Kiper Timnas U-20, Daffa Fasya tampil gemilang dalam dua laga terakhir di Piala Asia U-20. Dia merupakan warga Perum Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Majalengka yang dipilih Coach Shin Tae-yong menjadi tembok terakhir pertahanan Garuda Muda.
Dalam laga pertama kontra Irak, Daffa beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang, meski pada saat itu Timnas U-20 kalah 0-2 dari Irak. Kemudian kontra Suriah, Daffa menjelma sebagai tembok akhir yang kokoh.
Aksi pemuda yang lahir pada 7 Mei 2004 di Sumedang itu membuat frustasi para pemain Suriah lantaran tak mampu menjebol gawang Timnas U-20. Pada laga tersebut, Indonesia berhasil menang 1-0.
Daffa menjalani awal kariernya di klub sepakbola Putra Kujang, Sumedang. Klub tersebut sempat dilatih oleh mantan pemain Persija Jakarta, Abanda Herman. Daffa berlatih di sana saat masih tinggal di Rancakalong.
Ia juga pernah bergabung dengan sejumlah klub sepakbola lainnya di Majalengka. Seperti saat ia pertama kali mulai fokus dilatih sebagai penjaga gawang di SSB Majalengka. Sebab, posisi Daffa sebelum menjadi kiper adalah seorang striker.
Berkat kegigihannya, Daffa mulai dilihat oleh beberapa klub bergengsi di Liga Indonesia, seperti Borneo FC. Ia sempat direkrut oleh Firman Utina ke Borneo U-16, sebelum bergabung ke Garuda Selection yang dilatih Coach Nil Maizar pada tahun 2021.
Saingan Daffa Fasya di timnas juga bukan main-main, yakni adalah Cahya Supriadi. Sebelumnya, kiper muda milik Persija Jakarta itu juga tampil gemilang bersama timnas di beberapa kompetisi yang pernah diikuti.
Namun, Cahya mendapat cedera kepala serius yang membuat dirinya harus absen dalam beberapa laga Garuda Muda. Saat ini, Cahya sudah dapat kembali bermain namun belum fit.
Kesempatan emas itu dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Daffa yang menjadi kiper pengganti. Selain itu, Daffa juga melanjutkan tren kiper Borneo FC yang selalu gemilang di kancah nasional.
Sebelum dirinya, ada nama Nadeo Argawinata dan Muhammad Ridho yang menjadi kiper andalan Timnas Indonesia. Kemudian ada Gianluca Pandeynuwu yang juga menunjukkan kualitasnya di Liga 1.
Pengalaman Daffa di luar negeri juga turut membantunya untuk berkembang. Penampilannya di timnas juga kian membaik. Walau demikian, dirinya cukup rendah diri dengan performa apik yang telah diberikannya.
“Saya juga termotivasi untuk selalu fokus, banyak juga kesalahan saya di pertandingan tadi (pertandingan kedua timnas U-20 di Piala Asia U-20 kontra Suriah) yang harus saya perbaiki,” ujar Daffa, mengutip dari bolanas.bolasport.com.