Konsistensi Sang Selebriti Sepak Bola

Ia pemain sepak bola, tetapi kamera showbiz tak pernah bosan menyorot dirinya. Gaya hidupnya tak ubahnya seorang selebriti. Nilai jualnya adalah yang terbaik di ranah industri olahraga. Ketika sudah pensiun, namanya masih jadi salah satu olahragawan terkaya di muka bumi. Wajahnya yang tampan dan tubuh atletis dianggap sebagai senjata utamanya. Itulah anggapan (mungkin oleh) sebagian besar orang ketika ditanyai mengenai David Beckham.

Meski nyeleb, kiprah Beckham sebagai pesepak bola profesional tetaplah mentereng. Ia punya segudang prestasi yang patut dibanggakan dan tak banyak orang yang bisa menyamai pencapaiannya.

Bermain sebanyak 115 kali untuk tim nasional (timnas) Inggris, Beckham hanya kalah dari Peter Shilton, seorang kiper yang bermain dalam 125 pertandingan. Kalau posisi penjaga gawang tidak diikutkan, maka dirinyalah yang pemain paling banyak membela Three Lions, lebih banyak dari Bobby Moore dan Bobby Charlton sekalipun.

Salah satu momen terbaik Beckham di timnas adalah ketika ia menjadi penentu kelolosan Inggris ke putaran final Piala Dunia 2002 setelah tendangan bebasnya membobol gawang Yunani pada laga penentuan. Tak hanya itu, pemain kelahiran Leytonstone ini juga merupakan kapten The Three Lions selama enam tahun mulai tahun 2000 hingga 2006. Berakhirnya kiprah sobat kental Gary Neville sebagai kapten timnas pun bukan disebabkan oleh paksaan dari pihak manapun. Ia mengundurkan diri sebagai kapten karena merasa bertanggungjawab atas tersingkirnya Inggris pada perempatfinal Piala Dunia 2006.

Sebagai orang Inggris, Beckham berani menerima tantangan bermain di luar negeri. Tidak banyak pemain Inggris yang bisa sukses ketika merantau. Tetapi Beckham memberi jawaban melalui torehan gemilang. Bermain di lima negara berbeda, Becks mengoleksi sepuluh gelar liga.

Ketika masih berada di Manchester United (MU), Becks memenangi enam gelar Liga Primer Inggris. Saat hijrah ke Spanyol, ia sempat merasakan gelar juara La Liga sekali. Di Major League Soccer (MLS), bersama LA Galaxy, dirinya memenangi dua kali Piala MLS. Sementara itu, walau di AC Milan ia tidak sempat meraih Scudetto, publik memberi pemakluman lantaran ia memang hanya berstatus pinjaman tiga bulan dalam dua kali periode. Dan di klub terakhirnya, Paris Saint Germain, Becks membantu klub tersebut menjuarai Ligue 1 setelah lebih dari dua dekade tidak memenanginya. Prestasinya ini menempatkannya sebagai pemain Inggris paling sukses di luar negeri.

Memulai karier profesional

Beckham merupakan bagian dari Class of ‘92 yang tersohor itu. Debutnya bersama Manchester United ia lakoni saat menghadapi Brighton and Hove Albion pada ajang Piala Liga. Dan setelah itu, pada tahun 1992, untuk pertama kalinya Beckham menandatangani kontrak profesional.

Beckham tidak serta merta menjadi pemain di tim utama. Ia sempat dipinjamkan ke Preston North End pada pertengahan musim 1994/95. Pada musim berikutnya, ia ditarik kembali oleh Alex Ferguson dan membantu MU menjadi juara Liga Primer Inggris dengan mengalahkan Newcastle United yang kala itu diasuh oleh Kevin Keegan. Tak hanya gelar juara liga, pada musim tersebut Beckham juga memperoleh medali Piala FA. Selanjutnya, kiprahnya bersama Setan Merah hanyalah mimpi yang menjadi kenyataan.

Setelah sempat mengenakan kostum bernomor punggung 24 dan 10, pada musim 1997/98, Beckham mulai secara reguler mengenakan jersey bernomor 7 yang ikonik itu. Beckham resmi menjadi suksesor Eric Cantona setelah Roy Keane menolak permintaan Sir Alex untuk mengenakan kostum tersebut. Sayang, pada musim tersebut, MU harus mengakhir musim tanpa gelar.

Baru pada musim berikutnya, MU mengamuk. Musim 1998/99 merupakan musim terbaik MU sepanjang sejarah dan sekaligus menjadi musim terbaik Beckham sepanjang karier profesionalnya. Suami Victoria Adams ini menjadi salah satu aktor penting keberhasilan MU meraih treble winners. Setelah memastikan gelar juara liga dan Piala FA, MU berhadapan dengan FC Bayern pada final Liga Champions. Tertinggal 0-1 hingga akhir waktu normal, MU bisa berbalik unggul 2-1 melalui gol Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer di injury time. Kedua gol tersebut diawali oleh sepak pojok David Beckham.

Momen treble winners ini benar-benar mengangkat nama Beckham. Namanya pun kemudian semakin dikenal sebagai salah satu pesepak bola terbaik di dunia. Tak hanya itu, karier Beckham di luar lapangan sebagai bintang iklan berbagai produk pun semakin bersinar. Kebesaran Beckham di luar lapangan ini kemudian disebut-sebut sebagai salah satu penyebab ditendangnya Beckham dari Old Trafford oleh Sir Alex. Namun, meski akhirnya keluar dari klub yang membesarkannya, seperti telah disebutkan di atas, prestasinya tak surut.

Konsistensi sepanjang karir

Hal yang paling menarik dari Beckham sebenarnya bukan parasnya yang rupawan atau gaya hidupnya yang glamor. Hal paling menarik dari mantan bintang iklan Brylcreem adalah kemampuannya menjaga konsistensi untuk terus bermain di level teratas setiap tahunnya hingga akhirnya ia pensiun pada usia yang termasuk senja untuk ukuran pesepak bola pro, 38 tahun.

Gaya hidup ala selebriti merupakan tuntutan yang tak mampu dihindari oleh Becks. Status sebagai suami Victoria Adams membawa Beckham ke dunia yang glamor dan penuh sorot lampu. Namun, terlepas dari pendapat Sir Alex yang mengatakan bahwa Beckham sudah tak fokus lagi pada sepak bola, Beckham sebenarnya tetap mampu menjaga performanya. Ia adalah sosok profesional yang selalu mampu menjaga kebugaran fisik, memelihara fokus, bekerja keras, dan tak pernah menurunkan standar.

Memilih bermain untuk AC Milan (tahun 2009 dan 2010) ketika MLS sedang jeda jelas bukti nyata bahwa Becks ingin mempertahankan standar tinggi untuk dirinya. Pilihan tersebut juga ia buat untuk meyakinkan Fabio Capello, pelatih timnas Inggris kala itu, bahwa dirinya masih layak bermain untuk timnas Inggris. Dan terbukti benar bahwa kemudian Capello memberinya kepercayaan hingga akhirnya Becks bisa mengukir cap ke-100, bahkan hingga 115 bersama timnas.

Saat MLS sudah menyelesaikan musimnya di bulan Desember 2012 dan kontraknya telah berakhir, meski tidak memiliki kontrak profesional, Beckham menjalani latihan bersama Arsenal. Itu semua ia lakukan untuk menjaga kebugarannya. Oleh karenanya, ketika pada 31 Januari 2013 PSG mengumumkan mengontraknya, secara fisik Beckham tak memiliki masalah.

Selain profesionalismenya, Beckham juga seorang family man. Dirinya pernah digosipkan selingkuh dengan Rebecca Loss, asistennya semasa di Real Madrid dan perempuan lainnya. Tetapi, dia bersedia kembali ke rumah dan kita semua tahu hingga kini rumah tangganya tetap bisa berjalan dengan baik. Dirinya juga selalu terlihat akrab bersama keempat anaknya, yakni tiga putra, Brooklyn Joseph, Romeo James, Cruz David, dan seorang anak perempuan yang diberi nama Harper Seven.

“Adalah mimpi bagi setiap atlet untuk bisa pensiun saat sedang berada di puncak atau usai memenangi trofi; hal itu jarang terjadi. Saya beruntung bisa menjadi juara bersama Manchester United, lalu Real Madrid, LA Galaxy, dan kini PSG,” ungkap Beckham kepada Sky Sports setelah memutuskan untuk pensiun.

Nama pemain terbaik kedua di dunia tahun 2001 (setelah Luis Figo) dan pemilik gelar kebangsawanan Order of British Empire dari Ratu Inggris (dianugerahi 21 Juni 2002) ini akan terus hangat diingatkan publik sepak bola dunia, tidak hanya sekarang tetapi hingga masa yang akan datang.

 

Ini adalah artikel pembuka dari “Pekan David Beckham” yang diselenggarakan oleh FootballFandom sebagai bentuk penghormatan pada sosok paling fenomenal di jagat sepak bola dunia yang berulangtahun pada tanggal 2 Mei. Anda bisa ikut berkontribusi dengan mengirimkan artikel tentang David Beckham melalui alamat surel footballfandom2012@gmail.com.

 

Komentar

This website uses cookies.