Timnas Indonesia berlaga melawan Thailand di laga ketiga Grup A Piala AFF U-19 di Stadion Patriot Candrabhaga. Namun, timnas belum mampu meraih tiga poin pada laga ini, dan harus puas berbagi angka 0-0.
Sebetulnya timnas tampil apik di babak pertama, namun pada babak kedua penampilan anak asuh Shin Tae-yong sedikit mengendur dan lebih sering ditekan Thailand. Lalu pelajaran apa saja yang bisa didapat oleh Hokky Caraka dkk.? Berikut 5 diantaranya.
1. Sesumbar Pelatih Thailand tak terbukti
Pelatih Thailand, Salvador Velero Garcia, yang mengatakan bakal memenangkan pertandingan tidak terbukti pada laga ini. Justru pada babak pertama timnya sering ditekan oleh Garuda Muda apalagi saat Marselino Ferdinan masih berada di lapangan.
2. Marselino Ferdinan cedera
Marselino Ferdinan, harus menepi lebih awal karena mengalami cedera. Dikabarkan dirinya tidak bisa tampil hingga turnamen AFF U-19 selesai. Ini tentu menjadi kerugian besar bagi timnas. Semoga Arkhan Fikri dan Zanadin Faris bisa mengisi pos yang ditinggalkannya.
3. Timnas bergantung pada Marselino
Timnas U-19 masih terlihat bergantung kepada sosok Marselino. Karena semenjak ia ditandu ke luar lapangan permainan timnas menurun drastis, tidak berani pegang bola dan permainan cenderung dikuasai Thailand.
4. Dukungan luar biasa oleh suporter Timnas Indonesia di stadion
Adanya dukungan luar biasa dari suporter Indonesia. Meskipun hanya ajang umur 19 tahun ternyata tidak membuat dukungan suporter surut. Kerinduan akan prestasi timnas dan menonton langsung di stadion disinyalir menjadi sebab utamanya.
5. Pergantian terlambat dan jadwal AFF yang tidak manusiawi
Adanya pergantian pemain yang terlambat dan bukti bahwa jadwal AFF U-19 sedikit tidak manusiawi. Pemain Indonesia tampak kelelahan di babak kedua namun coach STY masih mencoba memberikan kesempatan pada starting line upnya untuk terus bermain. Faktor kelelahan juga disebabkan karena jadwal bertanding hanya berselang 2 hari. Tentu saja ini sangat menguras fisik bagi tim yang bermain.