Chelsea kembali menelan kekalahan saat menjalani gameweek kedelapan EPL. The Blues harus mengakui keunggulan Southampton 1-3 di Stamford Bridge. Total sampai pekan ke-8 Premier League, anak-anak asuhan Jose Mourinho ini baru merasakan dua kemenangan. Dan hanya sanggup meraih delapan poin dari delapan partai. Sementara performa mereka di Liga Champions juga tak bisa dikatakan baik. Mereka bahkan harus menelan kekalahan dari Porto dengan skor 2-1. Hasil ini menjadi titik terburuk Chelsea dalam masa kepelatihan Jose Mourinho selama dua periode.
Kekalahan bertubi-tubi, tentu menghasilkan imbas. Tak hanya berdampak pada posisi tim di klasemen, namun juga pada mental dan psikis para pemain yang down. Hal ini diamini pula oleh Jose Mourinho. ”Dari sisi mental dan psikologis, tim saya sedang sangat terpuruk. Pemain bagus jadi terlihat seperti pemain yang buruk,” ujar Mou.
Banyak yang menuding lini pertahanan yang menjadi penyebab keterpurukan Chelsea. Wajar saja jika kita mengacu pada 17 gol yang sudah bersarang ke gawang Chelsea di pentas EPL musim ini. Namun, hal ini tak sesuai dengan pandangan sang pelatih. Menurut The Special One, hampir semua pemain mengalami penurunan performa. Dari lini belakang sampai lini serang. Dari Branislav Ivanovic, Cesc Fabregas, sampai Radamel Falcao. Tak terkecuali dengan Eden Hazard. Hazard, yang sangat diandalkan Mou dalam membangun serangan dan memporak-porandakan pertahanan lawan pada musim lalu, tampil sangat buruk dan baru menghasilkan sebuah gol saat melawan Arsenal sejauh ini di EPL.
Sebagai peraih penghargaan pemain terbaik EPL musim lalu, wajar bila Hazard sangat diandalkan Mou. Bahkan saking bangganya terhadap gelandang asal Belgia ini, pelatih berkebangsaan Portugal itu sampai mengatakan bahwa kemampuannya berada di atas Cristiano Ronaldo, yang juga merupakan bekas anak asuhnya di Real Madrid. Namun pada kenyataannya, Hazard tampil out of perform dan belum mampu menarik Chelsea dari lubang keterpurukan saat ini. Bahkan di klasemen sementara Liga Inggris, The Blues terjerambab di posisi 16, dua strip di atas zona degradasi. Posisi yang tidak menampakan kredibilitas Chelsea sebagai juara bertahan.
Lalu apakah masih ada harapan bagi Chelsea?
Seperti kata peribahasa, selalu ada hikmah pada setiap kejadian. Dan itu berlaku pula dalam diri The Blues saat ini. Di balik rentetan hasil buruk yang didapat, Chelsea mendapatkan seorang eksekutor tendangan bebas mematikan yang berasal dari Brasil, Willian.
Meskipun kerap berada di bawah bayang-bayang Oscar, Hazard, dan Fabregas pada musim lalu, sang gelandang berambut kribo kini perlahan mulai muncul ke permukaan. Eksekusi tendangan bebasnya yang mematikan menjadi pembeda dirinya dengan pemain Chelsea lain. Hal inilah yang bisa membuatnya menjadi hikmah tersendiri dari keterpurukan Chelsea saat ini.
Bagaimana tidak, dalam empat pertandingan Chelsea di semua kompetisi, Willian berhasil membukukan empat gol lewat direct free kick. Gol direct free kick terakhirnya saat melawan Southampton di Stamford Bridge pada pekan kedelapan, bahkan disamakan dengan tendangan bebas Ronaldinho saat membela Brasil melawan Inggris. Luar biasa.
Bagi pemain asal Brasil, keahlian mengeksekusi free kick menjadi gol memang bukan barang baru. Sebelum Willian, nama-nama seperti Ronaldinho dan Juninho Pernambucano sudah terlebih dahulu memamerkan skill mereka. Atau Roberto Carlos dengan tendangan melengkung nan keras miliknya. Namun, membukukan empat gol dalam empat pertandingan secara beruntun lewat tendangan bebas, tentu merupakan prestasi yang istimewa. Apalagi melihat situasi timnya yang sedang terpuruk seperti saat ini.
Ketika membela timnas Brasil di ajang kualifikasi Piala Dunia, Willian juga tampil apik. Dia mencetak dua gol dalam kemenangan 3-1 atas Venezuela.
Awal musim ini seperti menjadi pembuktian bagi Willian. Bahwa ia memiliki sesuatu untuk mengangkat prestasi timnya. Sebelumnya, ia hanya menjadi pilihan kesekian untuk menjadi eksekutor bola mati. Hal ini tentu menjadi angin segar tersendiri bagi para punggawa Chelsea dan Mourinho. Eksekusi free kick pemain berambut kribo ini menjadi semacam berlian di tengah lumpur. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa peribahasa di atas memang benar dan itu terbukti dengan hadirnya eksekusi tendangan bebas Willian di tengah keterpurukan mentalitas dan psikologis para pemain Chelsea saat ini. Ia juga membuktikan bahwa The Blues masih memiliki pemain bertalenta lain yang bisa diandalkan, selain Hazard, Oscar, dan Fabregas.
Apakah anda setuju?