Podcast Retropus: Siapapun Berhak Membicarakan Sepakbola

Zaman terus berkembang, perkembangan teknologi juga semakin pesat yang menyebabkan perubahan di berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali media sepakbola. Di medio 2000-an awal, kita banyak memperoleh pengetahuan sepakbola melalui media cetak seperti buku, koran, majalah dan tabloid. Era 2010-an bergeser ke laman-laman sepakbola yang tersedia di internet. Sekarang, masih berbasis internet, media sepakbola makin berkembang dengan banyaknya konten audio maupun visual di laman berbagi video serta podcast.

Selain Youtube, akhir-akhir ini podcast juga sedang naik daun. Meskipun banyak yang menyebut podcast itu mirip dengan radio, tapi salah satu keunggulan podcast adalah waktu dengarnya yang tidak terbatas. Hal ini berbeda dengan radio yang mayoritas kontennya merupakan siaran langsung.

Selain itu, keunggulan dari podcast adalah formatnya yang lebih santai karena berbasis audio saja. Sehingga orang dapat mendengarkan podcast sambil melakukan aktivitas lainnya, baik saat bekerja maupun mengisi waktu luang.

Saya pribadi termasuk salah satu penikmat podcast, beragam judul podcast sudah saya dengarkan, khususnya podcast sepakbola selama kurang lebih dua tahun terakhir. Namun, satu yang menjadi favorit saya adalah Podcast Retropus.

Podcast Retropus adalah salah satu podcast sepak bola yang dibawakan oleh dua orang yang menyebut diri mereka sebagai “dobel pivot andalan”, yakni Randy Arbiyantama dan Febri Ariyadi (tidak berhubungan dengan dengan pesepakbola milik Persib, Febri Hariyadi).

Nama Retropus sendiri berasal dari kata “Suporter” yang dibalik. Podcast ini rutin mengeluarkan episode baru sebanyak dua kali dalam sepekan, biasanya pada hari Rabu dan Sabtu. Saya sendiri mengikuti podcast ini kurang lebih sejak episode 15.

Sesuai namanya, Retropus membahas sepakbola dari sisi suporter secara sederhana, jenaka, serta tidak hanya melulu soal taktik dan strategi. Alasannya simpel, supaya pendengar mudah memahami informasi yang disampaikan serta teredukasi.

Kalau banyak podcast sepakbola yang membahas soal taktik, preview dan review sebuah pertandingan, tapi Podcast Retropus berbeda. Mereka lebih banyak berbicara soal hal-hal di luar lapangan disertai trivia-trivia unik tentang sepakbola yang mungkin jarang orang ketahui. Namun tetap dibungkus dengan candaan sehingga orang tidak akan bosan mendengarkan celotehan Randy dan Febri.

Dalam salah satu episodenya, kedua podcaster tersebut pernah mengatakan kalau mereka membuat podcast sepakbola dari sisi taktik, strategi, serta preview dan review pertandingan, mereka akan kalah dengan para pengamat profesional dalam bidang sepakbola yang pengetahuannya lebih komplet andai mereka juga membuat podcast.

Perbedaan itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa Podcast Retropus masih mampu konsisten hingga 177 episode dan nangkring sebagai salah satu podcast terpopuler di Indonesia.

Podcast Retropus juga menjadi bukti bahwa siapa saja berhak untuk berbicara soal sepakbola, tak terbatas dari kalangan jurnalis, pemain, maupun pelatih dengan lisensi saja. Kita semua, yang menggemari sepakbola, juga punya kesempatan untuk bicara panjang lebar tentang sepakbola.

Bagi yang belum mendengarkan Podcast Retropus, tentu akan asing dengan nama Randy dan Febri karena pada dasarnya mereka hanyalah “orang biasa” yang mencintai sepakbola. Namun kenyataannya itu tak menghalangi dua orang asal Bekasi tersebut untuk menyampaikan segala sesuatu tentang sepakbola, utamanya dari media podcast.

Semakin ke sini, keduanya pun semakin diakui sebagai podcaster jempolan yang punya kemampuan membahas banyak hal tentang sepakbola, tak kalah dengan jurnalis, pengamat hingga pelatih berlisensi.

Dari Podcast Retropus, kita bisa memahami bahwa siapa saja berhak untuk terjun ke dalam industri media sepakbola. Toh, sepakbola memang tak pernah usai dalam waktu 90 menit. Selalu ada cerita yang seru untuk dibagikan kepada khalayak.

Mantan Ketua Umum PSSI yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pernah menyebut bahwa tim nasional Indonesia akan baik jika media juga baik. Walau pernyataan itu tergolong unik, saya menangkap bahwa keterlibatan kita, orang-orang biasa, di ranah media sepakbola, juga memiliki benefit tersendiri bagi perkembangan sepakbola itu sendiri.

Podcast Retropus dan masih banyak podcast sepakbola lainnya menjadi tempat untuk kita semua belajar lebih jauh tentang sepakbola. Alhasil, pengetahuan kita pun bertambah. Pada akhirnya, sepakbola memang bukan milik golongan tertentu, siapapun kita, berhak untuk membahasnya lewat medium apapun.

Komentar

This website uses cookies.