Menggeliatnya Penerbitan Buku Sepak Bola di Indonesia

Penerbitan buku sepak bola berbahasa Indonesia mulai menggeliat dalam setahun terakhir. Kemunculan para penulis bola yang menulis untuk media ternama, baik cetak maupun daring serta blog memicu mulai maraknya penerbitan buku bertema sepak bola, baik yang berupa kumpulan tulisan maupun ditulis khusus sebagai sebuah buku utuh.

Tahun 2014 lalu bisa dibilang sebagai tonggak menggeliatnya penerbitan buku bertema sepak bola di Indonesia. Momen Piala Dunia dimanfaatkan betul oleh para penerbit untuk mempublikasikan buku-buku bertema sepak bola. Setidaknya, ada lima buku yang terbit menjelang bergulirnya Piala Dunia di Brasil.

Pandit Football Indonesia menulis buku berjudul Brazilian Football and Their Enemies. Buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo tersebut merupakan kumpulan artikel penulis berbakat yang tergabung dalam wadah Pandit Football dengan ada beberapa tambahan tulisan baru.

Kemudian ada nama Pangeran Siahaan yang bekerja sama dengan perusahaan penerbitan yang sama dengan Pandit mempublikasikan kumpulan tulisan sepak bolanya selama ini. Buku yang diberi judul Big Pang Theory, seperti nama kolomnya di Bolatotal itu menjadi barang koleksi bagi penggemar tulisannya yang sudah tersebar di berbagai media setidaknya dalam empat tahun terakhir.

Ada pula dua buku yang diterbitkan khusus untuk menyambut Piala Dunia. Buku yang ditulis secara keroyokan oleh Mahir Pradana, Aditya Nugroho, Arsyad M. Fajri, Galih Satrio, dan Angga Wirastomo itu membahas seluk beluk kejuaraan paling akbar di muka bumi itu lengkap dengan cerita sejarah, profil legenda, momen penting, hingga kostum pemain. Dengan materi yang banyak itu wajar jika diterbitkan lebih dari satu buku.

Tidak lupa, ada pula buku dari salah satu penulis berbakat Indonesia, Eddward S. Kennedy. Buku berjudul Sepak Bola Seribu Tafsir itu diterbitkan oleh Indie Book Corner. Buku tersebut berisi kumpulan esai lama yang pernah dipublikasikan di media dan ada beberapa esai baru. Yang menarik dari buku ini adalah analisis penulis yang lain daripada yang lain. Penulis menganalisis sepak bola dari tinjauan filsafat.

Fajar Junaedi, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan salah satu kontributor Fandom, setidaknya sudah menerbitkan dua buku bertema sepak bola. Pertama, berjudul Bonek: Komunitas Suporter Pertama dan Terbesar di Indonesia. Buku itu cukup memperoleh perhatian publik karena tema yang diangkat menarik dan Fajar, yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi ini membingkainya secara akademik.

BACA JUGA:  Masangin dan Sepak Bola: Menutup Mata, Membuka Batin, Melupakan Sampiran

Buku kedua ia terbitkan secara mandiri. Buku tersebut diberi judul Merayakan Sepak Bola: Fans, Identitas, dan Media. Tak keluar dari pakem, buku tersebut juga dikaji secara akademik. Meski demikian, buku ini tak membosankan dan perlu dibaca oleh pencinta sepak bola maupun mereka yang menggeluti olahraga ini.

Tidak berhenti di situ, menjelang pergantian tahun 2014 ada dua buku tentang Persib Bandung. Momen juara Maung Bandung tampaknya ditangkap pula oleh penerbit untuk menerbitkan kisah klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut. Pertama, berjudul Persib Kami Rindu Juara, dan yang kedua, Persib Undercover.

Sebelum terbit, judul buku kedua itu sudah lama beredar dan diperbincangkan di dunia maya. Penulisnya, Aqwam Fiazmi Hanifan merupakan salah satu eks penulis Pandit Football, sehingga namanya pun sudah tak asing di telinga penikmat sepak bola nasional.

Hal menarik dari buku ini, penulis menceritakan kisah yang selama ini jarang diangkat oleh media. Kisah Persib juara hingga cerita-cerita berbau kontroversi menjadikan bukunya layak untuk dinikmati. Ide cerita yang sudah bagus itu oleh Aqwam dijejali dengan data yang banyak dan komprehensif. Ia melakukan proses penelitian mulai dari wawancara tokoh penting dan pemain legendaris hingga membuka banyak arsip lama untuk menggali data yang dibutuhkan. Proses selama tiga bulan itu akhirnya menghasilkan sebuah buku yang pas untuk melengkapi euforia Persib juara Liga Super Indonesia (LSI) 2014.

 

Belakangan, ada masalah antara kedua buku tersebut lantaran buku pertama dituding mengambil banyak data dari buku kedua. Aqwam sendiri memang sudah sempat berkomunikasi dengan Penerbit Rak Buku. Akan tetapi, setelah kesepakatan tak terjalin, keduanya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama. Kasus ini sendiri masih bergulir dan belum bisa dipastikan siapa yang menyalahi aturan dan siapa yang melakukan plagiat.

BACA JUGA:  Arsenal - Chelsea: Berebut Status Raja di London

Kemudian, ada pula buku Home and Away: Kaki-kaki yang Bergerak Menggapai Impian yang ditulis oleh Mahir Pradana. Buku yang diterbitkan oleh Gagas Media itu berisi cerita-cerita tentang perjalanan Mahir menjelajahi berbagai negara di Eropa untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Ia mengajak kita untuk merasakan pengalaman manis menikmati atmosfer pertandingan sepak bola yang tentunya punya kekhasan tersendiri di setiap negara.

Tidak lupa, ada pula buku Jas Merah: Sisi Lain Sejarah Sepak Bola Nasional yang diterbitkan oleh PT Tunas Bola. Buku ini ditulis oleh para jurnalis tabloid BOLA. Idenya cukup menarik karena banyak mengupas sejarah sepak bola Indonesia yang jarang kita jumpai. Meski begitu, buku ini memiliki kelemahan mendasar, yakni minimnya riset yang mendalam.

Pada tahun 2015 ini, Miftakhul FS, redaktur salah satu media massa terbesar di Indonesia menerbitkan buku kumpulan esainya. Buku yang diberi judul Mencintai Sepak Bola Indonesia Meski Kusut itu menarik karena ditulis melalui proses pengamatan secara langsung pada sepak bola Indonesia. Buku itu dilabelinya sebagai kisah-kisah dari pinggir lapangan dengan kata pengantarnya ditulis oleh legenda hidup sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas, serta esais kenamaan, Zen RS.

Dengan semakin banyak bermunculannya penulis sepak bola, rasanya geliat penerbitan buku bertema sepak bola tidak akan berhenti di tahun ini. Sangat mungkin pada masa mendatang kita akan menemui tumpukan buku sepak bola baru di rak toko buku terdekat. Perkembangan literasi sepak bola ini tentu menggembirakan, dan akan lebih menggembirakan jika geliat penulisan bisa berimbas positif bagi kemajuan sepak bola di tanah air. Semoga.

 

NB: Tentu masih ada buku sepak bola lain yang tidak termuat dalam artikel ini. Sebut saja Gus Dur dan Sepak Bola, Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola, hingga Soeratin Sosrosoegondo: Menentang Penjajahan Belanda dengan Sepak Bola Kebangsaan. Satu lagi buku yang berkisah mengenai sepak bola Indonesia tetapi ditulis dalam bahasa Inggris. Buku berjudul The Struggle for Soccer in Indonesia: Fandom, Archives, and Urban Identity.

 

Komentar
Akrab dengan dunia penulisan, penelitian, serta kajian populer. Pribadi yang tertarik untuk belajar berbagai hal baru ini juga menikmati segala seluk beluk sepak bola baik di tingkat lokal maupun internasional.