Memahami Transfer Manuel Locatelli dari Football Manager

Bagi para pendukung Juventus, beberapa bulan belakangan ini menjadi momen yang cukup menjemukan sekaligus menggelikan. Apalagi penyebabnya kalau bukan berlarut-larutnya saga transfer gelandang tim nasional Italia yang dimiliki Sassuolo, Manuel Locatelli.

Sejak Piala Eropa 2020 belum dihelat, pihak Juventus dan Sassuolo telah bertemu beberapa kali. Sayangnya, negosiasi di antara mereka tak jua menemukan titik temu. Ketika kubu I Bianconeri menyodorkan tawaran, pihak I Neroverdi menolak.

Lantas, apa permasalahan yang bikin transfer ini berlangsung lama dan cenderung berbelit-belit? Saya akan coba membahasnya lewat bantuan perspektif gim Football Manager (FM).

Tampilan wage budget dan transfer budget di FM

Tampilan wage budget dan transfer budget di FM

Untuk mereka yang sudah terbiasa bermain FM, pasti tidak asing dengan dua istilah yang selalu kita temukan di FM yakni wage budget dan transfer budget.

Biasanya, jelang musim baru dimulai, manajemen sebuah klub akan memberikan initial budget yang terbagi ke dalam dua budget tersebut. Khusus transfer budget, menjelang transfer pada tengah musim, seringkali manajemen sebuah klub memberikan nominal tambahan. Tentunya berdasarkan perhitungan yang rinci sebelumnya.

Khusus wage budget, kita memiliki opsi untuk membuatnya menjadi budget per pekan, per bulan, hingga per tahun. Sebagai manajer (virtual) kita bisa menyesuaikan budget yang kita miliki, tergantung kebutuhan pada saat melakukan aktivitas transfer.

Andai wage budget kita minus tetapi masih memiliki transfer budget, kita tinggal menggeser slider ke arah wage budget untuk mengalokasikan transfer budget ke wage budget, begitu pula sebaliknya.

Lantas, apa hubungannya dengan saga transfer Locatelli ke Juventus?

Sempat beredar kabar jika kedua tim sepakat dengan nominal transfer sebesar 35 juta Euro. Jumlah itu lebih rendah 5 juta Euro dari permintaan Sassuolo dan lebih tinggi 5 juta Euro dari tawaran Juventus. Tampak seperti jalan tengah, bukan?

BACA JUGA:  Urgensi Mempertahankan Milan Skriniar

Akan tetapi, kedua pihak hanya belum menyetujui formula peminjaman, di mana Juventus ingin peminjaman berlangsung selama dua musim sedangkan Sassuolo hanya menginginkan klausul peminjaman selama semusim.

Sekilas, jumlah 5 juta Euro ini tidak banyak, apalagi untuk klub sekelas Juventus. Namun kita harus ingat bahwa saat ini dunia masih diselimuti pandemi.

Pemasukan tim manapun berkurang drastis, tidak terkecuali I Bianconeri. Ditambah, saat ini Juventus juga mengelola sendiri kompleks Continassa yang di dalamnya bukan hanya berisi kompleks latihan, melainkan juga beberapa objek non-sepakbola seperti hotel dan medical centre. Itu sama artinya dengan pemasukan berkurang tetapi pengeluaran tetap.

Inilah yang menyebabkan Juventus sangat berhati-hati mengeluarkan uang untuk transfer. Bisa jadi, perbedaan 5 juta Euro tersebut yang membuat manajemen Juventus ‘menggeser slider’ dari transfer budget menuju wage budget untuk menggaji Locatelli.

Sampai akhirnya, kesepakatan di antara kedua kubu didapat setelah Sassuolo menyetujui skema peminjaman selama dua musim dengan hak tebus sebesar 25 juta Euro yang dapat dicicil selama tiga musim serta biaya tambahan senilai 12,5 juta Euro (berdasarkan performa Locatelli selama memperkuat I Bianconeri).

Ini yang membuat manajemen Juventus ingin melego sejumlah pemain guna menambah slot wage budget yang bisa dialokasikan sekaligus menambah transfer budget dari hasil penjualan pemain.

Rumor hengkangnya Cristiano Ronaldo juga tak lepas dari aspek ini. Seperti yang kita tahu, gaji tahunan Ronaldo di Juventus mencapai 31 juta Euro.

Bila megabintang asal Portugal itu hengkang, otomatis manajemen bisa ‘menggeser slider’ lebih leluasa. Belum lagi harga ‘plusvalenza’ CR7 yang ‘hanya’ 25 juta Euro. Melepasnya di atas harga tersebut sudah pasti memberi ‘plusvalenza’ untuk Juventus.

BACA JUGA:  Takhta Wojciech Szczesny

Begitu pula rumor Juventus yang berencana menjual beberapa pemain bergaji tinggi tetapi minim kontribusi seperti Aaron Ramsey dan Arthur.

Ramsey yang bergaji bersih 7,5 juta Euro rumornya akan dibarter dengan Alessio Romagnoli sementara Arthur dibarter (lagi) dengan Miralem Pjanic yang ditolak mentah-mentah oleh manajemen Barcelona.

Sampai tulisan ini dibuat, Juventus baru berhasil ‘melepas’ satu pemain yang mendatangkan uang. Bukan Ramsey, Rabiot atau Ronaldo, melainkan Merih Demiral ke Atalanta. Padahal gajinya tidak sebesar nama-nama yang ingin dilego manajemen.

Kepindahan Demiral ke Atalanta pun cuma dengan status pinjaman berbiaya 2,5 juta Euro. Ya, paling tidak, ada pemasukan yang didapat Juventus.

Hasil peminjaman Demiral sejauh ini digunakan untuk merekrut Kaio Jorge dari Santos dengan harga sangat miring yaitu 3 juta Euro, dengan 1,5 juta Euro dibayarkan saat ini dan sisanya dicicil. Sebuah langkah yang cukup cerdik dari manajemen.

Bagi para Juventini, mari kita bersabar seraya menaruh kepercayaan kepada pihak manajemen. Kalau perusahaan sebesar I Bianconeri saja kesulitan dan mesti memutar otak dalam menghadapi pandemi, apalagi kita yang mungkin hanya secuil kuku ini.

 

Komentar
Menggemari Juventus jauh sebelum Cristiano Ronaldo merapat ke Turin.