Tiga Nama Pengganti Santi Cazorla

Kontrak Santi Cazorla bersama Arsenal akan berakhir pada bulan Juni 2017. Pemain mungil asal Spanyol ini sendiri tengah menepi selama kurang lebih dua bulan karena cedera lutut dan baru akan kembali merumput di awal Maret nanti.

Lantas, dengan sisa kontrak yang hanya tinggal hitungan bulan, usia yang semakin menua, dan cedera yang tengah membelit, akan seperti apa masa depan penyihir mungil dari Iberia milik The Gunners ini?

Arsenal memang mempunyai opsi memperpanjang kontrak Santi untuk satu tahun ke depan. Namun, mengingat lutut Santi yang kerap dihajar cedera, dan, kembali, usia yang semakin senja untuk seorang pemain sepak bola, kita tak bisa menepikan kemungkinan Arsenal akan mencari penggantinya.

Jika melihat rasa tak suka Arsene kepada jendela transfer musim dingin, bisa saja Arsenal baru akan bergerilya di musim panas nanti. Tapi, bukan berarti tak ada kemungkinan Arsenal akan berbelanja di paruh akhir bulan Januari, bukan?

Melihat pentingnya tipe pemain seperti Santi bagi Arsenal, saya mencoba menyusun tiga nama sebagai alternatif.

Saya membaginya menjadi tiga kategori, yaitu Impian, Mungkin, dan Realistis.

Impian: Thiago Alcantara

Kakak kandung Rafinha Alcantara ini adalah salah satu gelandang tengah terbaik di dunia yang kemampuannya berada di bawah radar kebanyakan penikmat sepak bola.

Penyebabnya dua. Pertama, ia sempat lama menepi karena cedera dan membuat nilai pasarnya turun drastis. Kedua, banyak gelandang tengah hebat yang tengah berada di usia emas seperti Toni Kroos atau Luka Modric. Hal ini, mau tidak mau, membuat Thiago menjadi underrated.

Thiago adalah salah satu transfer penting yang dilakukan Pep Guardiola di Bayern Munchen. Sebuah penanda penting bahwa pemain ini punya kualitas yang tidak sembarangan.

Ia berteknik khas Brasil (mengingat sang ayah, Mazinho, adalah eks pemain timnas Brasil) dengan pemahaman taktikal yang mumpuni khas Spanyol. Thiago adalah salah satu produk terbaik La Masia yang termasyhur itu.

Gabungan Brasil dan Spanyol di dalam darah Thiago bisa dilihat dari gaya bermainnya yang skillful dan enak ditonton. Kala bermain di poros ganda bersama Xabi Alonso, Thiago merupakan penyebar bola yang baik.

Ia mampu mendistribusikan bola dengan rapi, punya pressing resistance, juga goal-threat yang cukup mumpuni, padahal ia seorang gelandang tengah, bukan gelandang serang murni.

Peluang Arsenal mendapatkan Thiago memang kecil mengingat tidak pernah ada kabar transfer yang memberitakan Arsene Wenger tertarik merekrut pemain ini. Dengan nilai pasar yang “hanya” 22 juta euro berdasar data Transfermarkt, Thiago jelas opsi yang sebenarnya logis bagi kebijakan transfer Arsenal yang ketat.

Dream on, Gooners!

Mungkin: Naby Keita

Naby Keita tengah merumput bersama RB Leipzig. Pemain berusia 21 tahun ini adalah gelandang tengah yang cocok untuk Arsenal karena dua hal. Pertama, ia tipe gelandang yang disukai Arsene Wenger; muda, bertenaga, dan memiliki teknik olah bola yang apik.

Kedua, harganya masih sangat amat murah. Berdasar Transfermarkt, harga Keita berkisar di 9 juta euro. Murah betul, bukan? Walau harga tersebut berpotensi meroket mengingat Leipzig pasti akan memasang banderolnya di sekitar 25-30 juta euro.

Maklum, nama Naby Keita sudah mulai masuk dalam radar klub-klub besar. Persaingan yang ketat untuk mendapatkan komoditi terbaik pasti akan menaikkan harga jual.

Tapi ingat, jangan biarkan banderol pemain menipu Anda. Sama seperti Thiago, pressing resistance yang dimiliki Naby Keita sangat baik. Ia cerdik, seperti begitu mudah melepaskan diri dari tekanan lawan.

Kemampuannya akan sangat cocok dengan cara main ala possession-based seperti Arsenal yang membutuh pemain tengah dengan kemampuan melepaskan diri dari tekanan lawan untuk progresi serangan.

Tahukah Anda, semasa masih di RB Salzburg, Keita adalah pemain yang sempat diincar Arsene Wenger. Bahkan, Keita sendiri mengakui bahwa Arsene adalah satu-satunya orang yang ia mintai pendapat perihal kepindahannya ke Jerman. Sebuah pertanda yang baik, bukan?

Tapi tunggu dulu, pemain timnas Guinea ini sendiri mengakui bahwa ia belum ingin meninggalkan Leipzig. Selain masih terikat kontrak hingga Juni 2020, Keita juga berkata bahwa ia butuh dua atau tiga tahun lagi sebelum memiliki kemampuan yang baik untuk bermain di tim top Eropa.

Dan mengingat Arsene adalah pelatih yang pernah berinteraksi dan berkomunikasi secara intens dengan Keita, bukan tidak mungkin, Arsenal akan menjadi pelabuhan selanjutnya.

Realistis: Jack Wilshere

Anda mungkin berharap nama besar lain di kategori ketiga ini. Tapi sayang sekali, itu rasanya sulit terjadi. Kalau Anda seorang Gooner yang taat dan berpegang teguh pada prinsip Arsene Wenger, mengharapkan Arsenal mengeluarkan banyak uang untuk pemain baru di Januari adalah dosa yang besar.

Jack Wilshere adalah pilihan yang realistis, seandainya, Arsenal memiliki opsi pemanggilan kembali dari masa peminjamannya bersama Bournemouth. Di bawah asuhan Eddie Howe, Wilshere menjadi pusat permainan dengan ditopang Andrew Surman dan Harry Arter.

Bersama tim dari pesisir Inggris itu, alumnus Hale End Academy ini perlahan menemukan kembali permainannya semasa cedera belum menjadi kawan akrab.

Dengan usia yang semakin matang (25 tahun) dan permainannya yang kian membaik, Wilshere bisa menjadi reinforcement yang baik bagi skuat Arsenal dengan opsi yang paling mungkin terjadi dan tidak memerlukan uang sepeser pun. Opsi yang sangat Arsenal sekali, tentunya.

Saat kembali ke Arsenal di musim panas nanti, Wilshere tentu menjadi tambahan pemain yang setara rekrutan baru. Syaratnya, ia harus bebas dari cedera dan mampu mempertahankan performa gemilangnya bersama Bournemouth. Come back stronger and better, Jack!

Komentar

This website uses cookies.