Di masa pertumbuhannya, kehidupan Sandro Tonali dipenuhi warna merah dan hitam. Ada beberapa pamannya yang lebih menyukai warna biru dan hitam, tapi ayahnya, Giandomenico, merupakan salah satu Milanisti yang paling loyal.
Ayah Tonali adalah seorang Milanisti yang penuh dengan semangat untuk mendukung klub tercintanya, AC Milan. Ia rela berpergian ke seluruh Eropa untuk mengikuti timnya, hingga gairah itu diwariskan pada 8 Mei 2000, saat Tonali lahir.
Tonali lahir di Logi, sebuah area di wilayah Lombardy di sebelah utara Italia. Bukan warna klub favoritnya yang langsung ia pakai, melainkan seragam Piacenza. Namun, klub yang saat kecil ia bela tersebut harus bangkrut pada 2012, dan Tonali terpaksa angkat kaki.
Setelah berpindah dari Piacenza, Tonali bergabung dengan tim muda Brescia. Awalnya, Tonali merupakan pemain yang berposisi sebagai second striker. Namun, pelatih tim muda Brescia saat itu mengubah posisinya sebagai gelandang tengah dengan role deep-lying playmaker.
Hal unik tersebut yang membuatnya semakin dimiripkan oleh sosok Andrea Pirlo. Pasalnya, Pirlo muda juga merupakan seorang striker yang disulap menjadi gelandang bertahan. Ditambah pula dengan mengawali kariernya di klub yang sama, yakni Brescia.
Di kompetisi tingkat kedua Italia, potensi Tonali semakin terekspos. Dia membuat 19 penampilan pada musim debutnya, mencetak dua gol, dan menarik perhatian dengan potensi serta kemiripannya dengan Pirlo.
Performa Tonali bersama Brescia di Serie B turut membuat klub itu promosi pada 2019. Bahkan, Tonali meraih penghargaan individu berturut-turut sebagai Pemain Muda Terbaik Serie B.
Penampilan apiknya di Brescia menarik perhatian pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini. Mantan pelatih Inter Milan dan Manchester City itu menilai bahwa penampilan Tonali yang tenang dan berwibawa layak untuk bermain di timnas.
Debut Tonali bersama Gli Azzuri akhirnya tiba dalam kemenangan 5-0 atas Liechtenstein pada Oktober 2019. Selain Mancini, klub yang difavoritkannya sejak kecil ternyata juga menaruh hati pada Tonali.
AC Milan awalnya mendatangkan Tonali sebagai pemain pinjaman. Tonali yang saat itu masih berusia 20 tahun tampil 23 kali sebagai starter di musim pertamanya. Setelah dipermanenkan pada musim 2021/22, performa Tonali semakin apik.
Ia tumbuh sebagai andalan lini tengah AC Milan, memainkan 45 pertandingan di semua kompetisi, termasuk membawa skuad Stefano Pioli memenangkan Scudetto pertama Milan sejak 2011.
Itu adalah pencapaian emosional bagi Tonali. Seseorang yang dari kecil mengidolakan klub kebanggaannya hingga bermain di sana, dan membawanya juara. Mungkin kini Tonali sudah pergi ke Newcastle, tapi hati Tonali masih berada di Milan.