Arsenal, klub yang bermarkas di London Utara ini pada bulan Juni 2015 melakukan transfer pemain yang mengejutkan banyak pihak. Komentar bernada positif maupun negatif pun bermunculan. klub yang menjadi rival sekota Tottenham Hotspurs ini sukses mendatangkan Petr Cech.
Selain nama besar pemain Chelsea, posisi Petr Cech juga membuat banyak penikmat sepak bola kaget. Sebelum kedatangan kiper berkebangsaan Republik Cheska tersebut, Arsena sudah memiliki dua nama penjaga gawang yang tak kalah berkualitasnya dengan Petr Cech, yaitu David Ospina dan Wojciech Szczesny.
Tentang penjaga gawang
Penjaga gawang, suatu posisi yang berbeda dengan yang lain dalam suatu tim sepak bola. Posisi khusus dari semua posisi di lapangan. Seorang Penjaga Gawang atau yang biasa disebut kiper, dapat menyentuh bola dengan seluruh bagian tubuh mereka asal tidak keluar dari area penalti.
Tugas seorang kiper secara umum adalah menghalangi lawan untuk mencetak gol. Menghalangi dengan bagaimana? Seorang kiper biasanya dilihat bagus jika ia dapat mengatur pemain bertahan yang ada di depannya untuk bermain rapi dan juga jika memiliki reflek yang baik untuk menepis bola. Menurut Laws Of Game FIFA, seorang kiper dalam suatu pertandingan harus memakai seragam yang berbeda. Kiper adalah suatu posisi yang vital bagi setiap tim sepak bola.
Setelah Jens Lehman hengkang
Sejak kehilangan Jens Lehmann, Arsenal selalu dianggap tidak memiliki pemain cukup baik di posisi penjaga gawang. Pada tahun 2008 setelah Jens Lehmann keluar, nama Manuel Almunia menjadi kiper utama Arsenal. Pemain berkebangsaan Spanyol ini memiliki performa yang naik turun sehingga dianggap belum pantas menjadi kiper utama Arsenal.
Namun hingga musim 2009/2010, Arsene Wenger tetap memilih Almunia untuk menjaga gawang The Gunners. Mulai musim 2010/2011 posisi penjaga gawang Arsenal berganti–ganti dari Manuel Almunia, Lukaz Fabianski dan Wojciech Szczesny. Pada musim tersebut sebenarnya hanya Almunia dan Fabianski yang bersaing memperebutkan posisi kiper utama, namun sayangnya kedua pemain tersebut mengalami cedera di waktu yang berdekatan yang memaksa Arsene Wenger memanggil Szczesny untuk menjaga palang pintu terakhir Arsenal.
Musim 2010/2011 menjadi musim yang baik bagi Szczesny. Kiper muda ini perlahan mendapatkan perhatian khusus dari Arsene Wenger. Walaupun sebenarnya di penghujung musim tersebut, Szczesny melakukan blunder yang fatal di final Capital One Cup saat melawan Birmingham yang membuat Arsenal gagal mendapatkan trofi. Pada musim selanjutnya, Szczesny bukannya menurun malahan semakin membaik akibat blunder yang dibuatnya pada musim sebelumnya.
Fabianski dan Szczesny kemudian bergantian saling mengisi posisi penjaga gawang Arsenal pada musim 2011/2012. Selayaknya seorang pelatih sedang melakukan seleksi. Dua Penjaga gawang yang sama-sama berkebangsaan Polandia ini diberi kesempatan yang sama untuk menjaga gawang Arsenal. Pada musim tersebut tidak jelas siapakah yang menjadi pilihan utama Arsene Wenger.
Suatu kondisi yang sangat jarang terjadi di suatu klub besar Eropa. Kondisi di mana klub tersebut tidak memiliki pilihan utama untuk posisi yang sering dikatakan merupakan posisi no. 1.
Kondisi langka terjadi hingga musim 2011/2012 selesai. Pada musim 2012/2013 pun Arsenal masih dalam kondisi “Kebingungan” dalam memilih penjaga gawangnya. Pada musim ini juga hadir sosok penjaga gawang muda dari Italia, Vito Mannone, yang performanya dianggap pantas untuk bersaing. Alhasil pada musim tersebut ada tiga penjaga gawang muda yang siap tampil. Tidak lama musim 2012/2013 berlangsung, Fabianski, penjaga gawang paling tua jika dibandingan dengan Szczesny dan Mannone itu mengalami cedera. Kondisi ini membuat Arsenal hanya memiliki dua kiper yang siap tampil. Keduanya pun belum bisa dikatakan sepenuhnya matang.
Arsenal bahkan sempat memakai penjaga gawang dari akademinya, yaitu Damian Martinez saat melawan Reading, Pada pertandingan itu, Arsenal tertinggal 3 gol terlebih dahulu, walaupun pada akhirnya Arsenal berhasil memenangkan pertandingan dengan keunggalan 7-5 melalui babak perpanjangan waktu. Sebuah pertaruhan yang hampir saja menghasilkan rugi besar untuk squad Arsene Wenger.
Musim 2013/2014, persaingan di bawah mistar gawang masih tetap hangat antara Szczesny dan Fabiasnki. Namun pada musim ini gairah bersaing dari Fabianski menurun karena Szczesny lebih sering dipercaya oleh Wenger untuk menjaga gawang dari tim yang markas di Emirates Stadium ini.
Bukan berarti Fabianski menunjukkan performa yang menurun, tapi fabianski sudah merasa cukup untuk menjadi “pilihan” kedua oleh Arsene Wenger. Fabianski merasa butuh kesempatan bermain reguler. Pada musim 2013/2014 skema penjaga gawang di Arsenal terlihat sedikit berubah. Szczesny dipercaya penuh untuk bermain secara reguler di sepanjang kompetisi BPL dan Fabianski hanya diberi kesempatan di ajang seperti FA Cup atau Liga Champion. Walaupun sudah mulai tersisih dari posisi no. 1, Fabianski tetap menunjukkan performa terbaiknya. Alhasil Fabianski berhasil menjaga gawang Arsenal hingga Arsenal menjuarai FA Cup. Sebagai catatan, walaupun Szczesny dipercaya menjadi penjaga gawang reguler di Liga Primer, ia tidak menunjukkan performa terbaiknya. Para fans Arsenal mungkin sepakat, Szczesny pada musim 2013/2014 tidak sebaik Szczesny pada musim 2012/2013.
Kedatangan David Ospina
David Ospina, penjaga gawang timnas Kolombia menarik perhatian Arsene Wenger. Penampilan yang cemerlang pada pagelaran Piala Dunia 2014 menjadi pertimbangan yang cukup masuk akal kenapa kiper yang juga kakak ipar dari James Rodriguez ini direkrut.
Pada musim 2014/2015, Fabianski juga memutuskan untuk berganti seragam dari Arsenal menjadi seragam putih-putih Swansea. Masuknya David Ospina dalam jajaran penjaga gawang Arsenal berdampak cukup positif. Persaingan Antara Szczesny dan Fabianski di musim 2012/2013 seakan muncul kembali. Sayangnya pada musim ini Szczesny kembali mengalami penurunan performa yang pada akhirnya membuat Ospina menjadi pilihan utama Meriam London dari bulan Desember 2014.
Menjelang akhir musim 2014/2015, secara reguler Ospina menjaga gawang Arsenal. Di penghujung musim, Arsenal kembali mendapatkan kesempatan untuk mempertahankan trofi FA Cup nya dengan bermain melawan Aston Villa di Final. Pada final ini, Wenger memberikan kesempatan kepada Szczesny untuk mengawal mistar gawang Arsenal. Hasilnya, Szczesny berhasil menjaga keperawanan gawangnya dan berhasil mengangkat trofi FA cup bersama rekan-rekannya (lagi).
Kehadiran Petr Cech
Kehadiran Petr Cech membuat persaingan penjaga gawang Arsenal jelas akan semakin ketat. Arsene Wenger sendiri sebenarnya sudah mengagumi Petr Cech sejak lama. Dengan bergabunganya Petr Cech akan menambah kekuatan yang besar, begitulah kurang lebihnya yang diungkapkan Arsene Wenger di Arsenal.com. David Seaman sebagai legenda Arsenal pun mengungkapkan bahwa Petr Cech merupakan puzzle yang dibutuhkan Arsenal.
Persaingan antara Cech, Ospina dan Szczesny sangat ketat, melihat statistik pada musim 2014/2015. Cech berhasil mendapatkan cleansheet sebanyak lima kali dari tujuh pertandingan dan Ospina dalam 18 pertandingan sukses mendapatkan delapan kali cleansheet.
Menurut komparasi Squawka, Ospina memiliki 51 tangkapan dan rata rata 2,83 tangkapan per pertandingan, lebih banyak dari Szczesny dan Cech. Tidak lengkap rasanya jika tidak melihat berapa hasil penyelamatan yang dibuat oleh para penjaga gawang ini. Ospina pada musim 2014/2015 berhasil membuat 35 penyelamatan, lagi-lagi lebih banyak dari Szczesny dan Cech. Sedangkan untuk Szczesny dan Cech, kedua pemain ini sama sama melakukan 16 cleansheet pada musim 2013/2014.
Ketiga penjaga gawang ini memiliki kelebihannya masing masing. Ospina, memiliki performa yang gemilang pada musim pertamanya bersama Arsenal, bisa dilihat dari deretan angka di atas dan juga menunjukkan performa yang sangat baik bersama Kolombia di ajang Copa America.
Petr Cech, penjaga gawang yang sudang mengantarkan Chelsea menjuarai berbagai kompetisi memiliki pengalaman yang lebih banyak dari Ospina dan Szczeny tentunya, Cech juga dikenal dengan penjaga gawang yang memiliki reflek sangat baik. Szczesny, penjaga gawang muda dan berbakat, sudah menjadi penjaga gawang utama di Arsenal pada usia muda, pemain ini pun memiliki status homegrown player karena berasal dari akademi Arsenal serta dikenal memiliki percaya diri yang tinggi, walau kadang ia overconfidance.
Sulit untuk memilih ketiga penjaga gawang ini. Masing masing nama memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh yang lainnya. Arsene Wenger pun kembali “kebingungan”. Berbeda dengan “kebingungan” sebelumnya yang tidak memiliki kiper yang mumpuni, sekarang Arsene dihadapkan dengan pilihan sulit karena memiliki tiga kiper layak menjadi no. 1. Sangat patut diikuti perkembangan dari tiga penjaga gawang ini dalam satu tim yang musim musim sebelumnya dianggap tidak memiliki penjaga gawang yang baik.
So, Who will be the number one? #WS1, #DO13 or #PC33?