Waliyuddin Shofa dari Persib Bandung dan Rohmat Nuridaya dari PSM Makassar, dua talenta muda sepak bola Indonesia, mendapatkan kesempatan emas untuk mengasah kemampuan mereka di Spanyol. Mereka akan menjalani pelatihan di akademi sepak bola ternama milik klub Osasuna, yakni Tajonar, yang dikenal sebagai salah satu pusat pengembangan pemain muda terbaik.
Program pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Liga Indonesia Baru dan Ekkono Method, sebuah metode pelatihan asal Spanyol yang fokus pada pengembangan teknik dan taktik pemain muda. Awalnya, ada tiga pemain yang direncanakan mengikuti program ini. Namun, Peres Awkila dari Persija Jakarta, yang juga masuk dalam daftar, harus mengundurkan diri karena terpilih mengikuti seleksi Tim Nasional Indonesia U-17, sebuah kesempatan yang tak kalah prestisius untuk menunjukkan bakatnya di level internasional.
Selama di Spanyol, Waliyuddin dan Rohmat akan bergabung dengan tim U-16 Osasuna untuk mempelajari metodologi Tajonar yang terkenal akan pendekatan modernnya dalam melatih pemain muda. Akademi ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga mengedepankan pembentukan karakter dan kecerdasan taktis. Sejak Desember 2024, Osasuna telah menerima perwakilan pemain muda dari berbagai negara sebanyak empat kali, menunjukkan komitmen klub dalam mendukung pengembangan bakat global.
Direktur Tajonar, Angel Alcalde, menyatakan, “Osasuna telah menjadi rujukan utama dalam pengembangan pemain muda di tingkat nasional dan kini mendapat sorotan dunia. Program seperti ini tidak hanya bermanfaat bagi pemain, tetapi juga menjadi langkah penting dalam memperluas jaringan internasional klub kami.” Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan negara seperti Indonesia membuka peluang untuk pertukaran budaya sepak bola yang saling menguntungkan.
Selain pelatihan di lapangan, kedua pemain ini juga berkesempatan untuk mengenal budaya Spanyol dan gaya hidup profesional di salah satu negara dengan tradisi sepak bola yang kaya. Osasuna, yang berbasis di Pamplona, adalah klub La Liga dengan sejarah panjang dan pernah mencapai semifinal Piala UEFA pada 2007, menambah nilai pengalaman yang akan didapatkan oleh Waliyuddin dan Rohmat.
Harapannya, ilmu dan pengalaman yang mereka peroleh di Tajonar dapat diterapkan untuk memajukan karier mereka serta memberikan kontribusi signifikan bagi tim nasional dan perkembangan sepak bola Indonesia di masa depan. Ini juga bisa menjadi inspirasi bagi pemain muda lainnya di Tanah Air untuk terus bermimpi dan bekerja keras menembus panggung dunia.