Argentina vs Prancis: Final Terbaik Piala Dunia

Argentina vs Prancis (skysports.com)
Argentina vs Prancis (skysports.com)

Laga final yang mempertemukan Argentina melawan Prancis,  bisa jadi dinobatkan sebagai laga final terbaik Piala Dunia. Adu taktik antar dua pelatih hebat, aksi kejar-kejaran gol, torehan rekor-rekor baru hingga menjadi panggung megah bagi para pesebakbola kelas wahid untuk unjuk kebolehan. 

Dan akhirnya pertempuran seru sekaligus dramatis ini dimenangkan Argentina dengan skor 4-3 lewat babak adu penalti. Trofi yang sudah dinanti-nantikan 4 juta penduduk Argentina sejak 1986, akhirnya bisa kembali ke Negeri Tango. Meskipun kalah, Prancis telah membuktikan bahwa mereka layak tampil final dengan memberikan perlawanan yang tak kenal lelah. 

Antiklimak Prancis di babak pertama

Entah beban apa yang ada di pikiran para pemain Prancis di babak pertama. Anak asuh Didier Deschamps tampil tanpa perlawanan menghadapi Messi cs. Les Bleus bermain tidak lepas, sering salah passing, kerap melakukan eror individu, dan tidak punya daya untuk menyerang Argentina.

Berdasarkan statistik dari Opta, Prancis mencatatkan statistik menyerang serba 0. Tembakan ke gawang mereka 0, xG mereka 0, peluang mereka 0, counter attack mereka 0, dan sentuhan bola di kotak penalti Argentina pun juga 0.

https://twitter.com/OptaAnalyst/status/1604505002244018179?s=20&t=Mt9gFy8R7bqlbOCg0EmreA

Sementara Argentina mampu menjalankan taktik Scaloni dengan sangat baik. Kombinasi high press dan mid press yang berjalan mulus, transisi cepat, pemadatan pemain tengah  dan sangat menjaga kelebaran membuat Griezmann dkk tidak berkutik.

36 menit laga berjalan gawang lloris sudah jebol dua kali lewat sepakan penalti Messi di menit ke-23 dan sepakan Angel Di Maria di menit ke-36. Dua gol Argentina lahir dari pintarnya mereka menjaga kelebaran dan transisi cepat saat membangun serangan.

Taktik cemerlang Deschamps di babak kedua

Sadar timnya gagal total di babak pertama karena gagal build-up serangan dari bawah, Deschamps melakukan kontra strategi berani di babak kedua. Pelatih asal Prancis tersebut, memasukan pemain-pemain cepat seperti Kingsley Coman dan Camavinga guna melancarkan serangan dengan sistem direct.

BACA JUGA:  Fernando Redondo: Si Gondrong Berkaki Kidal

Hasilnya di menit ke-80 dan 81, taktiknya membuahkan hasil. Serangan direct yang dilakukan berulang kali ternyata berhasil mem-bypass atau melewati padatnya lini tengah Argentina. Dalam tempo dua menit, Kylian Mbappe berhasil mencetak dua gol lewat titik putih dan tendangan first time memanfaatkan umpan Marcus Thuram.

https://twitter.com/WilliamHill/status/1604517982864039937?s=20&t=Mt9gFy8R7bqlbOCg0EmreA

Skor sama kuat 2-2 pun tidak berubah berakhir hingga peluit akhir dibunyikan. Dan laga berlanjut ke babak tambahan waktu.

Adu tahan fokus di babak tambahan waktu

Memasuki babak tambahan waktu dengan skor 2-2, tantangan utama bagi pemain Argentina maupun Prancis adalah menjaga fokus dan konsentrasi saat stamina yang sudah tak lagi prima. Tapi sayang, kedua tim gagal menghadapi tantangan tersebut.

Para pemain Prancis lebih dulu hilang fokus. Hingga akhirnya mereka dihukum oleh Messi di menit ke-108 memanfaatkan bola muntah Lloris dari sepakan keras Lautaro Martinez. 

Argentina pun akhirnya juga melakukan kecerobohan dengan melakukan handball di kotak penalti saat Mbappe menendang bola. Hasilnya Mbappe menorehkan hattrick lewat eksekusi penalti yang brilian dan membuat skor kembali sama kuat di menit ke-118.

Di babak adu penalti Emiliano Martinez patut menyabet gelar pahlawan. Satu tepisannya berhasil menghalau bola spekan Kingsley Coman gagal masuk ke jala gawangnya. Ditambah sepakan Tchouameni juga melebar. Sementara keempat penendang Argentina sukses melaksanakan tugasnya. Walhasil Argentina memenangkan pertandingan dan meraih trofi Piala Dunia untuk kali ketiga. 

 

Komentar
Medioker yang bisa diandalkan. Kadang dukung Manchester United kadang dukung AC Milan. Bisa kalian sapa di twitter @CandraBantara