford Bridge juga belum optimal. Bersama Werner, keduanya baru mencatatkan 4 gol dari 23 gol di Premier League. Itu cuma 17,39 persen keseluruhan gol.

Kondisi di atas berbeda cukup jauh dibanding dua musim lalu saat tim masih ditukangi legenda hidup klub, Frank Lampard.

Para striker masih bisa menyumbangkan 34 gol dari 69 gol Chelsea di Premier League 2019/2020. Maknanya, kontribusi gol mereka menembus 49,27 persen. Abraham bahkan melesat sebagai pemain tersubur dengan 15 gol.

Ketika bertandang ke markas Newcastle United pada Sabtu kemarin (30/10), Tuchel masih menerapkan resep serupa. Havertz tampil sebagai ujung tombak yang disokong Hudson-Odoi dan Ziyech.

Menariknya, pencetak gol-gol kemenangan The Blues atas The Magpies yang berkesudahan 3-0 adalah James (dua gol) dan Jorginho.

BACA JUGA:  Bangkitnya Ketajaman Marcos Alonso

Hal tersebut seolah mengonfirmasi bahwa Chelsea tak khawatir bermain tanpa striker murni sebab kemampuan mencetak gol mereka sangat merata.

Sampai pekan kesepuluh Premier League musim ini, ada 14 pemain kubu jawara bertahan Liga Champions ini yang sudah menyumbangkan gol.

Jumlah itu bahkan lebih baik dibanding klub-klub lain yang menghuni lima besar.

Saat ini, Chelsea duduk nyaman di puncak klasemen. Musim masih begitu panjang. Namun para pesaing kudu memerhatikan tim asuhan Tuchel secara saksama.

Umumnya, sebuah tim akan kesulitan saat penggawanya absen sekaligus. Namun The Blues adalah anomali. Mereka tetap berbahaya kendati bermain tanpa penyerang murni.

Komentar
Selalu antusias terhadap bursa transfer pemain, khususnya yang melibatkan Chelsea. Bisa disapa via akun Twitter @rechirich