Work rate dan sportif, dua hal yang membuat Patrick Dorgu layak diapresiasi. Menolak penalti karena jujur kepada wasit serta tak kenal lelah membantu Manchester United dalam transisi menyerang ataupun bertahan. Satu tantangan ke depan, konsistensi.
Respect kepada Dorgu. Usianya masih sangat muda tapi sikapnya sangat dewasa. Sejak datang ke Old Trafford, pemain yang baru berusia 20 tahun tersebut juga sudah menunjukkan potensinya. Sepanjang pertandingan melawan Real Sociedad pun ia tampil sangat luar biasa.
Pemeran utama dalam laga ini adalah Bruno Fernandes. Tapi sebagai pemeran pendukung, Dorgu tampil memukau. Ia menjadi pemain yang paling banyak dilanggar (6), pemain yang paling banyak memenangkan duel (11), serta menciptakan satu penalti untuk Bruno.
Rekomendasi Jersey Fantasy dan Jaket Bertema Garuda yang Keren
Dalam skema 3-4-3 seperti yang diterapkan Ruben Amorim, posisi wing back harus diisi dengan pemain yang rajin melakukan transisi dari bertahan ke menyerang atau pun sebaliknya. Dan, Patrick Dorgu melakukan tugasnya ini dengan sangat aktif membantu lini pertahanan maupun lini serang MU.
Alasan Dorgu mau bergabung ke Manchester United karena tertarik dengan sistem permainan Ruben Amorim.
“Ini adalah sistem yang sangat menyerang… dan saya ingin masuk ke dalam kotak untuk mencetak gol dan tentu saja membantu pertahanan,”
Tapi yang benar-benar ‘mahal’ dari Dorgu ini adalah sikap sportifnya. Mungkin sudah banyak pemain potensial di laga-laga awal bersama MU seperti Dorgu. Tapi jiwa sportif yang ia miliki memberi warna berbeda.
Kredit juga untuk bek muda Manchester United, Ayden Heaven yang juga sangat potensial seperti Dorgu. Pemain termuda MU yang tampil di kompetisi Eropa sejak Marcus Rashford di 2016.
Tapi perlu diingat, tantangan sebenarnya baru dimulai, konsistensi.