Bundesliga baru saja menyelesaikan keseluruhan laga di pekan ke-17. Bayern München kembali membuat rekor dengan mencatatkan diri sebagai juara paruh musim untuk tahun kelima berturut-turut. Mereka unggul delapan poin dari posisi kedua, Borussia Dortmund.
Suatu pencapaian yang mungkin semakin melegitimasi persepsi sebagian orang bahwa Bundesliga membosankan dan mudah ditebak. Namun sesungguhnya, terdapat banyak kisah seru dalam separuh perjalanan Bundesliga musim ini yang membuatnya selalu menarik untuk disimak.
Pemain latin yang menyita perhatian
Mari kita mulai dengan melihat dampak kehadiran sejumlah pemain baru di Bundesliga. Yang menarik adalah kembali menyeruaknya daya magis pemain-pemain dari benua Amerika.
Sejumlah nama seperti Douglas Costa (Bayern Munchen-Brasil), Javier Hernandez (Bayer Leverkusen-Meksiko), serta Arturo Vidal (Bayern Munchen-Cile) membawa pengaruh positif terhadap permainan timnya masing-masing. Hernandez untuk sementara masuk dalam jajaran pencetak gol terbanyak dengan 11 gol. Ia juga berhasil membuat trigol perdananya di Bundesliga pada pekan ke-16 kontra Borussia Mönchengladbach.
Sementara itu, Costa menjadi salah satu penyedia asis terbanyak (7 kali) dan turut pula menyumbangkan dua gol bagi Bayern sejauh ini.
Sedangkan Vidal sebenarnya tidak sepenuhnya merupakan muka baru di Bundesliga. Ia sempat merumput bersama Leverkusen pada periode 2007-2011. Namun kembalinya Il Guerriero (the warrior) ke Liga Jerman jelas menambah kualitas permainan Bayern khususnya dalam hal menjaga stabilitas di lini tengah.
Aubameyang dan Lewandowski yang gemilang
Selain pemain baru, ada sejumlah pemain lama yang tampil gemilang di sepanjang paruh musim pertama 2015/2016 seperti Pierre-Emerick Aubameyang (Dortmund) dan Robert Lewandowski (Bayern). Keduanya berlomba-lomba untuk menjadi pencetak gol terbanyak.
Untuk sementara, Aubameyang unggul dengan 18 gol dan Lewandowski 15 gol. Keduanya juga mencatatkan rekor pada paruh musim 2015/2016. Auba menjadi pemain pertama yang selalu mencetak gol dalam delapan pertandingan pembuka Bundesliga.
Sedangkan Lewandowski berhasil mendapatkan empat Guinness World Record atas keberhasilannya menjebol gawang Wolfsburg sebanyak lima kali hanya dalam waktu sembilan menit. Ia juga berhasil menjadi pemain non-Jerman yang paling cepat dalam membukukan 100 gol (dalam 168 pertandingan Bundesliga).
Rekor baru Bundesliga
Bicara soal rekor, ada sejumlah pemain lainnya yang juga berhasil membuat rekor. Kevin Volland (Hoffenheim) menjadi pencetak gol tercepat di Bundesliga dengan catatan waktu 9 detik setelah kick-off. Torehan ini dibuatnya ketika menghadapi FC Bayern di pekan kedua Bundesliga.
Jerome Boateng (Bayern) juga mengukir rekor pribadi. Ia dianugerahi Guiness World Record sebagai pemain yang paling lama tidak terkalahkan di Bundesliga yaitu sebanyak 56 kali. Sedangkan Mario Götze (Bayern) berhasil menjadi pemain termuda (23 tahun 80 hari) yang berhasil meraih 100 kemenangan ketika Bayern mengalahkan Hoffenheim.
Dan bukan Bundesliga namanya jika tidak memberi ruang bagi pemain-pemain muda untuk bersinar. Nama-nama seperti Jonathan Tah, Leroy Sane, Julian Weigl dan Kingsley Coman adalah segelintir pemain muda yang mulai mendapat tempat reguler di tim masing-masing sebagai buah performa mereka yang apik.
Catatan penting klub peserta
Beberapa pencapaian penting juga mewarnai perjalanan klub Bundesliga hingga Desember 2015. FC Bayern meraih kemenangannya yang ke-1000 kala mengandaskan Koln dengan skor 4-0 pada pekan ke-12.
Di kubu Mönchengladbach, Andre Schubert berhasil menyamai rekor Willi Entenmann dalam hal mencatatkan kemenangan beruntun terbanyak sebagai pelatih anyar di Bundesliga, yaitu sebanyak 6 kali. Kesuksesan ini untuk sementara mampu mendongkrak posisi Gladbach ke papan tengah klasemen setelah di awal musim sempat terpuruk karena mengalami lima kekalahan berturut-turut.
Klub lain yang mencuri perhatian di paruh musim ini adalah Hertha Berlin. Setelah empat musim terakhir tampil cukup buruk, kali ini Hertha berhasil menempati posisi ke-3 di paruh musim. Salomon Kalou dan Vedad Ibisevic menjadi kontributor gol utama bagi Hertha dengan total 15 gol tercipta di antara keduanya.
Di papan bawah, Stuttgart, Werder Bremen, Hannover dan Hoffenheim terus berjibaku untuk bisa keluar dari zona degradasi.
Stuttgart bahkan sampai memutuskan untuk memecat pelatih Alexander Zorniger pasca-kekalahan dari Augsburg demi melihat terjadinya pembaharuan dalam permainan tim. Pada pekan terakhir di paruh musim, Stuttgart berhasil keluar dari posisi buncit dan naik ke posisi 15 berkat kemenangan 3-1 atas Wolfsburg.
Sedangkan di kubu Hoffenheim, sang pelatih Huub Stevens tampaknya belum mampu mengangkat performa tim. Huub hanya mampu meraih tujuh poin dari tujuh laga dan ini merupakan catatan terburuknya selama menjadi pelatih di Bundesliga. Kepergian sejumlah pemain pilar seperti Roberto Firmino dan Anthony Modeste sepertinya berpengaruh besar terhadap konsistensi permainan tim.
Hannover dan Bremen sendiri sepertinya masih melanjutkan tren performa labil yang juga terlihat pada beberapa musim terakhir.
Bundesliga dan pengungsi
Yang juga tak kalah menarik adalah aksi klub dan pemain Bundesliga di luar lapangan, khususnya dalam menanggapi isu pengungsi asal Suriah. Klub-klub Jerman menjadi salah satu yang terdepan dalam memberi dukungan baik secara material maupun moril kepada para pengungsi.
Gladbach mendonasikan €1 dari setiap tiket yang terjual di laga perdananya di UEFA Champions League. Schalke membuat video solidaritas kepada pengungsi selain juga memberikan paket berisi mainan kepada anak-anak pengungsi. Dortmund menggelar pertandingan persahabatan melawan St. Pauli. Sedangkan FC Bayern memberi kesempatan para pengungsi untuk mengikuti training camps.
Begitulah sejumlah catatan perjalanan paruh musim pertama Bundesliga 2015/2016. Fans mesti bersabar selama sebulan untuk menanti kembali bergulirnya paruh kedua.
Akankah Bayern kembali menjadi juara dan mencatatkan rekor baru sebagai tim pertama yang mampu menjadi Deutschermeister empat musim beruntun? Jika merujuk pada data historis, 67% tim yang menjadi juara paruh musim berhasil menjadi juara pada akhir musim.