Antonio Conte paham betul, mengabaikan salah satu dari mereka di bangku cadangan adalah salah satu bentuk kesalahan.
Dan pelatih yang baik adalah ia yang memang semestinya mengabaikan segala arogansi dalam dirinya untuk lebih mementingkan kebaikan tim. Kecuali Anda seorang Marcelo Bielsa atau Zdenek Zeman.
Konsep 4-2-4 yang Antonio Conte tulis dalam tesis kepelatihannya di Coverciano dan sempat pula ia terapkan saat membesut Atalanta dan Siena ditanggalkan demi mengakomodir pemain-pemain yang kompatibel dengan kebutuhan tim Juventus.
Dari sanalah kemudian, trio BBC muncul, yang merupakan akronim dari (Andrea) Barzagli, (Leonardo) Bonucci, dan (Giorgio) Chiellini.
Seharusnya, Vfl Wolfsburg menyesali harga sebesar 300.000 euro yang mereka terima dari penjualan Barzagli ke Juventus pada musim dingin tahun 2011. Harga itu terlalu murah untuk pemain berperawakan kalem, tetapi tubuh gempalnya membuat lawan-lawan seperti sedang berhadapan dengan tembok yang sulit ditembus.
Pada awalnya, semua berjalan tidak mudah bagi Leonardo Bonucci. Pemain paling ekspresif di skuat Juventus ini tiba dari Bari pada musim 2011 dan sempat menuai kritik karena inkonsistensi performa pada awal kedatangan.
Namun, seiring berjalannya waktu dan kepercayaan yang diberikan, Bonucci menjelma menjadi salah satu bek handal di Eropa, bahkan dunia.
Bonucci adalah arketipe seorang bek modern. Tak hanya dibekali kemampuan menggalang pertahanan yang apik, Bonucci juga piawai membangun serangan dari kemampuannya melepaskan long ball dari wilayah pertahanan.
Satu nama terakhir berlabuh dari Livorno pada tahun 2004. Sempat dipinjamkan ke Fiorentina, Si Gorilla, julukan Chiellini, menembus skuat utama pada musim 2005.
Ia merasakan langsung periode-periode sulit saat Juventus terjerembab kasus Calciopoli. Jadi, ia paham betul arti seragam hitam-putih Si Nyonya Tua. Pemain bernomor punggung tiga ini adalah sosok yang paling fasih menerjemahkan kata Lo Spirito dan Grinta yang begitu identik dengan Juventus.
Ia keras dan intimidatif. Tak jarang, kita melihat kepala yang diperban karena bocor atau hidung yang patah karena ia tidak segan-segan beradu fisik dengan pemain lawan. Dari sosoknya kita dapat mengenang legenda Juventus lain dengan karakter serupa, yaitu Paolo Montero dan Claudio Gentile.
“Bonucci is a leader, Chiellini has the strength, and Barzagli the quality,” ujar Alvaro Morata suatu ketika.
Tiga pemain tersebut, bersama Gianlugi Buffon, Claudio Marchisio, dan Stephen Lichtsteiner adalah pemain-pemain dari gerbong pertama yang masih bertahan di Vinovo sejak Bianconeri menemukan kembali daya magis mereka setelah sempat hilang sejak Calciopoli.
Konsistensi mereka, khususnya kombinasi trio BBC ditambah Buffon membuat lini belakang Juventus menjadi salah satu lini belakang terbaik di Eropa. Kehadiran dan pengaruh mereka di dalam maupun luar lapangan sangat penting.
Tidak mengherankan, meskipun pemain-pemain sekaliber Carlos Tevez, Alvaro Morata, Arturo Vidal, maupun Paul Pogba hengkang dari Turin, tidak serta merta membuat kekuatan Juventus ikut tergerus.
Pemain-pemain baru yang datang untuk mengisi pemain yang pergi disambut dan dibantu beradaptasi. Pemain-pemain senior ini memudahkan proses tersebut berjalan mulus.
Pada pertandingan kontra Udinese hari Minggu yang lalu (05/03), trio ini mencapai milestone dalam menit bermain. Dari 122 pertandingan yang sudah mereka jalani, tercatat 108 pertandingan dilewati tanpa kekalahan, 76 pertandingan tanpa kebobolan.
Kombinasi ketiganya cuma kemasukan 62 gol. Akumulasi dari raihan lima Scudetto, dua Coppa Italia, dan tiga Super Coppa Italia. Catatan yang luar biasa.
Trio BBC musim ini
Sejak giornata 21, tercatat Massimiliano Allegri hanya satu kali menggunakan formasi 3-5-2, yaitu saat meladeni Napoli di semifinal Copa Italia di Turin. Formasi yang menjadi andalan dalam lima tahun ke belakangan ini jarang dipakai setelah Allegri memutuskan memakai 4-2-3-1 sebagai andalan.
Perubahan tersebut, selain disebabkan urusan taktik, Allegri juga menyadari bahwa trio BBC telah tergerus usia. Bahkan di beberapa kesempatan, Chiellini dan Barzagli harus menepi akibat cedera.
Praktis, hanya Leonardo Bonucci yang relatif lebih banyak bermain. Absennya kedua pemain tersebut masih bisa diatasi dengan penampilan stabil Daniele Rugani dan Medhi Benatia.
Pemain sepakbola akan selalu berganti seiring jalannya waktu. Usia menjadi salah satu musuh yang tak bisa dilawan. Meski kelak tak banyak beraksi di lapangan hijau karena usia, sebelum mereka pensiun, trio BBC akan menjadi benteng Juventus dari balik layar.
Ketiganya adalah ekspresi, gelora, dan gairah Juventus itu sendiri. Sebuah sikap yang akan diinjeksikan kepada generasi penerus. Berjuang sampai peluit akhir dibunyikan, sampai darah penghabisan. Lo Spirito Juve.