Rasa bahagia menyeruak pada setiap relung jiwa ketika akhirnya hari Selasa, 17 Maret 2015 lalu www.fandom.id diluncurkan kembali. Setelah dua pekan berkutat untuk membenahinya bersama dengan Aditya Rizki dan Yoga Cholandha, website Fandom akhirnya siap untuk dinikmati pencinta sepak bola di tanah air.
Tak pernah berubah sejak dua tahun lalu, Fandom masihlah sebuah project beta. Terus berkembang, dinamis, dan (mungkin) anti kemapanan. Tapi, disitulah kami merasa memperoleh banyak hal. Bisa belajar berbagai hal dan tentunya memberi kepuasan batin pada diri kami yang memang pecandu sepak bola kelas berat.
Ketika saya memutuskan untuk mulai menulis editorial ini (atau mungkin tak layak disebut sebagai editorial), situsweb belum genap seminggu bisa diakses. Tapi, sambutannya sudah membuat kami senang bukan kepalang. Banyak pembaca Fandom lama yang masih setia mengikuti di media sosial yang langsung mengutarakan kegembiraannya kami mulai aktif kembali setelah sekian bulan vakum.
Tambah semangat rasanya mengelola situsweb ini setelah memperoleh informasi bahwa salah satu naskah Fandom, cerpen berjudul “Enzo” yang ditulis dengan indah oleh Ahmad Zaini masuk naskah pilihan Pandit Football Indonesia. Pembaca baru pun berdatangan.
Sambutan hangat inilah yang akan memacu kami untuk terus berkarya. Tentu dengan kualitas yang tidak sembarangan. Ke depan, selain rubrik fiksi, kami berencana mengembangkan fitur lain sembari memperkuat kerja sama tim agar proses berkarya berjalan langgeng.
Terima kasih untuk seluruh pembaca Fandom!
Cheers!