Seragam Kandang PS Sleman 2020: Sederhana Tapi Kaya Fitur

PS Sleman menjadi satu-satunya tim promosi yang bertahan di Liga 1 musim 2019. Klub asuhan Seto Nurdiyantoro ini masih menyisakan satu laga terakhir sebelum rehat sejenak untuk mempersiapkan musim depan.

Menariknya, klub berjuluk Elang Jawa ini telah melakukan persiapan guna menyongsong Liga 1 2020 dari sisi non-teknis. Hal itu diinisiasi mereka dengan memastikan kerjasama bareng apparel lokal SMBD.

SMBD sendiri telah melakukan sejumlah pembenahan, salah satunya dengan mempersiapkan jersey musim depan jauh lebih dini, khususnya pada seragam kandang.

Hijau sebagai warna identitas PSS masih hadir pada baju kandang kali ini. Selain itu, ada pula sentuhan warna hitam dan putih yang mengisi beberapa bagian sehingga membentuk komposisi yang pas. Ketiga warna tersebut memang identik dengan sepakbola Sleman.

Kombinasi ketiganya terlihat pada kerah dan juga ujung lengan yang menggunakan material berupa rib. Dengan desain simpel tanpa watermark membuat jersi kandang ini tampil berbeda dengan tren desain yang naik daun akhir-akhir ini di Tanah Air. Seperti yang kita ketahui, mayoritas kostum tim-tim Indonesia cenderung menunjukkan motif dan corak yang relatif berlebihan. Hal inilah yang ingin disampaikan oleh kedua desainer jersi ini, Panji Muhammad dan Faizal Yhermawan.

Material bahan utama menggunakan TotalAero Dryfit yang mempunyai fitur berupa anti-UV dan anti-Odor. Bahan Dryfit ini merupakan campuran dari serat polyester, nylon serta sedikit katun yang mempunyai sifat sebagai ventilator atau mengalirkan udara.

Dengan motif kain berupa pori-pori, diharapkan kain ini bisa menghantarkan panas keluar dari tubuh pemain dengan lebih cepat. Ada pun bagian samping dari jersi ini menggunakan bahan berupa polymesh yang lebih lentur dan elastis sehingga tidak menghambat pergerakan tubuh pemain.

Motif paling mencolok ada di bagian pundak yakni menggambarkan sayap burung Elang Jawa yang menjadi maskot PSS. Grafis kepakan sayap yang divisualisasikan dengan akses garis ini bisa diinterpretasikan sebagai kecepatan dan juga boost of energy. Motif ini ditampilkan dengan menggunakan teknik screenprinting atau biasa dikenal dengan istilah sablon.

Sementara bagian logo klub dihadirkan dengan material yang tidak murahan yakni dengan teknik 3D plastisol on tatami. Hal ini menciptakan kedalaman secara visual dan memunculkan sentuhan yang menarik di bagian dada.

Sedangkan logo apparel menggunakan material yang mirip dengan creat yakni plastisol HD. Penggunaan material ini sudah lazim kita temui pada industri kaos, tapi jarang kita lihat aplikasinya pada jersi sepakbola.

Pada dada bagian atas terdapat 8 lubang ventilasi di setiap sisi dengan menggunakan teknologi laser cut. Delapan lubang ini merupakan simbol dari 8 musim kerjasama PSS dengan SMBD. Pada bagian size label bisa terlihat tagline “Never Lose Faith Never Lose Hope” yang dapat diinterpretasikan sebagai suntikan semangat untuk para pemain sebelum bertanding.

Hal ini diperkuat dengan adanya tulisan COSE (Come On Super Elja) pada punggung bagian atas yang ditambah dengan tag berwarna merah dan putih sebagai perwakilan dari warna bendera negara. Beberapa fitur yang sifatnya estetis tersebut menunjukkan sentuhan desainer yang bertujuan untuk memperkaya seragam ini.

Jersi PSS hadir dalam tiga versi yakni replika dengan harga jual paling murah, orisinal dan versi yang dikenakan pemain sekaligus paling mahal yaitu authentic.

Ketiganya memiliki perbedaan fitur dan material bahan yang digunakan. Dengan adanya pilihan ini diharapkan mempermudah para penggemar PSS untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing.

Seragam kandang musim 2020 ini akan digunakan para pemain Super Elja pada laga penutup Liga 1 musim 2019 kontra PS TIRA-Persikabo di Stadion Maguwoharjo, Sleman (22/12).

Hal ini akan menjadi peristiwa bersejarah dalam sepakbola Indonesia lantaran untuk kali pertama, sebuah tim meluncurkan sekaligus menggunakan seragam anyar mereka untuk musim selanjutnya di laga terakhir pada musim sebelumnya kendati preseden serupa amat lazim dilakukan klub-klub Eropa.

Komitmen yang ditunjukkan oleh apparel SMBD patut diapresiasi mengingat stigma kurang baik yang melekat di industri apparel lokal dalam melakukan persiapan terkait seragam sebuah klub untuk musim yang akan datang.

 

 

Komentar

This website uses cookies.