Bersama Coin a Chance Jogja Membantu Biaya Pendidikan Pelajar

Workshop Coin a Chance bersama Komunitas Aman. Diikuti pula oleh Fandom Foundation.
Workshop Coin a Chance bersama Komunitas Aman. Diikuti pula oleh Fandom Foundation.

Minggu pagi, 24 Mei 2015 lalu, kami menghadiri acara ulang tahun komunitas Coin a Chance Jogja. Ulang tahun keenam tersebut diselenggarakan dengan menggelar bakti sosial di Panti Asuhan Nurul Yasmin, Sleman.

Tidak sekadar membagikan sumbangan seperti halnya acara bakti sosial kebanyakan, acara yang dirancang Coin a Chance (CaC) Jogja ini cukup menarik. Memberi nilai lebih daripada sekadar penyerahan bantuan.

Komunitas yang sekarang dikoordinatori oleh Yusril ini menggandeng komunitas Aman, sebuah komunitas di Jogja yang bergerak pada bidang sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan menjaga diri. Sudah barang tentu kita semua sadar bahwa ancaman pada diri kita kian hari semakin meningkat. Mulai dari copet hingga paling mutakhir maraknya begal sepeda motor.

Komunitas Aman ini memberi materi pada workshop yang jadi agenda utama dengan tema menjaga diri. Ada empat coach dari komunitas Aman yang menyampaikan pentingnya kemampuan untuk menjaga diri. Tidak sekadar yang bersifat ancaman nyata yang kita hadapi sekari-hari di lingkungan kita tinggal dan bekerja, melainkan juga ancaman yang hadir dari internet.

Ancaman mulai dari bullying, pelecehan seksual, hingga yang mengancam keselamatan diri dijelaskan dengan lugas dan mudah diterima oleh peserta. Pada sesi terakhir ada praktik bagaimana berjalan yang baik, membawa tas, dan lain sebagainya di jalanan agar tidak mudah lengah sehingga mudah “dimanfaatkan” oleh penjahat.

Workshop semacam itu jelas penting bagi peserta yang terdiri dari penghuni panti asuhan Nurul Yasmin dan adik asuh dari Coin a Chance. Terlebih lagi, peserta mayoritas perempuan karena panti asuhan yang jadi lokasi merupakan panti asuhan untuk putri.

Ada pelajaran penting dari acara tersebut, yakni bahwa bantuan tidak semata dalam bentuk materi saja, tetapi juga informasi dan pengetahuan. Hal ini mungkin terdengar sepele tetapi itu sangat penting bagi setiap orang yang mungkin saja selama ini belum tahu atau bahkan tak memiliki akses untuk memeroleh informasi tersebut.

BACA JUGA:  Kisah Lahirnya Fandom Foundation

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini juga bisa jadi ide bagi komunitas, sekolah, maupun instansi lainnya untuk menyelenggarakan bakti sosial yang bernilai lebih. Tidak sekadar datang, menyerahkan foto, ramah tamah sebentar, mengambil foto bersama, lalu pulang. Selain memberi tambahan pengetahuan, acara bersama seperti itu bisa membuat kita memberi penghargaan lebih pada mereka yang kita bantu.

Dalam acara ini juga ada penyerahan bantuan dari Fandom Foundation bagi anak-anak yang kekurangan biaya untuk melanjutkan sekolah. Coin a Chance Jogja kami pilih, sekali lagi karena mereka tak sekadar memberi bantuan lalu lepas hubungan dengan yang dibantu.

Coin a Chance memberi pendampingan pada para adik asuh yang dibantu. Sejauh ini ada 36 adik asuh mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) yang dibantu. Relawan di CaC punya tugas mencari pendanaan untuk disalurkan, lalu selain menyalurkan bantuan, mereka juga melakukan pendampingan. Selain agar bisa memastikan dana yang disalurkan dipakai untuk yang telah ditetapkan juga untuk memberi sumbangsih moril sehingga adik asuh dan keluarganya yang telah dibantu bisa termotivasi untuk lebih sungguh-sungguh bersekolah.

Sejauh ini, relawan CaC berjumlah 78 orang. Mereka dibagi ke dalam beberapa bagian mulai dari koordinator, gali dana, hingga yang bertugas khusus mendampingi adik asuh.

Adapun bantuan yang disalurkan oleh Fandom Foundation senilai satu juta rupiah itu merupakan hasil dari program charity kalender sepak bola 2015 yang diselenggarakan pada awal tahun ini. Meski tidak banyak, semoga bantuan tersebut bisa bermanfaat untuk membantu CaC dalam mewujudkan misi mulia membantu adik-adik yang membutuhkan untuk tetap bisa melanjutkan sekolah.

Komentar