Fandomenulis: Memilih Tema yang Menarik untuk Ditulis

Di era digital seperti saat ini, platform untuk menulis begitu banyak. Aksesnya pun mudah.

Mulai dari mengirimkan artikel opini ke media terkemuka seperti Kompas, Tempo, dan lainnya. Lalu kanal yang memudahkan kita untuk menulis dan menerbitkan tulisan, seperti Kompasiana, Qureta, ataupun Medium. Juga ada media lain semacam Mojok, Voxpop, Hipwee, dan lain sebagainya.

Sederhananya, tidak sulit untuk memperoleh media untuk mempublikasikan karya tulis kita. Jika tidak melalui media yang telah disebut itu, kita pun bisa leluasa menulis di media sosial. Di Facebook, tak ada lagi batasan karakter yang bisa membuat kita leluasa menulis panjang.

Tapi, yang namanya persoalan menulis tetap saja ada. Salah satu yang kerap kita temui kendalanya saat menulis adalah akan menulis apa kita?

Kita kesulitan menemukan tema atau topik untuk ditulis. Jika temanya sudah terpikirkan, bagaimana kita akan mengeksekusinya?

Selama bertahun-tahun menulis, utamanya mengenai sepakbola, cara terbaik untuk bisa menulis ada dua: membaca dan sebisa mungkin menjaga interaksi dengan sepakbola (apa yang kita tulis).

Jika kita ingin menulis mengenai sepakbola atau setidaknya kita berminat pada tema ini, maka penting bagi kita setiap hari mengonsumsi berita yang terkait dengan sepakbola. Mustahil seseorang bisa menulis bagus tanpa banyak membaca.

Lebih dari itu, jika kita tidak membaca, lalu bagaimana kita bisa menemukan topik untuk kita tulis?

Jika Anda sudah memahami itu, berikutnya adalah perihal memilih bacaan yang bagus. Cobalah untuk mengikuti akun yang kerap membahas sepakbola di media sosial, media mana saja yang dijadikan rujukan setiap twit atau status yang mereka tulis.

Media seperti The Guardian, seringkali disebut atau dijadikan rujukan untuk memperoleh berita dan artikel yang bagus. Artikel yang ditulis dengan baik, tidak hanya memberi kita data tapi juga cara-cara baru bagi kita untuk mengeksekusi sebuah tema.

Perlu diketahui bahwa apa yang kita baca itu tidak melulu terkait dengan hal yang baru. Kebaruan atau up to date itu penting, tapi kedalaman tidak kalah pentingnya.

Kini, tak sulit bagi kita untuk bisa memperoleh bacaan yang panjangnya lebih dari 2000 kata. Memang melelahkan untuk membaca teks demikian panjang di layar gajet kita, tapi itu penting bagi kita untuk terus mengisi otak dengan asupan yang bergizi.

Membaca naskah yang mendalam juga memberi kita nafas panjang. Membuat kita belajar untuk lebih sabar. Hal ini bisa meminimalkan salah satu masalah dalam menulis: ingin cepat selesai. Tulisan yang ditulis dengan terburu-buru atau hanya memenuhi deadline umumnya hasilnya tak maksimal.

Langkah berikutnya, senantiasa berinteraksi dengan apa yang hendak kita tulis atau yang jadi kesukaan kita, dalam hal ini sepakbola. Seorang penulis bola, sulit untuk bisa menjadi penulis bagus jika tak menyaksikan pertandingan sepakbola atau tak pernah menginjak rumput lapangan atau juga berada di tribun stadion.

Internet memudahkan kita untuk memperoleh informasi. Kita bisa dengan mudah memperoleh hasil pertandingan lengkap dengan statistiknya. Tapi, angka-angka itu tak selalu bisa menjelaskan jalannya pertandingan. Jadi, tontonlah pertandingan yang hendak kamu tulis.

Melakukan liputan dengan mendatangi lapangan latihan atau bergabung dengan para suporter di tribun penonton bisa memberikan pengalaman yang berbeda. Emosi yang terbangun di bangku stadion itu bisa menjadi energi positif bagi kita untuk menulis.

Dengan pengalaman di tribun atau lapangan itu, kita bisa memperoleh tema baru. Ada sesuatu yang baru yang sebelumnya belum pernah kita tulis. Mungkin juga belum pernah ditulis oleh orang lain.

Pengalaman para jurnalis ini bisa dijadikan rujukan untuk menambah wawasan kita bagaimana mencari tema yang menarik untuk kita tulis.

Sindhunata pernah menyampaikan satu hal yang hingga kini terus kami ingat, “teruslah berjalan kaki, tulislah apa yang kamu temui.”

Romo Sindhunata senantiasa mengingatkan kita untuk terus aktif bergerak, mendatangi narasumber, atau tempat-tempat yang menyimpan banyak cerita. Lapangan kampungmu, bisa jadi akan jadi sumber inspirasimu. Atau mungkin di tempat-tempat lain yang sebelumnya tak pernah kita duga.

 

Yuk lanjut diskusi, silakan tulis pertanyaan atau naskah yang pernah kamu tulis di kolom komentar ya!