Dukungan untuk Harry Maguire

Tatkala Manchester United menggelontorkan uang senilai 80 juta Poundsterling untuk memboyong Harry Maguire dari Leicester City, pasti banyak dahi yang berkernyit, tak terkecuali fans The Red Devils sendiri. Apa kelebihan dari pemain berusia 27 tahun tersebut sehingga banderolnya setinggi langit dan melebihi harga seorang Virgil van Dijk? Prestasi apa yang sudah ditorehkannya sampai punya nilai beli semasif itu?

Sebetulnya, manajemen United mengincar bek asal Belanda, Matthijs de Ligt. Namun sang pemain lebih dahulu menyepakati kontrak bersama raksasa Italia, Juventus. Hal itu mendorong United mencari sosok lain guna menambal lubang di sektor pertahanan. Usai melakukan pemindaian, Maguire jadi pilihan utama mereka.

Dengan harga mencengangkan tersebut, banyak ekspektasi yang disemayamkan ke pundak lelaki kelahiran Sheffield tersebut. Paling tidak, presensinya bisa membuat lini pertahanan kubu asuhan Ole Gunnar Solskjaer jadi semakin kokoh. Terlebih, ia memiliki karakter yang memang dibutuhkan The Red Devils.

Maguire merupakan figur dengan kemampuan olah bola prima dan tak canggung dengan bola. Harapannya jelas, ia bisa menjadi ball-playing defender andalan sekaligus inisiator serangan dari lini pertama. Mengingat statusnya sebagai pemain terbaik Sheffield United tiga musim beruntun (2011/2012-2013/2014), pemain terbaik Hull City 2016/2017, dan pemain terbaik Leicester 2017/2018, keputusan menggamit Maguire tampaknya sudah tepat. Apalagi Maguire mengantongi status home-grown player karena berasal dari Inggris.

Waktu berjalan, pertandingan demi pertandingan ia lalui tanpa luput dari sorotan publik dan media. Hingga akhirnya, berbagai bencana hadir tatkala Maguire dimainkan. Ada begitu banyak kesalahan yang diperbuat Maguire, baik secara individu maupun kolektif, dan merugikan United. Alih-alih mendapat pujian, pemain bernomor punggung 5 dan sekarang memanggul jabatan kapten ini malah sering beroleh hujatan.

Kejadian memalukan pertama terjadi saat United menang telak 5-2 atas Bournemouth pada laga lanjutan Liga Primer Inggris (4/7/2020). Salah seorang penggawa The Cherries, Junior Stanislas, sukses memperdayainya dengan melakukan nutmeg. Bek termahal dunia dikerjai pemain biasa-biasa saja jadi bahan perbincangan khalayak di media sosial. Walau sebenarnya hal-hal semacam ini bisa menimpa siapa saja, tetapi status Maguire membuat itu jadi santapan empuk. Tak heran kalau ia dihujani olok-olok, khususnya oleh suporter rival.

Tak berselang lama, kejadian memalukan kedua muncul saat United bersua Southampton (14/7/2020). Saat itu, The Saints mendapatkan sepak pojok. Sebuah momen komikal dibuat Maguire saat sepak pojok tersebut dieksekusi. Bukannya mengawal pemain lawan, ia malah kedapatan menjaga rekannya sendiri, Aaron Wan-Bissaka. Akibatnya, pemain Southampton lolos dari penjagaan dan sukses menanduk bola tersebut ke gawang United buat mencetak gol. Laga itu sendiri berujung sama kuat, 2-2.

Hal menggelikan ketiga terjadi pada saat bertemu Chelsea (20/7/2020) di semifinal Piala FA. Tak tanggung-tanggung, Maguire bikin dua kesalahan sekaligus. Pertama, saat melakukan duel udara, ia justru berbenturan dengan tandemnya, Eric Bailly. Kepala Bailly mengalami kebocoran sehingga ia mesti ditarik keluar. Beberapa saat kemudian, Maguire ketiban sial gara-gara usahanya memblok sepakan Marcos Alonso malah berujung petaka karena bola malah menggetarkan jala David de Gea. The Red Devils pun dipecundangi dengan skor 1-3.

Aksi konyol berikutnya dipamerkan Maguire saat bertemu Sevilla dalam laga semifinal Liga Europa (17/8/2020). Publik menertawakannya sebab ia melakukan aksi ajaib yang kemudian disebut-sebut sebagai no look defending karena melakukan penjagaan tanpa melihat ke mana arah bergulirnya bola. Alhasil, Los Nervionenses mampu menjebol gawang United dengan mudah sekaligus membungkus kemenangan 2-1.

Di musim ini sendiri, ada sejumlah tindakan nyeleneh yang muncul dari Maguire kala beraksi di atas lapangan dengan baju United. Seolah-olah, dirinya adalah komedian yang menyamar jadi pesepakbola. Wajar kalau akhirnya penggemar sepakbola terus meledeknya, bahkan suporter The Red Devils pun melakukannya karena merasa kesal sekali dengan aksi-aksi Maguire.

Kendati begitu, suporter United kudu belajar menerima keberadaan Maguire dengan lapang dada sembari terus memberinya dukungan. Ya, silakan mengkritiknya saat berbuat kesalahan. Namun jangan lupa memberi Maguire apresiasi saat ia tampil bagus.

Bagaimanapun juga, ia merupakan salah satu penggawa tim dan jadi salah satu pilar utama. Siapa tahu, dengan dukungan yang terus dialamatkan kepadanya, penampilan Maguire kian membaik (pun dengan strategi racikan Solskjaer) dan dapat membantu United tampil perkasa lagi seperti dahulu.

Komentar

This website uses cookies.