Ramsdale Memangkas Keraguan

Ketika Arsenal memutuskan untuk merekrut Aaron Ramsdale dari Sheffield United sebagai penjaga gawang baru, media sosial dibuat riuh.

Keputusan The Gunners itu disambut olok-olok dan sinisme penggemar sepakbola di manapun berada, termasuk fans mereka sendiri.

Pasalnya, Ramsdale dicap sebagai kiper spesialis degradasi karena dua klub Premier League yang ia perkuat dua musim terakhir, AFC Bournemouth dan Sheffield United, harus meratapi nasib di pengujung musim lantaran turun divisi.

Alih-alih membeli Ramsdale, banyak yang menilai Arsenal seharusnya mempertahankan Emiliano Martinez yang dijual pada September 2020 silam ke Aston Villa.

Terbukti, penampilan Martinez memang sedang rancak selama dua tahun terakhir. Ia bahkan sukses mengantar Tim Nasional Argentina menjadi kampiun Copa America 2021.

Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur. Angka sekitar 25 juta Poundsterling telah disepakati The Gunners dan The Blades. Ramsdale pun resmi bergabung ke Stadion Emirates.

Manajemen Arsenal yakin bahwa kemampuan kiper berusia 23 tahun ini bakal mendatangkan manfaat bagi tim. Suara-suara miring yang mengiringi kedatangan Ramsdale tak dipedulikan. Anjing menggonggong kafilah berlalu.

Sebagai jebolan tim junior Sheffield United, nama Ramsdale mulai terkerek usai dirinya dipinang Bournemouth pada Januari 2017.

Pada musim 2019/2020, Ramsdale mencicipi debutnya sebagai penggawa The Cherries. Tak cukup sampai di situ, lelaki kelahiran Stoke-on-Trent ini juga menjadi pilihan utama di pos kiper. Hanya cedera yang membuatnya terpinggirkan.

Nahas, meski mencatatkan 129 penyelamatan (jumlah ketiga terbanyak pada musim 2019/2020) sepanjang 37 penampilannya di Premier League, dirinya gagal menyelamatkan Bournemouth lepas dari jerat relegasi.

The Cherries boleh saja turun kasta, tetapi kiprah Ramsdale tetap berlanjut di Premier League karena ia dibeli oleh Sheffield United jelang bergulirnya musim 2020/2021.

Seperti di Bournemouth, Ramsdale juga sukses mematenkan pos penjaga gawang utama saat berbaju The Blades. Presensinya krusial dan tak tergantikan.

Total ia bermain di 38 laga Premier League alias tak pernah absen seraya mengukir 147 penyelamatan. Jumlah penyelamatan yang dibuat Ramsdale adalah yang terbanyak kedua!

BACA JUGA:  Vinicius Junior: Pemain yang Tidak Kenal Takut

Ironis, meski performa sang kiper cukup mengagumkan, lagi-lagi klub yang dibelanya kudu menerima nasib terjerembab degradasi.

Berkat penampilan itu pula dirinya dipanggil pelatih Tim Nasional Inggris, Gareth Southgate, untuk membela negaranya pada ajang Piala Eropa 2020 (diselenggarakan pada musim panas 2021 karena pandemi Covid-19). Ramsdale menjadi kiper pilihan ketiga setelah Jordan Pickford dan Sam Johnstone.

Mikel Arteta dan manajemen Arsenal bersepakat mendatangkan Ramsdale guna mencari pesaing untuk Bernd Leno yang selama ini menjadi pilihan nomor satu di bawah mistar.

Siapapun tahu, kendati berstatus kiper utama Leno masih sering memperlihatkan inkonsistensi permainan yang memberi dampak negatif untuk The Gunners.

Dengan adanya Ramsdale, Arteta berharap jika kiper asal Jerman itu bisa memamerkan performa yang lebih baik andai dirinya bisa mempertahankan status kiper utama. Kalau tidak, Arteta jelas butuh pengganti berkelas yang kemungkinan adalah Ramsdale.

Pada tiga laga awal Arsenal di Premier League, aksi Leno begitu menyedihkan. Ia menjadi kambing hitam atas dua gol yang dibuat Brentford sehingga anak asuhan Arteta kalah.

Gol Sergi Canos yang diarahkan ke tiang dekat dinilai bisa diantisipasi oleh Leno. Sementara gol Christian Norgaard diakibatkan Leno yang tak melakukan duel udara dan malah terjebak kerumunan pemain di kotak penalti.

Saat dibungkam Chelsea di kandang sendiri dan digunduli Manchester City, performa Leno bikin penggemar The Gunners sebal tak kepalang. Entah apa yang merasuki eks kiper Bayer Leverkusen tersebut.

Lebih jauh, kiper bernomor punggung 1 itu juga kurang nyaman dengan bola di kakinya. Padahal Arteta ingin menerapkan skema permainan yang menuntut kiper mampu mendistribusikan bola dengan baik.

Pada laga kontra Norwich City, Arteta lantas menurunkan Ramsdale sebagai starter. Keputusan itu dijawab Ramsdale dengan paripurna sehingga Arsenal menang dengan skor tipis 1-0.

Setelahnya, dengan kiper bernomor punggung 32 tersebut dimainkan secara terus menerus oleh sang pelatih. Bukan kebetulan jika penampilan bagusnya ikut mengatrol tim.

Ya, Ramsdale punya andil atas keberhasilan klub London Utara ini bangkit dan menembus lima besar klasemen sementara.

BACA JUGA:  William Saliba: Benteng Arsenal

Hingga artikel ini ditulis, dirinya dipercaya turun dalam 8 pertandingan Premier League dengan catatan 5 nirbobol dan hanya 4 kali kebobolan.

Statistik tersebut berbeda jauh dengan Leno yang telah kemasukan 9 gol dari 3 pertandingan yang ia jalani.

Bersama Ramsdale di bawah mistar, Arsenal meraih 6 kemenangan dan sepasang hasil imbang. Selain itu, statistik di lapangan juga menunjukkan sesuatu yang mengesankan. Ramsdale sudah membuat 25 penyelamatan!

Laga melawan Leicester City pada 30 Oktober lalu bahkan disebut-sebut sebagai penampilan terbaiknya bersama The Gunners. Penyelamatan heroiknya saat menepis sepakan bebas James Maddison bikin banyak orang angkat topi.

Peter Schmeichel bahkan turut memujinya dengan menyebut bahwa itu merupakan penyelamatan terbaik Ramsdale yang pernah dirinya saksikan.

Pujian juga datang dari Arteta. Dalam wawancaranya dengan Daily Mail selepas pertandingan Arsenal kontra Leicester, pelatih berpaspor Spanyol itu menyanjungnya.

“Kami menginvestasikan uang untuk talenta dan pemain yang kami yakini bisa menjadi hebat untuk masa depan klub ini.”

Kendati datang dengan iringan cibiran, Ramsdale menawarkan sesuatu yang tak dimiliki oleh Leno. Banyak yang merasa bahwa ia jauh lebih tenang dan percaya diri dalam mengambil keputusan dibanding Leno.

Ramsdale nyaman bermain dengan bola dan tidak terburu-buru melepas umpan ke depan. Ia akan terlebih dahulu melihat posisi rekan setimnya sehingga kemungkinan salah umpan tidak terjadi.

Berdasarkan statistik, ia sudah mencatatkan 238 umpan dengan rerata 30 umpan per pertandingan. Hal ini pantas dijadikan justifikasi bahwa Ramsdale punya kemampuan yang berguna untuk Arsenal.

Kemampuannya dalam berkomunikasi dengan rekan setim juga menurunkan risiko miskomunikasi dan disorganisasi di lini belakang Arsenal.

Terpenting, kiper setinggi 188 sentimeter ini dapat bermain secara konsisten dari laga yang satu ke laga lain.

Performa inilah yang sangat dibutuhkan Arteta sehingga kekukuhan di sektor pertahanan menjadi lebih baik.

Datang dengan cibiran, kini Ramsdale justru mendapat apresiasi yang layak dari publik. Keraguan yang sempat muncul dari fans Arsenal mampu ia pangkas dengan cara brilian.

Komentar
Mengikuti Serie A sejak 2008 tetapi tumbuh menjadi penggemar Manchester City. Masih menyayangkan kegagalan The Citizens menjuarai Liga Champions musim lalu. Namun, ya, begitulah hidup yang harus terus berjalan. Bisa disapa via Twitter @donjuan______