28,6 juta pound disebut sebut sebagai tawaran pertama yang dilayangkan oleh Manchester United (selanjutnya disebut Man. United—red.) untuk mendapatkan jasa bek tangguh Real Madrid, Sergio Ramos. Hal ini, selain menjadi bumbu penyedap saga transfer David De Gea ke ibukota Spanyol, juga mengindikasikan kalau The Red Devils tidak akan melibatkan pemain Real Madrid dalam transfer De Gea. Dengan kata lain, jika Real Madrid menginginkan De Gea, maka mereka harus membayar biaya transfer, tidak dengan tukar pemain. Kabar terbaru pun menyebutkan bahwa Ramos sudah mengutarakan keinginannya berganti klub di mana Man. United menjadi tujuan utamanya.
Real Madrid sendiri memasang harga awal sebesar 65 juta pound untuk Ramos. Sebenarnya, berapa pun harga yang diajukan oleh Man. United untuk Ramos, dalam transfer ini posisi Los Merengues terlihat lebih menguntungkan, karena, pertama, uang hasil penjualan Ramos bisa digunakan untuk revitalisasi skuat. Kedua, besarnya pengeluaran dari gaji yang bisa dipangkas pun tidak akan sedikit, dan terakhir, Los Blancos bisa memberi kesempatan bagi bek muda potensial mereka, Raphael Varane, untuk semakin berkembang.
Langkah Man. United sendiri mengundang tanda tanya. Untuk apa membeli bek tengah yang masa keemasannya akan segera lewat? Bukankah mereka sudah memiliki empat bek tengah yang bisa dipasang bergantian? Di sana sudah ada Phil Jones, Chris Smalling, Jonny Evans dan Marcos Rojo (meskipun Rojo bisa dipasang sebagai bek kiri). Belum lagi dua bek muda, Paddy McNair dan Tyler Blackett yang musim lalu sudah kerap mengisi starting line-up.
Apa yang bisa ditawarkan Ramos?
Usia pria bernama lengkap Sergio Ramos Garcia ini memasuki 29 tahun pada 2015 ini. Memang belum terlalu uzur untuk ukuran bek tengah, tetapi apakah Ramos masih tetap tangguh untuk menghadapi permainan Liga Inggris yang terkenal sangat mengandalkan fisik dan bertempo cepat? Awal musim lalu, dua penggawa senior Setan Merah, Nemanja Vidic dan Patrice Evra memutuskan untuk hengkang ke Italia karena mereka merasa fisik mereka sudah tak memungkinkan untuk tampil prima di Liga Primer Inggris. Lalu, bagaimana dengan Ramos?
Ramos, pemain yang besar di akademi Sevilla ini memang sudah hampir menginjak kepala tiga, akan tetapi justru senioritasnya inilah yang akan menjadi pembeda di lini belakang Man. United. Ramos yang sudah bermain di top level baik untuk Real Madrid ataupun tim nasional Spanyol, akan menjadi tutor yang sangat baik bagi lini pertahanan Man. United yang bisa dibilang sangat keropos beberapa musim terakhir. Keroposnya lini belakang klub peraih gelar juara liga Inggris terbanyak ini kerap membuat sang penjaga gawang, David De Gea, bekerja ekstra keras untuk menghindarkan timnya dari kekalahan.
Semenjak ditinggal Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic yang hengkang dalam waktu bersamaan, lini belakang United kehilangan pemain berpengalaman. Kenyataannya adalah, baik Phil Jones, Jonny Evans, maupun Chris Smalling masih belum siap mengawal area pertahanan Manchester United. Sepanjang musim lalu saja, ketiganya sering melakukan kesalahan mendasar yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang bek tengah–apalagi bek tim sekelas Man. United. Seringnya mereka kehilangan bola dan kurang cermat dalam melakukan backpass merupakan pertanda bahwa mereka sangat butuh tutor berpengalaman, dan Ramos adalah pemain yang tepat untuk itu.
Sedikit merujuk ke belakang, bukankah Robin van Persie yang menjadi aktor penentu gelar liga Inggris ke-20 Man. United juga dibeli dengan harga mahal dari Arsenal di usia yang sama dengan Ramos? Pembelian ini bisa saja menjadi jalan agar Man. United kembali meraih kejayaan mereka. Belum lagi, apabila memang penampilan Smalling dan Jones nantinya akan meningkat karena kedatangan Ramos, hal ini tentunya menjadi nilai tambah juga bagi tim nasional Inggris.