Hanya dilabeli dengan harga senilai £5.5 pada awal musim, Stewart Downing secara mengejutkan menjadi salah satu pemain favorit di Fantasy Premier League (FPL) musim 2014/15. Hingga gameweek 29, Downing telah mengoleksi 134 poin, melebihi gelandang-gelandang lain dengan harga yang jauh lebih mahal seperti Raheem Sterling, Cesc Fàbregas, Yaya Touré ataupun Angel Di María. Performa luar biasa Downing ini membuat harganya meroket naik hingga mencapai £6.7.
Hal ini tidak lepas dari peran barunya di West Ham United sebagai “number 10” sejak awal musim. Peran tersebut menjadikannya sebagai sentral permainan West Ham, terutama dalam mengkreasikan serangan. Lima gol dan delapan assist serta delapan poin bonus telah didulangnya sejauh ini.
Namun sejak boxing day, performa Downing mengalami penurunan. Jika sebelum boxing day Downing menghasilkan rata-rata 5.4 poin per pertandingan, sejak boxing day Downing hanya menghasilkan rata-rata 3.5 poin per pertandingan. Inkonsistensi Downing belakangan ini mengakibatkan banyak manajer FPL telah habis kesabaran dan menjualnya.
Penyebab menurunnya Downing dalam mendulang poin disinyalir karena perubahan taktik yang dilakukan Sam Allardyce sejak Andy Carroll sembuh dari cedera. Downing tidak lagi berperan sebagai “number 10” dan tidak mendapatkan kebebasan untuk mengontrol permainan, melainkan sebagai gelandang sayap yang bertugas memberikan umpan-umpan silang di udara ke ‘Big Carroll’. Tidak bisa dipungkiri, Carroll adalah tipikal penyerang favorit Allardyce.
Selain itu, faktor jadwal pertandingan juga mempengaruhi menurunnya raihan poin yang diperoleh Downing. Dari 12 pertandingan yang dilakoni West Ham sejak natal tahun lalu, delapan pertandingan diantaranya melawan klub-klub penghuni papan atas klasemen Premier League yaitu Chelsea (2 kali), Arsenal (2 kali), Liverpool, Man. United, Southampton dan Tottenham. Saat melawan klub-klub tersebut, Downing hanya meraup total 17 poin, dengan rata-rata hanya 2.1 poin per pertandingan.
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Downing sering kali kesulitan menghasilkan poin yang tinggi saat melawan klub-klub penghuni papan atas klasemen. Downing hanya mampu mencetak gol atau memberikan assist saat melawan klub-klub menengah ke bawah di klasemen seperti Leicester, QPR, Hull, Crystal Palace ataupun Sunderland. Anomali hanya terjadi pada pekan kelima saat bertandang ke Liverpool di mana Downing berhasil menghasilkan sebuah assist dan menghasilan poin lima.
Gameweek 30 adalah waktu yang tepat untuk membawa Downing kembali ke tim. Dari sembilan laga yang tersisa hingga akhir musim, West Ham memiliki fixture yang sangat bagus diantaranya akan melawan lima penghuni dasar klasemen sementara yaitu Leicester (A), QPR (A), Burnley (H), Sunderland (H) dan Aston Villa (A).
Selain itu, Everton (H) dan Newcastle United (A) juga berada di bawah peringkat West Ham. Hanya Stoke City (H) dan Man. City (A) yang berada di atas peringkat The Hammers, namun pada paruh musim pertama West Ham berhasil menahan imbang Stoke di laga tandang dan menang atas Man. City. Ditambah lagi dengan masih berkutatnya Andy Carroll dengan cedera lututnya, membuat peluang Downing untuk kembali bermain sebagai “number 10” menjadi lebih besar.
Berdasarkan pengamatan statistik tersebut, menggunakan jatah free transfer untuk membeli Downing pada pekan ini dianggap menjadi sebuah keputusan yang cukup tepat, mengingat West Ham memiliki jadwal yang sangat bagus hingga akhir musim. Selain itu, harganya yang juga masih terhitung ekonomis yakni sebesar £6.5. Seperti kata Feni Rose, “beli sekarang juga, Senin harga naik!”.