“Selamat kepada PSG, sejauh ini mereka menjadi tim terbaik yang kami lawan di musim ini. Kredit untuk Luis Enrique, dia membangun skuad yang sangat bagus,” Ujar Virgil van Dijk usai Liverpool kalah dari PSG. Dan yang dikatakan Van Dijk adalah sebuah fakta. Dua leg melawan Liverpool, PSG bermain luar biasa terutama dari sisi ofensif.
Di Anfield, PSG berani bermain lepas terbuka melawan Liverpool. Mereka berani jual beli serangan, dan bahkan menang 0-1 dalam waktu normal. Ditambah dengan extra time, PSG tetap tampil dominan dengan 54%. Expected Goals (xG) mereka bahkan mencapai 2,56 dari 21 total shots dan 8 shots on target.
Kembali ke leg 1, PSG juga tampil luar biasa beringasnya di match tersebut. Mereka terus-terusan menggempur pertahanan Liverpool dengan penguasaan bola yang mencapai 70%. Expected Goals (xG) mereka mencapai 1,78 dengan 27 total shots, dan 10 shots on target. Sial bagi mereka di matchi tu, Alisson Becker tampil nyaris sempurna di bawah mistar Liverpool.
Rekomendasi Jersey Fantasy dan Jaket Bertema Garuda yang Keren
Jika di leg pertama, Alisson yang bersinar, maka di leg kedua giliran Gianluigi Donnarumma. Di Inggris, lagi-lagi ia tampil sempurna di bawah mistar gawang. Mengulang kembali Sejarah kepahlawanannya saat membawa Italia menang adu penalti atas Inggris di tanahnya sendiri. Darwin Nunez dan Curtis Jones harus menjadi korban dari kehebatan Donnarumma.
Tapi bukan hanya Donnarumma yang tampil luar biasa di Anfield, rekan-rekannya juga tak kalah hebatnya dengan eks kiper AC Milan tersebut. Seperti Ousmane Dembele yang mencetak gol ke gawang Alisson, Nuno Mendes yang mengantongi Mohamed Salah, hingga Vitinha yang mendominasi permainan di lini tengah.
Permainan luar biasa PSG ini tentu tak lepas dari peran Luis Enrique sebagai juru taktik. Ia sukses meramu timnya bermain harmonis, solid saat bertahan, menggigit saat menyerang. Transisi bertahan ke menyerang atau sebaliknya yang sangat baik, shape formasi saat bertahan yang sangat solid membuat timnya sangatlah kuat.
Di Anfield, Liverpool juga tak bermain buruk. Laga berjalan sangat seru dengan jual beli serangan. Hasil agregat imbang mungkin memang sudah menjadi yang paling impas bagi kedua tim. Tapi jika beradu di adu penalti maka lain cerita karena PSG memiliki Gianluigi Donnarumma yang sudah sangat teruji.