Corona dan Sepi Tanpa Sepakbola

Pandemi virus Corona atau Covid-19 menyebar begitu cepat ke berbagai negara. Keadaan tersebut membuat World Health Organization (WHO) menetapkan Corona sebagai sebuah pandemi. Bahkan, kawasan Eropa yang jauh dari pusat penyebaran virus itu pun terkena dampaknya.

Ratusan ribu orang terinfeksi dan tidak sedikit pula yang kehilangan nyawa. Di Italia, virus itu tak terkendali penyebarannya. Negara yang beribukota di Roma itu terpaksa melakukan lockdown di seluruh wilayahnya untuk mengendalikan penyebaran penyakit.

Corona benar-benar membuat seluruh negara kewalahan dalam menanganinya. Semua kegiatan yang melibatkan kerumunan harus dihentikan, tak terkecuali kegiatan olahraga sepakbola. Bahkan, beberapa negara di kawasan Asia lebih dahulu bertindak, misalnya Thailand dan Malaysia.

Sementara itu, di Eropa, Italia merupakan negara pertama yang menghentikan kompetisi. Pesepakbola yang gaya hidupnya sangat sehat pun nyatanya bisa terjangkit. Bek Juventus, Daniele Rugani merupakan pemain pertama di kasta tertinggi Italia yang positif terinfeksi Corona.

Keputusan Italia yang menangguhkan liga sepak bola mereka akibat pandemi ini kemudian diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya. Mulai dari La Liga, Ligue 1, Premier League, Europa League, hingga Champions League menangguhkan kompetisinya dengan alasan kesehatan dan keselamatan.

Pandemi Corona juga berdampak pada penyelenggaraan Euro 2020. Ajang sepak bola empat tahunan yang direncanakan akan dilaksanakan pertengahan tahun ini, terpaksa harus diundur. Federasi sepak bola Eropa, UEFA, resmi menunda gelaran Euro hingga tahun 2021.

Selain itu, di belahan bumi lain, Copa America juga ditunda hingga 2021 karena alasan yang sama. Turnamen yang rencananya digelar di Argentina dan Kolombia tahun 2020 ini akan dijadwalkan ulang oleh CONMEBOL, federasi yang membawahi sepak bola di Amerika Selatan.

Di Indonesia sendiri, pandemi ini juga berimbas pada kompetisi sepak bola. Awalnya semua kompetisi resmi ditunda hingga 2 minggu, terhitung mulai 16 Maret hingga 29 Maret 2020.

Namun, dalam keputusan terbaru, PSSI akhirnya menyatakan bahwa sepak bola Indonesia dalam keadaan force majeure. Kompetisi dihentikan mulai Maret hingga akhir Juni. Apabila keadaan membaik, liga akan digelar kembali mulai 1 Juli. Andai terjadi sebaliknya, maka kompetisi musim ini dibatalkan.

Keputusan ini diambil demi kepentingan dan keselamatan bersama. Baik pemain, pelatih, official, suporter dan semua pihak yang terlibat dalam penyelengaraan kompetisi sepak bola yang bernaung di bawah PSSI.

Penangguhan kompetisi di hampir seluruh negara membuat pecinta sepakbola merindukan si kulit bulat dan segala aksi yang mengikutinya di atas lapangan hijau. Ternyata, hal itu tak hanya dirasakan suporter, tetapi juga pelatih dan pemain, termasuk Frank Lampard.

“Tentu saja kami masih belum tahu kapan kompetisi sepakbola akan dimulai kembali. Namun, tidaklah layak untuk terlalu mengkhawatirkan hal itu pada saat ini. Kita semua merindukan sepakbola, tetapi sekarang yang terpenting adalah bertindak demi kepentingan masyarakat,” katanya dikutip dari Sky Sports.

“Saya yakin bukan hanya saya yang menyadari bahwa saya berada di tempat aneh tanpa olahraga akhir pekan ini. Namun, pada akhirnya tidak satupun dari hal tersebut penting jika kita melihat gambaran lebih besar dari situasi ini,” imbuh mantan gelandang Chelsea itu.

Tidak adanya tontonan sepakbola tentu membuat pecintanya merasakan sepi. Di media sosial, warganet pun mengungkapkan ekspresinya dengan menyebarkan meme tentang keadaan penangguhan sepak bola karena pandemi virus korona ini.

Disamping itu, himbauan untuk tetap tinggal dirumah atau Stay at Home dan Social Distancing selama beberapa waktu ini tak bisa disangkal membuat bosan beberapa orang.

Untuk mengisi kebosanan tersebut, di jagat maya juga ramai tantangan dengan tagar #StayAtHomeChallenge, yakni melakukan juggling sesuatu benda di dalam rumah. Mulai dari orang biasa hingga pemain sepak bola mengikuti tantangan itu dan menguploadnya di media sosial mereka.

Selain itu, masih ada berbagai cara dapat dilakukan untuk mengisi hari-hari tanpa sepakbola ini. Melihat cuplikan pertandingan, bermain gim sepakbola, membaca buku atau artikel menarik tentang sepak bola bisa dilakukan untuk melepas rindu.

Menghabiskan waktu dengan keluarga juga menjadi salah satu opsi. Seperti yang dilakukan oleh bintang Barcelona, Lionel Messi. Sadar bahwa dalam keadaan seperti biasa ia tak punya banyak waktu, Messi kini sangat menghargai waktunya untuk berada di rumah dan dekat dengan keluarga.

“Sekarang waktunya untuk berada di rumah. Ini juga momen berharga untuk bisa berada di rumah. Ini juga momen berharga untuk bisa berada di dekat keluarga. Momen yang tidak selalu kamu dapatkan. Pelukku untuk semua orang. Semoga keadaan akan semakin membaik,” ujar salah satu pesepakbola terbaik dunia itu.

Memang, untuk saat ini, keselamatan dan kesehatan bersama adalah hal yang paling utama. Mengamini apa yang dikatakan Messi, semoga pandemi ini segera berakhir.

Sehingga orang-orang dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala dan tentunya para aktor lapangan hijau dapat beraksi lagi menghibur pecinta sepakbola yang sudah amat rindu ini.

Lekas pulih semesta!

Komentar

This website uses cookies.