Derby Madrid, salah satu derby yang paling sering ketemu di Liga Champions sejak 2014. Total sudah 8 pertandingan sejak 2014 yang mereka mainkan di Liga Champions. Meski Real Madrid mendominasi, pasukan Diego Simeone juga selalu bisa menyulitkan langkah Los Blancos di kompetisi ini.
Derby Madrid selalu berjalan dengan keras dan ketat. Ada harga diri yang dibawa untuk membuktikan siapa yang terbaik di Ibu Kota Spanyol. Mungkin hampir setara El Clasico, para pemain hingga pelatih saling adu jotos di lapangan.
Pertemuan pertama di 2014 juga hampir membuat misi La Decima Real Madrid buyar. Kekalahan benar-benar berada di depan mata mereka sebelum pada akhirnya umpan Luka Modric berhasil disambar oleh Sergio Ramos. Di extra time, Madrid menggila, mengakhiri kemenangan dengan skor telak 4-1.
Rekomendasi Jersey Fantasy dan Jaket Bertema Garuda yang Keren
Pasukan Diego Simeone tak pernah menyerah. Entah ramuan apa yang disiapkan oleh El Cholo untuk membuat skuadnya seolah selalu siap untuk berperang. Salah satu epic battle mereka tentu pada final Liga Champions 2015/2016.
Seperti musim ini, pemenang dari pertemuan mereka harus ditentukan lewat babak adu penalti. Dan seperti yang sudah terukir dalam sejarah, Real Madrid keluar sebagai pemenangnya. Mengawali win streak tiga kali mereka untuk menjuarai kompetisi tersebut.
Pertandingan mereka di babak 16 besar UCL musim ini juga pasti akan membekas di kenangan para pecinta sepakbola. Tak bisa dipungkiri, ‘keplesetnya’ Julian Alvarez menjadi game changer dalam babak adu penalti. Momen yang sangat jarang terjadi di laga sebesar ini.
Dan tidak seperti tim-tim lainnya yang mungkin skuadnya sudah berganti dengan nama-nama baru, Real Madrid dan Atletico Madrid juga masih dihiasi oleh nama-nama yang sama di tahun 2014. Diego Simeone, Luka Modric, Carlo Ancelotti, hingga yang tak bermain seperi Carvajal dan Koke.
Legendary Battle.