DNA Asia di Tubuh Juku Eja

PSM Makassar
PSM Makassar

PSM Makassar memastikan diri lolos ke semifinal AFC Cup Zona ASEAN usai mengunci posisi sebagai juara grup H. Tim asuhan Bernardo Tavares unggul selisih gol atas Kuala Lumpur (KL) City yang menguntit di pos kedua. Dengan gugurnya Bali United, PSM menjadi wakil tunggal Indonesia di AFC Cup 2022 sekaligus menasbihkan diri sebagai tim tanah air yang paling sering mentas di kompetisi level Asia.

DNA Asia tak sembarangan melekat pada tubuh klub berjuluk Juku Eja tersebut. Sebagai klub tertua di negeri ini, PSM telah menorehkan catatan 8 kali lolos mewakili Indonesia di kompetisi level Asia dengan rincian masing-masing empat kali hadir di AFC Champions League dan AFC Cup.

Capaian terbaik Juku Eja di level Asia diraih saat menembus perempat final zona Asia Timur AFC Champions League musim 2000/2001 di bawah arahan pelatih Syamsuddin Umar. Kala itu, PSM yang diperkuat Bima Sakti dan Hendro Kartiko berkesempatan menjamu klub-klub papan atas Asia di Stadion Mattoanging. Sayang, langkah Juku Eja harus terhenti usai finis sebagai juru kunci.

Sementara di kasta kedua kompetisi Asia, pencapaian tertinggi PSM diraih ketika tim yang pernah ditukangi pelatih Henk Wullems tersebut mencapai perempat final AFC Cup yang waktu itu masih bernama Asian Cup Winners’ Cup pada musim 1997/1998. Mereka ditaklukkan raksasa Korea Selatan, Suwon Samsung Bluewings yang saat itu berstatus sebagai runner up K-League 1996.

Kiprah klub kebanggaan ibukota Sulawesi Selatan di level Asia masih akan berlanjut musim ini. PSM akan meladeni klub Malaysia yang lolos sebagai juara grup G, Kedah Darul Aman di babak gugur semifinal Zona ASEAN pada 9 Agustus mendatang di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi.

BACA JUGA:  Mengapa Neymar dan Nike Berpisah?

Sebelumnya, PSM mendapat tiket menuju AFC Cup 2022 setelah sukses menjuarai Piala Indonesia 2018/2019. Keputusan mengirim PSM sebagai wakil Indonesia ditentukan lantaran tidak adanya kompetisi yang berjalan pasca pandemi COVID-19. AFC Cup sudah sempat bergulir pada 2020 lalu, namun dihentikan akibat kondisi pandemi COVID-19 yang mengkhawatirkan.

DNA Asia masih terus mengalir di tubuh para penggawa Juku Eja. Seberapa jauh Wiljan Pluim dan pasukannya melangkah di AFC Cup 2022? Kita tunggu kelanjutan kiprahnya, EWAKO PSM!

Komentar