Akhir bulan puasa lalu, penulis sempat menerima pesan singkat dari seorang kawan di Indonesia. Isi pesannya menanyakan kebenaran kabar pemain FC Twente dipanggil membela Timnas Indonesia. Seketika penulis kaget, setahun lebih mengikuti perkembangan tim lokal ini tapi belum sekalipun mendengar pemain asal Indonesia bermain untuk Twente.
Ingatan kembali dirajut, asal negara pemain-pemain Twente kembali diingat. Musim ini sebagian besar diisi pemain lokal Belanda, lima pemain Spanyol bagian dari gerbong sang pelatih, Gonzalo Garcia, serta beberapa pemain Eropa yang tidak begitu terkenal. Hanya satu pemain asing asal Asia, Keito Nakamura, seorang samurai Jepang. Tidak ada pemain Indonesia.
Apakah kawan penulis salah informasi? Jikalau ada pemain yang dihubungkan dengan timnas suatu negara, tentu situs resmi klub akan memberitakan. Atau penulis kurang update dengan perkembangan persepakbolaan nasional?
Segera jemari menjelajah dunia maya. Seketika beberapa judul berita terkait bermunculan, hampir semua diberitakan tanggal 20 Mei. Benar adanya, seorang anak muda bernama Mees Hilgers dikabarkan mendapat undangan seleksi Timnas.
Situs resmi Twente pada tanggal 15 Mei memang sempat memberitakan pemain ini. Berita tentang lima pemain muda potensial menandatangi kontrak baru, salah satunya Hilgers. Dijelaskan bahwa sang pemain sudah bergabung dengan akademi klub sejak sepuluh tahun silam.
Hilgers juga menyatakan bahwa dirinya sudah bermain di puluhan pertandingan untuk tim U-19 dan beberapa pertandingan untuk Jong FC Twente atau kelompok umur U-21. Namun, sekali lagi tidak ada berita yang mengaitkannya dengan Indonesia.
Sementara itu, media di Indonesia memberitakan pemanggilannya dengan mencantumkan sumber informasi tunggal dari sebuah unggahan video di Youtube. Sebuah video berjudul “Mees Hilgers: Pemain Keturunan Indo-Belanda yang bermain profesional sepakbola di Belanda” yang diunggah oleh akun Yussa Nugraha.
Yussa sendiri merupakan pesepakbola muda asal Indonesia yang sedang berkarir di Belanda. Sempat membela tim muda Feyenoord dari tahun 2013 sampai 2018, sebelum akhirnya cedera parah memaksanya absen cukup lama. Kini ia berlabuh di klub asal Den Haag, HBS Craeyenhout.
Video itu berdurasi sekitar 22 menit, merupakan unggahan pertama Yussa yang isinya mewawancarai pemain sepakbola berdarah Indonesia-Belanda tersebut. Walau begitu banyak informasi didapat dari perbincangannya dengan pesepakbola keturunan Sulawesi ini.
Hilgers mengaku mulai bermain sepakbola di klub ASC Nieuwland pada usia 4 tahun atau sekitar tahun 2005. Pindah ke klub Sparta Nijkerk pada usia 8 tahun. Dua tahun berselang nasib baik membawanya ke akademi Twente. Menghabiskan masa anak-anak dan remaja di Enschede dengan bersekolah serta latihan di akademi klub hingga sekarang.
Pernyataan menarik terlontar ketika membahas Timnas. Yussa mengajukan pertanyaan yang lazim dilontarkan kepada pemain keturunan Indonesia, terkait kebersediannya membela lambang Garuda. Jawabannya di luar dugaan, Hilgers mengaku bahwa musim panas ini harusnya mengikuti seleksi. Hanya saja adanya pandemi corona membatalkan kedatangannya ke Indonesia.
Ketika ditimpali apakah ini bagian dari seleksi Timnas U-20 yang akan bermain di Piala Dunia 2021, penjelasannya kembali mengejutkan. Hilgers mengatakan bahwa dirinya justru diundang untuk seleksi di level tim senior. Hal itu menunjukkan bahwa dirinya sudah masuk pantauan Shin Tae-yong.
Sayangnya informasi tersebut didapat hanya dari pengakuan si pemain bersangkutan. Sementara itu, dari tim pelatih atau bahkan induk organisasi PSSI belum mengeluarkan pernyataan terkait persiapan Timnas di level senior. Termasuk apakah pemain muda Twente itu salah satu pemain yang dipanggil seleksi.
Jika memang Timnas berminat memakai jasanya, dengan catatan Hilgers juga sepakat, maka mereka harus segera memainkannya di pertandingan internasional. Lantaran ia sudah pernah dipanggil seleksi Timnas Belanda U-18 pada tahun 2019. Menandakan KNVB selaku induk organisasi sepakbola Negeri Kincir Angin itu juga sudah memantaunya untuk menjadi calon pemain De Oranje.
Memangnya sejauh mana penampilan pemain ini sampai-sampai Belanda pernah memanggilnya ikut seleksi timnas junior dan konon Indonesia turut meminatinya?
Hilgers sendiri pernah membela Twente dalam berbagai level kelompok umur. Ia tercatat pernah bermain secara resmi dalam 7 pertandingan U-17, 46 pertandingan U-19, dan sempat pula mencicipi 4 pertandingan bagi Jong FC Twente (U-21). Dengan tinggi badan mencapai 190 cm membuat dirinya selalu diplot di posisi favoritnya, yakni bek tengah. Dan hanya sesekali ditempatkan sebagai gelandang tengah.
Twente melihat potensi besar pemuda kelahiran 13 Mei 2001 ketika mengikutsertakan dalam pemusatan latihan di Spanyol awal tahun 2020. Kala itu, pelatih Gonzalo Garcia hanya membawa dua pemain U-19, yaitu Luca Everink dan Mees Hilgers. Keduanya mendapat kesempatan mengikuti latihan bersama para seniornya di tim utama.
Selepas itu, ia belum pernah mencicipi penampilan perdana bersama tim utama di laga resmi. Sampai pada pertengahan Mei 2020, dirinya mendapat kontrak untuk bermain di Jong FC Twente musim depan.
Meski lahir di Belanda, Hilgers punya kesempatan membela Indonesia karena ibunya berasal dari Sulawesi. Pemain dengan posisi bek tengah memang menjadi incaran Timnas untuk diseleksi. Maklum, dalam lima pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia selalu berakhir dengan sorotan terhadap lini tersebut.
Total 16 gol bersarang dalam 5 pertandingan, dengan komposisi bek tengah diisi bergantian oleh Manahati Lestusen, Hansamu Yama, Yanto Basna, dan Otavio Dutra. Maka tak heran selain Hilgers ada pula nama Elkan Baggott yang dikaitkan dengan lini belakang Timnas.
Selain faktor tinggi badan menjulang, pengalaman berkompetisi di Eropa khususnya Belanda bisa menjadi nilai lebih. Bersaing di kompetisi level junior bukan menjadi persoalan, sesuai usianya yang baru menginjak 19 tahun. Faktor usia menjadi perhatian tersendiri jika Indonesia ingin segera menjadikannya sebagai WNI.
Masih banyak waktu melihat perkembangan pemain tersebut, usia emas sebagai pemain sepakbola bahkan belum dilewatinya. Bisa jadi Hilgers akan berkembang menjadi bek penuh talenta dengan status kewarganegaraan Indonesia. Tentunya ini perjudian menggiurkan bagi Indonesia.
Pemain muda potensial itu punya peluang pula dimainkan dalam ajang Piala Dunia U-20 tahun 2021 di Indonesia. Dari segi usia, ia masih bisa dimasukan ke dalam skuat tim Indonesia. Walaupun Timnas usia muda bisa menjanjikan di level kompetisi Asia Tenggara, bahkan Asia, tapi nyatanya tidak cukup moncer jika dibawa ke ranah kompetisi lebih tinggi.
Kejuaraan dunia tahun depan akan diisi jagoan-jagoan muda dari berbagai penjuru dunia. Tantangan berat ketika harus bertemu tim-tim dari Eropa atau Amerika Selatan. Keberadaan pemain-pemain yang berkarir di luar negeri dan sudah terbiasa berkompetisi dengan pemain asing sangat dibutuhkan.
Sementara itu, bicara soal karir sebagai pemain profesional, Hilgers punya angan tersendiri. Ambisinya dalam waktu dekat adalah bisa menembus tim utama Twente, kemudian pindah ke tim Liga Belanda dengan reputasi lebih bagus, Ia berharap pula bisa bermain di kompetisi luar negeri seperti Liga Inggris. Impian yang realistis bagi pemain muda.
Begitu pula ketika ditanya apakah ada rencana bermain di Indonesia suatu hari nanti. Dirinya menyatakan bahwa sebelum mengakhiri karirnya, bermain di Indonesia bisa menjadi pilihan. Disebutnya Bali United sebagai klub yang ingin dituju.
Hanya saja, ketika ditanya apakah pernah melihat pertandingan sepakbola di Indonesia, dengan tegas dia menjawab belum pernah. Bisa jadi impiannya bermain di kompetisi Indonesia akan diurungkan, ketika melihat kondisi persepakbolaan Indonesia.