PSM, Tetap Tangguh di Tengah Kesulitan

Pertama-tama, izinkan saya mengucap syukur atas hasil yang luar biasa di tengah segala keterbatasan. Menjadi tim yang tidak diunggulkan, PSM malah lolos ke semifinal Piala Menpora 2021.

Dari pertandingan di fase grup sampai laga perempatfinal melawan PSIS tadi malam (9/4), PSM menunjukkan performa yang cukup baik.

Lalu, izinkan saya melalui tulisan ini untuk menunjukkan rasa bangga terhadap PSM. Kesebelasan yang selalu membuat saya menangis dan tertawa dalam waktu yang bersamaan. Bahkan mungkin tidak hanya saya, melainkan juga orang lain yang menggemari Juku Eja.

Kita semua tahu bahwa masyarakat Makassar sebelum digelarnya Piala Menpora tengah diterpa kegelisahan yang luar biasa. Penyebabnya adalah PSM yang saat itu dihujani banyak masalah.

Dimulai dari krisis finansial yang bikin operasional tim terganggu. Keluhan Giancarlo Rodrigues ke induk organisasi sepakbola dunia, FIFA, yang akhirnya membuat PSM terkena sanksi dan hijrah massal para penggawa andalan.

Alhasil, jelang berpartisipasi di Piala Menpora, kerangka tim belum seutuhnya terbentuk.

Akan tetapi, keadaan sulit tersebut tak mengurangi tekad PSM untuk bermain apik dan menunjukkan kelasnya sebagai salah satu kesebelasan tangguh. Juku Eja ogah ditaklukkan kesulitan.

Berbekal materi pemain yang ada plus sejumlah nama belia dari tim akademi, pelatih Syamsudin Batola menakhodai kapal phinisi PSM untuk berlayar di Piala Menpora.

Bertempat di Bosowa Sport Center, PSM coba mematangkan skuad dan strategi. Di sana pula para rekrutan anyar seperti Abdul Rahman , Erwin Gutawa, Patrich Wanggai, sampai Zulham Zamrun diperkenalkan sebagai amunisi Indonesia Timur.

Potensi para pemain asli Indonesia bagian timur memang dimaksimalkan klub yang berdiri tahun 1915 itu di Piala Menpora. Dari sektor belakang sampai lini depan, skuad Juku Eja didominasi pemain-pemain asal timur Indonesia.

Meski dalam segala keterbatasan, tetapi semangat siriā€™na pacce yang dimiliki seluruh penggawa tim justru mampu mengatrol performa selama tampil di turnamen pra-musim kali ini.

Saya merasa bahwa di tengah segala kesulitan yang mendera, PSM tetap menampilkan performa terbaiknya. Mereka bertarung dengan membawa harga diri sebagai klub kebanggaan masyarakat Makassar. Bukan kesebelasan yang membawa harga tinggi pemain di skuadnya.

Persija digilas di laga perdana fase grup. Kemenangan ini melambungkan asa dan semangat anak asuh Syamsudin. Kemudian di dua laga selanjutnya, PSM bermain imbang 1-1 dengan Bhayangkara Solo FC dan 2-2 saat berjumpa Borneo FC.

Bekal lima poin yang mereka kantongi selama fase grup mengantar Juku Eja lolos ke fase gugur dengan status runner up Grup B. Mereka pun kudu meladeni jawara Grup A, PSIS, di perempatfinal.

Tatkala bertarung melawan PSIS di perempatfinal, mungkin PSM memang tak menampilkan aksi terbaiknya. Namun lewat determinasi luar biasa sampai fase adu penalti, Juku Eja membuktikan bahwa mereka tidak bisa dipandang sebelah mata pada gelaran Piala Menpora kali ini.

Akhir kata, izinkan saya sekali lagi membanggakan tim ini. Sebuah kesebelasan yang tidak diunggulkan di turnamen pra-musim kali ini. Namun kemudian jadi pihak yang paling pertama menggenggam tiket semifinal.

Tanpa pemain asing, tanpa pemain bintang, sedang diterpa beraneka kesulitan, nyatanya PSM tetap tangguh dan layak diperhitungkan keberadaannya.

Berada di semifinal dan menunggu calon lawan (pemenang laga Persija kontra Barito Putera), membuat ekspektasi terhadap PSM ikut meninggi. Namun saya tak ingin terlena dan jemawa.

Saya hanya ingin mendukung mereka tampil sebaik-baiknya dalam fase tersebut apapun hasil yang dituai nanti.

Lebih jauh, saya juga berharap apa yang diperlihatkan PSM kali ini bisa mereka teruskan saat tampil di kompetisi liga nanti.

Khususnya dengan skuad yang solid kendati tidak dihuni pemain asing dan penggawa bintang. Mereka tetap bisa tampil kolektif demi meraup hasil positif.

Saya pun berharap jika orang-orang yang ada di tubuh tim beserta waktu akan menolong PSM menyelesaikan berbagai masalah yang mereka alami saat ini. Pun begitu dengan seluruh suporter setia mereka di manapun berada.

Ewako!

Komentar

This website uses cookies.