Apa yang Membuat Jordi Amat Bergabung ke Johor Darul Takzim?

Jordi Amat
Pemain Johor Darul Takzim, Jordi Amat. (voi.id)

Bergabungnya calon pemain naturalisasi, Jordi Amat, ke klub Malaysia Johor Darul Takzim menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir. Banyak penggemar sepakbola yang pro dan kontra terhadap keputusan yang ia buat. Bahkan sempat muncul dukungan pembatalan proses naturalisasi Jordi Amat karena keputusan bermain di Malaysia dianggap merupakan penurunan karier baginya.

Pria kelahiran Barcelona 30 tahun silam itu, memang menjadi salah satu pemain yang masuk daftar naturalisasi tahun 2022. Hal itu dikarenakan ia memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang berasal dari Makassar.

Amat sendiri rencananya bakal diproyeksikan sebagai pemain belakang Timnas Indonesia bersama Elkan Baggot, M. Ridho dan Fachruddin Aryanto. Sebelumnya ia adalah pemain yang pernah memperkuat sejumlah klub Eropa seperti Espanyol (Spanyol), Swansea City (Wales/Inggris), Real Betis (Spanyol), Rayo Vallecano (Spanyol), dan terakhir Eupen (Belgia).

Dari pelbagai informasi, Jordi Amat tertarik bergabung ke JDT karena klub tersebut memiliki fasilitas yang mumpuni layaknya klub-klub profesional Eropa. Selain itu, secara prestasi JDT juga sangat mentereng, mereka memborong 8 gelar Liga Super Malaysia dalam 8 tahun berturut-turut. Ditambah JDT juga pernah meraih trofi Piala AFC pada tahun 2015 silam dan kini mereka juga rutin melaju ke ajang Liga Champions Asia.

JDT merupakan klub profesional yang sangat intens melakukan pembangunan infrastruktur tim, pembinaan pemain muda dan aktif melakukan kerja sama dengan klub top Eropa. Tak heran kini mereka memetik hasilnya dengan memiliki stadion sendiri yang megah, fasilitas training ground yang mumpuni dan memiliki pembinaan pemain yang bagus. Tentu hal itu membuat magnet menarik bagi pemain manapun untuk datang ke sana.

Jordi Amat berdasar situs transfermarkt.com memiliki nilai pasaran sebesar Rp17,38 miliar dan itu bukan angka yang sulit untuk JDT untuk memboyongnya ke Sultan Ibrahim Stadium. Namun kepindahannya ke JDT menuai polemik di kalangan fans sepakbola Indonesia.

BACA JUGA:  Matt Hummels, Renato Sanches, dan Semua Akan Bayern Pada Waktunya

Pada sisi yang kontra beranggapan bahwa Amat hanya memanfaatkan status naturalisasinya untuk kepentingan pribadinya untuk mengisi slot pemain Asia di JDT. Selain itu, keputusan Amat juga dinilai bakal menurunkan performa kariernya dari Eropa malah bergabung dengan klub Asia Tenggara. Keputusan tersebut juga bisa membuat negara tetangga mudah menebak permainan Amat saat membela Timnas.

Beberapa yang mendukung berpandangan keputusan Amat menilai bahwa membela klub manapun adalah haknya. JDT juga bukan klub sembarangan dan secara level juga masih di atas Liga Indonesia. Dengan bermain di Malaysia tentu tidak sulit jika timnas memanggil karena letaknya dekat dan bisa jadi opsi kedua ketika Elkan Baggot berhalangan membela timnas. Kalau kamu pro atau kontra nih?

Komentar
Medioker yang bisa diandalkan. Kadang dukung Manchester United kadang dukung AC Milan. Bisa kalian sapa di twitter @CandraBantara