Magic Mata

Juan Mata menjadi buah bibir berkat dua gol yang dia cetak ke gawang Liverpool, Minggu 22 Maret 2015, berhasil mengantarkan Manchester United (MU) memenangi North-West derby. Pemuda Spanyol inipun akhirnya dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan.

Tidak salah jika kemudian penampilan Mata di Anfield selain yang terbaik pada pertandingan tersebut juga merupakan performa terbaiknya sepanjang musim ini. Laga tersebut juga jadi pembuktian penting bahwa pemain bernomor punggung 8 ini siap kembali bersinar setelah sempat meredup bersama Setan Merah.

Sempat meredup

Didatangkan pada jendela transfer musim dingin tahun lalu, Mata tak bisa berbuat banyak untuk mengangkat performa MU yang menurun drasti di tangan David Moyes. Musim ini, ketika Louis Van Gaal datang, dia tetap ada dalam daftar pemain yang akan jadi kerangka masa depan klub. Sayangnya, tak mudah bagi Mata untuk selalu memperoleh tempat di tim utama.

Musim ini dia bermain dalam 25 pertandingan, enam di antaranya tampil sebagai pemain pengganti. Sejak tahun baru, Mata memang jarang mengisi skuat inti United. Pemain bertinggi 170cm dan berat 63kg ini kesulitan memperoleh tempat usai pertandingan melawan Queens Park Rangers (QPR) pada 17 Januari lalu. Saat itu oleh Squawka dia hanya diberi skor 20 dari nilai tertinggi 100. Dia hanya turun sebagai pemain pengganti setelah pertandingan itu, bahkan tak memperoleh menit bermain kala United menghadapi West Ham United pada 8 Februari 2015 dan Burnley (11/2).

Kembali bersinar

Gelandang asal Spanyol ini baru kembali turun sejak menit awal ketika Setan Merah menjamu Tottenham. Pada pertandingan yang berlangsung di Old Trafford, 15 Maret, Mata tampil baik untuk membantu timnya unggul 3-0. Walaupun tak mencetak gol dan memberi assist, Mata punya akurasi umpan sukses 82%, dua kali menciptakan peluang, serta tiga umpan silang. Performa yang cukup baik selama 76 menit itulah yang membuat Van Gaal kembali mempercayainya sebagai gelandang kanan saat melawan Liverpool meski Di Maria sudah kembali dari hukuman larangan bertanding.

Keputusan Van Gaal tak salah memainkan Mata sejak menit awal. Dia tampil efektif dan efisien melawan seteru abadi United tersebut. Gol pertama United yang dicetak oleh Mata di menit 14 merupakan tendangan ke arah gawang pertama yang dilakukannya pada pertandingan tersebut.

Gol bermula dari umpan kunci Marouane Fellaini kepada Herrera. Mantan pemain Athletic Bilbao itu kemudian mengirim umpan terukur pada Mata yang memanfaatkan celah di antara Mamadou Sakho dan Alberto Moreno. Dengan tenang Mata mengeksekusi pelung itu jadi gol. Menariknya dia melakukan itu dengan kaki kanan, bukan kaki terkuatnya.

Gol ajaib dan performa baik kala menyerang maupun bertahan

Selepas gol itu, Juan Mata tak lagi membuat percobaan tendangan ke arah gawang The Reds hingga babak pertama usai. Tembakan keduanya adalah ketika dia melepaskan tendangan salto indah di menit 59 menyambut umpan Di Maria yang baru saja masuk menggantikan Ashley Young.

Selebrasi Juan Mata setelah menjebol gawang Mignolet dengan gol salto

Gol ajaib tersebut tentu disambut gegap gempita oleh fans United yang hadir langsung di stadion maupun yang menyaksikan melalui layar kaca. Kontribusi besar Mata selain golnya adalah dia melakukan lima kali umpan silang, tiga kali gocekan sukses, dan tentunya akurasi umpan sukses yang mencapai 93%.

Menariknya lagi, pemain yang sempat dinilai tak banyak bergerak dan tidak punya kemampuan bertahan oleh Jose Mourinho ini melakukan aksi bertahan yang mampu menyulitkan Liverpool untuk menembus lini bertahan United. Dia melakukan satu tekel sukses terhadap Moreno. Mata juga mampu melakukan empat aksi memotong bola. Aksi bertahannya ini tentu memudahkan kinerja Antonio Valencia yang beroperasi sebagai bek kanan.

Performa Juan Mata dalam laga melawan Liverpool membuktikan bahwa dirinya layak dihargai 37 juta poundsterling ketika dibeli dari Chelsea. Ketenangan dalam menyelesaikan peluang dan bergerak dengan anggun selama 90 menit penuh drama di Anfield sudah menggaransi satu tempat di tim inti United.

Satu hal lagi yang perlu dia lakukan adalah mempertahankan konsistensi untuk terus bermain baik. Dengan kepercayaan diri yang meningkat usai dua gol ke gawang Simon Mignolet, rasanya Mata akan semakin nyaman menikmati pertandingan yang akan dia jalani.

Komentar

This website uses cookies.