Apa jadinya jika pemain termahal di dunia gagal memenuhi ekspektasi? Hal itu mungkin sekarang sedang dirasakan Neymar yang diprediksi akan menjadi pemain terbaik dunia menghentikan era Ronaldo-Messi. Pesepak bola termahal dunia dengan nilai 222 juta euro tersebut, kini sedang gamang untuk menyelamatkan kariernya.
Tariannya di lapangan hijau memukau seantero dunia saat ia bermain untuk Santos. Bahkan tak sedikit penggemar dan mantan pesepak bola yang membandingkannya dengan legenda Brasil, Pele. Neymar kemudian diboyong dari Negeri Samba menuju Raksasa Catalunya.
Trio MSN, Messi-Suarez-Neymar, menjadi trisula paling menakutkan saat itu. Selama empat musim di Barcelona, Neymar menorehkan catatan gemilang dengan rincian 105 gol dan 59 asis dari 186 kali unjuk gigi. Delapan trofi bergengsi kemudian berhasil dikoleksinya, di antaranya dua kali juara La Liga, tiga trofi Copa del Rey, sekali juara Supercopa de Espana, satu kali angkat trofi Liga Champions, dan satu trofi Piala Dunia Antarklub.
Sayang, karier terangnya seakan masih redup tertutup bayang-bayang Messi. Ia lalu memutuskan hengkang dari Blaugrana dan bertolak ke PSG dengan nilai transfer fantastis yang menggemparkan dunia.
Hijrah ke PSG tak serta merta mampu membawanya meraih level tertinggi, meski PSG juga bergelimang superstar. Walaupun secara individu tetap memukau, namun ia tak pernah lagi mencicipi trofi Si Kuping Besar atau kampiun Piala Dunia di level negara. Belum lagi soal gaya mainnya yang berkali-kali bikin Neymar bolak-balik ke ruang perawatan.
Ketidakpuasan bos PSG musim lalu serta ambisi Neymar yang tak kunjung terpenuhi seakan membawanya pada keputusan bulat, hengkang dari Les Parisiens. Namun, tak mudah bagi klub lain yang menginginkan servisnya. Label megabintang dengan bayaran selangit telanjur melekat dalam sepaket talentanya.
Siapa yang rela merogoh kocek untuk membayar jasanya nanti?