Dari mana semua sumber uang Manchester United? Mengapa Setan Merah punya dana transfer melimpah dan bisa jor-joran tiap musimnya? Jawabannya berangkat dari satu fakta sederhana, yakni karena Manchester United sebagai klub sepakbola dan brand masih menjadi yang terbesar di dunia.
Sejak Sir Alex Ferguson meninggalkan Old Trafford pada 2013, klub berjuluk The Red Devils ini telah menghabiskan dana transfer pemain lebih dari 1 miliar paun atau lebih dari 17 triliun rupiah. Manchester United akan segera memecahkan rekor transfer dari klub Eredivisie setelah mencapai persetujuan untuk transfer winger Brasil, Antony.
Mahar 100 juta euro (termasuk add ons) untuk menggaet sang pemain hingga Juni 2027 plus opsi perpanjangan setahun digelontorkan demi memperkuat skuad bentukan Erik ten Hag. Total untuk transfer Lisandro Martinez (yang datang lebih dulu) dan Antony saja, Ajax mendulang uang kisaran 167 juta euro atau sekitar 2,4 triliun rupiah.
Meski mengalami musim-musim buruk selama periode tersebut dengan kegagalan rekrutmen yang fatal, United tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai klub dengan prestise tinggi dan salah satu dengan basis penggemar tersebar se-antero dunia.
Dalam situs resmi klub, disebutkan bahwa pendapatan United berasal dari unsur komersial yang terdiri dari sponsorship, retail, merchandising, apparel & product licensing, dan mobile & content. Poin terakhir menjadi salah satu aspek yang terus dikembangkan mengingat perkembangan media sosial dan digital yang semakin cepat dan besar.
Berdasarkan laporan majalah Forbes di awal 2022, United menempati urutan ketiga sebagai klub paling bernilai di dunia setelah Real Madrid dan Barcelona dengan valuasi sekitar 4.2 miliar dollar atau kisaran 60 triliun rupiah.
Jumlah followers mereka di lintas platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok, dan Youtube juga merupakan yang terbanyak ketiga setelah dua raksasa Spanyol, yakni di angka 176.7 juta pengikut (per Maret 2022).
Meski dihantui performa yang tak kunjung baik dan prestasi yang surut, klub besutan Ten Hag juga tak kehilangan penggemar dan pendapatan. Memang pendapatan mereka menurun selama musim buruk sejak ditinggal Sir Alex Ferguson, namun defisitnya tidak terlalu signifikan.
Per data Deloitte Football Money League Maret 2022, selama 2021 United menempati klub dengan pendapatan terbanyak ke-5 yakni di angka 494.1 juta euro. Pendapatan terbesar mereka berasal dari hak siar televisi (52%), komersial termasuk sponsorship, penjualan jersey, dan lisensi produk (47%), dan terendah dari tiket pertandingan (1%).
Padahal mereka telah mengalami musim terburuk dengan hanya mampu finis di posisi ke-6, gagal masuk Liga Champions, dan nihil trofi. Perbandingannya, empat posisi teratas diduduki oleh tiga klub juara liga domestik yakni Manchester City, Real Madrid, dan Bayern Munchen serta runner up La Liga musim lalu, FC Barcelona.
Selama periode 25 tahun sejak pertama kali Deloitte Football Money League diterbitkan, United telah 10 kali menjadi yang teratas dan konsisten berada di papan atas di antara klub top Eropa lain yang bisa dibilang memiliki prestasi yang jauh lebih baik.
Jadi, gimana menurutmu? Angka 100 juta euro memang terlalu mahal untuk seorang Antony. Namun, apakah itu terhitung mahal untuk Manchester United?