Anak-anak di Bron, Prancis bersorak kegirangan saat Karim Benzema dinobatkan sebagai pemenang Ballon d’Or 2022. Bersama dengan Benzema, Thibaut Courtois meraih penghargaan Yachine Trophy sebagai kiper terbaik. Sang rival, Barcelona juga turut membawa pulang trofi. Gavi mendapatkan apresiasi Kopa Trophy, Robert Lewandowski menjadi striker terbaik dengan memboyong Gerd Muller Trophy, dan Alexia Putellas dari tim Femini mencatatkan back to back victory usai kembali memenangkan Ballon d’Or Feminin.
Hanya dua penghargaan yang tak dimenangi oleh para pesepakbola dari La Liga. Di antaranya klub terbaik yang disematkan kepada Manchester City dan penghargaan untuk pesepakbola peduli kemanusian, yakni Socrates Prize untuk Sadio Mane.
Malam penghargaan Ballon d’Or 2022 menjadi spesial sekaligus penanda berakhirnya era rivalitas Ronaldo-Messi yang selalu dominan sejak 2008 silam. Kondisinya menjadi janggal bahkan ketika Ronaldo menempati urutan 20 dan Messi untuk pertama kalinya tidak masuk dalam nominasi.
Sejak keduanya bertemu di semifinal Liga Champions pada 23 April 2008, sepakbola Eropa seolah menjadi panggung rivalitas antara Ronaldo-Messi. Di tahun itu, Ronaldo yang masih berseragam Manchester United lebih unggul setelah mengalahkan Barca di semifinal dan memenangi trofi Si Kuping Besar. Pada saat itu juga, dalam Ballon d’Or 2008 menjadi penanda bahwa Ronaldo menjadi pemain terakhir di luar La Liga yang sukses memenangi Ballon d’Or dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.
Pasalnya sejak Ronaldo hijrah ke Real Madrid pada 2009, penghargaan tertinggi bagi para pesepakbola itu selalu dimenangkan oleh pemain dari kompetisi kasta teratas sepakbola Spanyol. Rinciannya, Messi dengan 7 gelar, Ronaldo 4 gelar, serta Modric dan Benzema dengan masing-masing 1 gelar.
Puncak dominasi La Liga terjadi pada 2013 silam. Satu per satu pemain mulai dari Iker Casillas, Gerard Pique, Sergio Ramos, Xabi Alonso, dan 8 orang lainnya naik ke panggung malam penghargaan Ballon d’Or yang saat itu masih tergabung dengan FIFA dan bertajuk FIFA Ballon d’Or.
11 pemain tersebut secara bergantian bersalaman dengan Ruud Gullit dan Kay Murray sebelum kesebelasannya dinobatkan sebagai FIFA’s Team of the Year dengan rincian masing-masing lima pemain dari Real Madrid dan Barcelona serta satu sisanya adalah Radamel Falcao dari Atletico Madrid.
Malam penghargaan yang akhirnya berujung kontroversi saat itu hingga media Inggris, Daily Mail sempat menyebarkan wacana untuk mempertemukan tim terbaik Premier League kontra tim terbaik La Liga dalam sebuah pertandingan.
Dengan Benzema yang menyabet gelar pemain terbaik Ballon d’Or edisi kali ini, maka La Liga semakin menjauh dalam daftar liga yang memiliki pemenang Ballon d’Or terbanyak sepanjang masa. Sejak pertama kali digelar pada 1956 silam, La Liga kini mendominasi dengan 25 kali dari 14 pemainnya memenangkan penghargaan sepakbola paling bergengsi tersebut.
Disusul oleh Serie A dengan 18 kali menang dari sumbangsih 14 pemain, Bundesliga dengan 9 kali menang dari 6 pemain, Premier League yang 6 pemainnya masing-masing pernah memenangi gelar, dan terakhir Ligue 1 dengan dua gelar yang pernah diperoleh pemainnya. Kira-kira selama semusim ke depan, apakah La Liga akan kembali dominan?