Nukilan 2 Laga Arsenal: Pilihan Umpan Francis Coquelin

Dalam dua laga terakhir melawan West Ham United dan Crystal Palace, Francis Coquelin tidak bermain “senikmat” biasanya, terutama ketika mengalirkan bola. Apa yang terjadi?

Coquelin adalah salah satu pemain yang mengangkat performa Arsenal di separuh musim lalu. Pascakembali dari Charlton Athletic, Coquelin seperti berubah dari gelandang yang “dibantai” Manchester United dengan delapan gol menjadi pemain yang “mengantongi” David Silva ketika mengalahkan Manchester City.

Coquelin adalah gelandang bertahan klasik yang tugasnya memecah arus serangan lawan dan merebut bola dari kaki musuh, dengan cara apa saja.

Sayang, dalam dua laga awal musim ini, Coquelin belum menunjukkan kualitas umpan secara general. Tulisan ini akan secara singkat melihat satu kemungkinan terkait posisi dan pilihan mengumpan bola. Penulis berbicara dari satu sisi saja. Oleh sebab itu, tidak ada batasan diskursus perihal performa Coquelin. Penulis mengambil “data rata-rata posisi pemain” dari catatan Opta. Dari catatan “rata-rata posisi” bisa terlihat kesulitan Coquelin untuk menjalankan tugasnya. Apa tugas Coquelin ketika menguasai bola? Mari kita lihat bersama.

Arsenal vs West Ham

Ketika melawan West Ham, Coquelin (nomor punggung 34) sering berada dalam situasi yang kurang menguntungkan. Secara rata-rata posisi, Coquelin “dikepung” (overload) tiga pemain kreatif West Ham United (kotak 1, pemain bernomor punggung 27, 16, dan 10). Sementara itu, 3 gelandang serang plus 1 striker Arsenal harus meladeni empat pemain West Ham yang disiplin membuat blok dan pressing secara narrow (kotak 2). Akibatnya, ruang gerak Santi Cazorla (19), Aaron Ramsey (16), dan Mesut Ozil (11) sangat terbatas. Pilihan paling mudah bagi Coquelin untuk alirkan bola hanya kepada Alex Oxlade-Chamberlain (15), di mana di sisi kiri West Ham yang dikawal Aaron Creswell (3) sering kecolongan. Chamberlain dan Mathieu Debuchy (2) dapat menciptakan situasi 2v1 di sisi kiri. Namun, pilihan ini justru tidak dimaksimalkan karena tercatat Coquelin hanya melakukan 2 umpan kepada Chamberlain.

BACA JUGA:  Analisis Pertandingan Borussia Dortmund 0-0 Bayern Munchen

arsenal1

Melawan West Ham, Arsene Wenger memutuskan menempatkan Ramsey (16) di tengah. Sementara itu, Santi Cazorla (19) memulai laga dari sisi kiri meskipun dalam pertandingan ia sering bergeser ke tengah seperti tampak dalam gambar. Kondisi ini justru membatasi pilihan Coquelin untuk mengumpan bola. Opta mencatat kombinasi antara Coquelin dengan Cazorla hanya 9 kali, dengan Ozil 6 kali, dan dengan Ramsey hanya 4 kali (salah satu umpan hanya berjarak sekitar 1 meter saja). Umpan lainnya menyebar ke bek sayap dan bek tengah. Di dalam laga tersebut tercatat, Coquelin melakukan 4 kesalahan umpan, di mana salah satunya umpan jauh diagonal ke arah Monreal (18).

Arsenal vs Crystal Palace

ketika melawan Palace, Wenger membuat perubahan dengan kembali menempatkan Ramsey (16) ke sisi kanan yang bebas bergerak ke dalam. Coquelin (34) sendiri kembali berduet dengan Cazorla (19) di tengah. Situasi ini memberi keuntungan dalam hal pilihan mengumpan bola, meskipun secara “rata-rata” posisi Coquelin masih kurang menguntungkan. Perhatikan gambar di bawah:

arsenal2

Kotak nomor 2 merupakan posisi rata-rata Cazorla (19) dan Coquelin (34) yang meladeni 3 pemain Palace (overload 3v2). Namun, kondisi ini tidak secara signifikan memengaruhi pilihan Coquelin untuk mengumpan bola. Perhatikan kotak 1 di mana Ramsey (16), Giroud (12), Ozil (11), dan Alexis Sanchez (17) sering mendapatkan ruang untuk melakukan kombinasi. Di dalam laga sebenarnya, bentuk segitiga baik Ozil-Ramsey-Alexis, Ozil-Cazorla-Alexis, Ozil-Giroud-Alexis, dan Ozil-Ramsey-Cazorla memang tidak mendapatkan kesulitan untuk mengalirkan bola, berbeda ketika melawan West Ham. Kondisi ini memudahkan Coquelin untuk mengalirkan bola. Tercatat, 12 umpan pendek dari Coquelin ke Cazorla, 9 ke Ozil, 11 ke Ramsey, dan 4 ke Alexis. Secara rata-rata terjadi peningkatan sirkulasi dan kombinasi umpan dari Coquelin.

BACA JUGA:  Keteguhan Hati Granit Xhaka

Catatan

Dari catatan kecil di atas, apabila pilihan umpan Coquelin lebih banyak, maka sirkulasi bola Arsenal akan lebih baik. Coquelin bukan gelandang bertahan dengan kemampuan regista atau deep-lying creator. Coquelin adalah gelandang bertahan klasik yang tugasnya memecah arus serangan lawan dan merebut bola dari kaki musuh, dengan cara apa saja. Oleh sebab itu, semakin banyak pilihan umpan Coquelin, semakin tinggi kemungkinan menang Arsenal. Semakin sederhana bentuk umpan yang dilepas Coquelin, semakin efisien transisi Arsenal.

#COYG

 

Komentar
Koki @arsenalskitchen.