[vc_row type=”” top_margin=”none”][vc_column type=”” top_margin=”none” width=”1/1″][vc_empty_space height=”50px”][/vc_column][/vc_row][vc_row type=”” top_margin=”none”][vc_column type=”” top_margin=”none” width=”2/3″][vc_column_text]Buku Sepak Bola 2.0 merupakan kumpulan tulisan mengenai fenomena yang terjadi di dunia sepak bola. Kami berusaha menarasikan sejarah, suporter, dan media yang berkaitan erat dengan sepak bola. Tapi, buku ini tak melulu bercerita tentang yang lampau. Justru sebaliknya kami memotret hal kekinian, sesuai dengan judulnya “2.0”.
Ada 18 penulis yang terlibat dalam proyek ini. Berikut ini profil singkat para penulis yang turut menyumbangkan buah pikiran mereka dalam bentuk tulisan yang bisa Anda nikmati dalam waktu dekat ini.
1. Fajar Junaedi
Sebagai pencinta sepak bola, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan beberapa kampus lain di Yogyakarta dan Surakarta ini terbilang rajin dalam menerjemahkan sepak bola ke dalam mata kuliah yang ia ajarkan. Bukan sekali dua kali saja ia mengundang praktisi langsung sepak bola. Ia juga mengajarkan anak didiknya keluar kampus guna lebih mencermati problematika jurnalisme dan literasi sepak bola Indonesia.
Tak seperti jamaknya dosen di Indonesia yang menjadikan nilai demi nilai sebagai cemeti dalam menginstruksi mahasiswa/I agar berpeluh keluh dalam karya ilmiah, Fajarjun terlihat lebih gemar memberli influence dengan gemar menelurkan buku. Ia menginspirasi anak asuhnya untuk aktif juga dalam menulis.
Meski sudah menulis buku sendiri, “Merayakan Sepak Bola” pada 2014 lalu, pemilik akun Twitter @fajarjun ini masih bersedia untuk turut dalam project Sepak Bola 2.0 ini. Sekali lagi terlihat, ia tengah merayakan sepak bola dengan literasi yang memberi inspirasi, tanpa ada instruksi.
2. Sirajudin Hasbi
Runtut dan urut dalam menulis ulang kembali data yang didapat, serta keukeuh dengan hal yang terstruktur adalah salah satu ciri karya Hasbi. Ciri yang ditemui sejak membaca tulisannya di Yahoo Indonesia selama rentang 2013-2014. Ciri yang juga menjadi karakter seorang Hasbi. Karena ciri tersebutlah, Fandom Indonesia yang dibentuknya bersama rekan-rekannya terus diupayakan hidup, meski penulis maupun co-founder lainnya datang dan pergi. Pemilik akun @hasbisy ini juga merupakan editor dan co-writer buku Petar Segrt, sekaligus editor untuk buku Sepak Bola 2.0.
3. Fajar Rahman
Kenyang pengalaman di dunia jurnalistik olahraga, terutama sepak bola. Fajar Rahman paham betul seluk beluk sepak bola Indonesia, mulai yang baik-baik saja dan yang berkaitan dengan isu pengaturan skor. Sebagai orang yang pernah terlibat aktif dalam mengelola situsweb resmi Persib Bandung, pemilik akun @McXoem ini tahu kisah di belakang layar pengelolaan klub, pembangunan citra, dan segala hal yang berkaitan dengan si kulit bundar.
4. Achmad Lanang
Mantan redaktur pelaksana FourFourTwo Indonesia ini, kini aktif melakukan riset mengenai industri media olahraga di Indonesia. Pengetahuannya mengenai bahasa Indonesia sangat baik sehingga bisa membantu banyak penulis baru atau jurnalis anyar dalam meningkatkan kemampuan berbahasa sekaligus kualitas tulisannya.
5. Oryza A. Wirawan
Jurnalis beritajatim.com ini lebih dari sekadar jurnalis, Oryza telah menulis dua buku tentang sepak bola lokal. Berni (Djember Brani): Pride of the City dan Imagined Persebaya: Persebaya, Bonek, dan Sepak Bola Indonesia. Meraih penghargaan jurnalistik Prapanca dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur untuk karya tulis terbaik tahun 2010. Kini tinggal di kota Jember, Jawa Timur.
6.Hedi Novianto
Jurnalis yang lama tinggal di Jakarta ini akrab dengan dunia menulis sepak bola. Kegiatan sehari-harinya kini menjadi editor dan kurator konten beritagar.id. Pemilik akun @hedi ini dianggap sebagai oase di padang pasir sepak bola Indonesia yang miskin akan literasi. Tak lain karena rajinnya ia menebar tautan dari luar negeri terkait sepak bola yang selanjutnya menjadi bahan diskusi menarik di lini masa.
7. Wisnu Prasetya
Peneliti media di @remotivi dan editor di pindai.org ini sangat menggemari sepak bola. Dia sempat bercita-cita menjadi pesepak bola dan pernah berlatih di Diklat Salatiga, tapi setelah mimpinya itu sulit digapai, dia memilih untuk menulis sepak bola. Pemilik akun @wisnu_prasetya ini pernah menerbitkan buku berjudul Pers Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan.
8. Widya Syadzwina
Perempuan memang cenderung dipinggirkan di dunia sepak bola. Diberi peran yang remeh atau sekadar pemanis belaka. Tapi, Widya Syadzwina mampu membuktikan bahwa perempuan mampu berbuat lebih untuk sepak bola.
Jabatan Media Officer PSM Makassar selama periode 2011-2014 diembannya dengan baik. Dia juga menunaikan tugas tambahan sebagai penerjemah bagi pelatih (Petar Segrt), menjadi penghubung antara manajemen dengan suporter, menumbuhkan semangat jurnalisme dan literasi sepak bola dengan PSM Magazine, dan lainnya. Wina juga sudah menerbitkan buku pada Juni 2015 mengenai biografi Petar Segrt.
9. Narayana Mahendra Prastya
Nara adalah dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang aktif menulis artikel populer dan paper akademik tentang sepak bola. Paper akademik yang disusunnya mengenai kompetisi surat kabar harian olahraga di Indonesia yang dikaji dengan pendekatan Structure-Conduct-Performance (SCP) berhasil meraih Juara II dalam event Indonesia Media Research Award Summit (IMRAS) 2014 untuk kategori riset media cetak terbaik.
10. Akhmad Ramdhon
Dosen Sosiologi Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Aktif melakukan riset tentang kampung dan kota. Beberapa publikasi buku yang pernah ditulisnya baik sendiri maupun secara tim adalah Kampung (Kota) Kita Memahami Pola Kesejahteraan Bersama Warga Memahami Kembali Indonesia. Aktif di Ikatan Sosiologi Indonesia dan mengelola komunitas @kampungnesia.
11. Devi F. Laily
Mahasiswi yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana Sosiologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Selama kuliah aktif di komunitas Pasoepati Campus. Penelitian skripsinya mengangkat tema tentang sejarah dan kajian sosiologis perkembangan Pasoepati di kota Solo.
12. Yudhiakto Pramudya
Dosen Program Pascasarjana Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Aktif melakukan riset dan presentasi paper akademik di bidang fisika dan astronomi. Kemampuannya di bidang fisika menjadikannya mampu mengeksplorasi sepak bola dengan pendekatan fisika. Kemampuan yang jarang dimiliki ilmuwan dan akademisi di Indonesia. Meraih gelar master dan doktor di bidang fisika di Wesleyan University, Amerika Serikat.
13. Yamadipati Seno
Editor di salah satu penerbitan besar di Yogyakarta ini aktif menulis sepak bola untuk fandom.id. Seno juga memiliki blog Arsenalkitchen yang khusus membahas berbagai hal terkait dengan klub asal kota London, Inggris, tersebut. Selain sepak bola, Seno begitu menggemari hal-hal yang berkaitan dengan sejarah dan kebudayaan.
14. Ahmad Syafawi Qadzafi
Pria yang akrab dipanggil Dafi ini pernah menjadi pemimpin redaksi (pemred) lembaga pers mahasiswa (LPM) Ekspresi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Setelah sempat rajin menulis mengenai agama, Dafi sekarang lebih banyak menulis tentang sepak bola. Editor Indie Book Corner ini adalah salah satu penulis paling populer di fandom.id.
15. Arif Chusnuddin
Suporter kritis. Dua kata yang mewakili Arif Chusnuddin. Dia kerap terlihat di sesi latihan Persebaya bersama jurnalis untuk mengetahui kebenaran informasi mengenai klub kesayangannya. Pria di balik akun @Chusnuddin99 ini aktif mendukung Bajul Ijo dengan komunitas suporter @Green_Nord27. Mahasiswa Sejarah Universitas Airlangga (Unair) ini juga rajin menelusuri literasi lama dan datang ke pelaku sejarah untuk mengetahui sejarah Persebaya lebih mendalam.
16. Andy Fuller
Andy Fuller merupakan peneliti dan penulis yang meminati urban studies dan olahraga. Saat ini tinggal di Leiden, Belanda. Menulis dua buku tentang olahraga dan kajian urban, The Struggle for Soccer in Indonesia: Archive, Fandom, and Urba Identity, yang ditulis bersama Dimaz Maulana (2014) dan Playing Cities Making Sport (2014). Pemilik akun @ReadingSideways ini juga mengelola blog readingsideways.net.
17. Jojo Raharjo
Jojo Raharjo adalah panggilan untuk Agustinus Eko Rahardjo. Sejak kuliah di Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sudah aktif menulis. Pernah berkarier di Surabaya untuk majalah Tiang Api, Penabur, Radio Salvatore, Tabloid Gloria, harian berbahasa Cina Chengbao dan koresponden Tempo Newsroom. Hijrah ke Jakarta pada 10 Juni 2005, Jojo melanjutkan karier di Tempo dan Radio CVC Australia, Kompas TV, dan saat ini menjadi Koordinator Peliputan Senior di CNN Indonesia TV.
18. Isidorus Rio Turangga B. S.
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Brawijaya Malang ini mulai rajin menulis sepak bola untuk fandom.id. Gaya menulisnya banyak terinspirasi dari penulis sepak bola masa kini seperti Zen RS, Eddward SK, Pangeran Siahaan, dan lainnya. Kegemarannya membaca membuat kualitas tulisannya membaik dari waktu ke waktu.[/vc_column_text][/vc_column][vc_column type=”” top_margin=”none” width=”1/3″][box_header title=”Paling Banyak Dilihat” type=”h4″ bottom_border=”1″ top_margin=”none”][pr_rank_list type=”views” items_per_page=”5″ category=”-” featured_image_size=”default” show_post_icon=”1″ show_post_categories=”1″ show_post_date=”1″ top_margin=”page_margin_top”][/vc_column][/vc_row]