Rafael Struick menjalankan debut yang menjanjikan bersama Timnas Indonesia. Kualitas yang dimiliki oleh Rafael sudah terpoles sejak dirinya berkenalan dengan sepakbola di tanah Eropa.
Ia memulai karier sepakbolanya bersama tim muda Forum Sport di Belanda. Rafael kemudian melanjutkan kariernya ke RKAVV leidschendam, sebelum berpindah lagi ke tim junior ADO Den Haag.
Level demi level kelompok umur dilalui Rafael bersama salah satu kesebelasan lawas di Negeri Kincir Angin tersebut. Mulai dari U-18, U-21, hingga kini di tim senior. Melansir dari CNN, kontraknya dengan tim senior ADO Den Haag baru ditandatangani Juni tahun lalu.
Darah Indonesia yang dimiliki pemain kelahiran 27 Maret 2003 di Leidschendam itu berasal orang tuanya. Sang ayah, Brian Struick, adalah warga negara Belanda keturunan Indonesia. Ibu Brian, atau nenek Rafael, yang bernama Eleonora Fredika Rientsma Struick lahir di Semarang.
Sementara ibunda Rafael, Soraya Noraly Soedito, memiliki darah keturunan Suriname dan Jawa. Lewat silsilah keluarganya tersebut, Struick dapat dikatakan sebagai pemain keturunan Semarang, Indonesia.
Sebelumnya, Rafael sebenarnya sudah pernah membela Timnas Indonesia U-20 dalam laga uji tanding tak resmi. Dalam laga tersebut, Rafael mencetak gol ketika skuad Garuda Muda kalah 1-2 dari Slovakia.
Setelah merampungkan proses naturalisasi pada 22 Mei lalu, Rafael langsung mendapatkan debutnya dalam laga FIFA Matchday Indonesia vs Palestina. Tampil selama 45 menit, Rafael cukup stylish sebagai pemain depan.
Dipasang dalam formasi yang menggunakan dua striker, pergerakan Rafael kerap merangsek lewat sayap untuk membuka ruang. Kemampuan off the ball-nya yang baik tersebut membuat kolega Rafael, khususnya Dimas Drajad, lebih mudah untuk menemukan ruang kosong.
Salah satu momennya ketika mengkreasi peluang dari Marselino Ferdinan. Umpan tipuan Rafael yang menggunakan tumit berhasil menciptakan ruang bagi Marselino untuk melepaskan tembakan ke gawang Palestina.
Posisi asli Rafael sebenarnya adalah penyerang sayap kiri. Namun, kemampuan yang dimiliki pemain setinggi 1,85 meter tersebut membuatnya mampu bermain di posisi lainnya. Oleh karena itu, Rafael juga merupakan pemain yang versatile.
Selain itu, kemampuan dasar yang dimiliki Rafael juga terlihat sangat mumpuni. Seperti kontrol bolanya, atau kemampuan dribble yang dimiliki Rafael saat menuju ke area pertahanan lawan.
Dalam debutnya tersebut, Rafael yang bermain dengan sering menjemput bola ke bawah berhasil menunjukkan role false nine yang baik. Debut menjanjikan pun patut disematkan pada Rafael dengan permainannya yang cukup apik.
Yang belum terlihat mungkin soal finishing-nya. Pasalnya, tidak banyak peluang yang didapat oleh Rafael untuk bisa dikonversi menjadi gol dalam laga tersebut. Ia lebih banyak berperan sebagai pelayan yang membuka ruang sebagai peluang bagi teman-temannya.
Oleh karena itu, menarik untuk dinantikan saat Rafael diberi kesempatan untuk bermain secara penuh. Kemampuan sebenarnya dari Rafael akan lebih bisa kita kenali, dan semoga penampilannya dapat terus menunjang timnas ke depan nanti.