Penulis suka heran ketika jeda internasional menyapa liga-liga di Eropa, seketika banyak fans yang merutuki dan sedih dengan datangnya jeda internasional. Karena sederhananya, jeda internasional bukan berarti para pemain idola dari klub-klub kesayangan kita berhenti bermain sepak bola, bukan? Mereka hanya berpindah dari klub ke timnas. Dan tentu saja, mereka bermain sepak bola juga, bukan bermain karambol atau gaple, ya kan?
Sebenarnya, kualifikasi Euro 2016 yang akan digelar akhir pekan ini penuh drama menentukan yang bisa tetap kita nikmati gaungnya. Misal, timnas Wales yang berjuang untuk selangkah lagi mengunci tiket lolos ke Prancis. Atau nasib Belanda, juara ketiga Piala Dunia 2014 yang keteteran saat berada satu grup bersama Islandia, Republik Ceko dan Turki, dan terancam besar untuk tidak lolos ke putaran final. Atau kalau mau bersantai sejenak, anda bisa menikmati laga timnas Inggris yang sudah mengunci tiket lolos dan memilih banyak pemain muda menarik semisal Dele Alli dan Danny Ings.
Bagi penggemar Bundesliga pun, anda bisa menyaksikan timnas Jerman. Die Mannschaft ini salah satu timnas terbaik bukan hanya karena status mereka sebagai juara dunia tahun lalu, tapi juga materi pemain dan kualitas taktikal Jogi Loew yang menarik untuk ditonton. Kapan lagi anda bisa menonton Marco Reus, Mesut Ozil, Thomas Mueller, Toni Kroos, Mats Hummels, hingga Manuel Neuer bermain bersama dalam satu tim. Itu salah satu surga dunia, khususnya bagi fans sepak bola yang wanita. Wanita mana sih yang menolak pesona Marco Reus dan Mesut Ozil? Jangankan wanita, pria saja banyak yang suka, bukan begitu?
Nah, dengan sederet hal menarik yang mewarnai jeda internasional minggu ini, anda yang menggolongkan diri sebagai hipster juga bisa menikmati perjuangan Albania di Grup I dan Irlandia Utara di Grup F yang juga berjuang mengejar tiket lolos ke putaran final Euro 2016. Pemain-pemain dari dua negara tersebut saja tidak banyak yang saya tahu. Paling hanya Lorik Cana di timnas Albania dan Johnny Evans di timnas Irlandia Utara yang cukup familiar. Tetapi, bukankah menarik melihat dua timnas yang terkesan antah berantah itu berjuang untuk lolos dan tahun depan bisa kita saksikan di Euro 2016? Oh iya, sedikit trivia, Brendan Rodgers juga orang Irlandia Utara sih, siapa tahu beliau berminat melatih timnas negaranya kalau lolos tahun depan, kan om Brendan sekarang ini seorang fresh graduate alias pengangguran baru.
Dengan banyaknya hal menarik yang bisa disimak selama jeda internasional, memang masih ada sedikit getir saat timnas Indonesia masih harus absen dari kancah global. Konflik yang belum menemukan titik terang walau sudah dihibur dengan Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden, masih menjadi duri dalam daging perihal kasus intervensi pemerintah terhadap PSSI. Tentu ke depannya kita sama-sama berharap rekonsiliasi bisa dilakukan dan titik temu bisa disepakati agar timnas kita, walau agak utopis untuk berharap lolos ke Piala Dunia, setidaknya bisa berlaga dan memakai jersey Merah Putih lagi.
Sebenarnya jeda internasional bukan untuk diratapi atau dikutuk, toh itu sudah agenda dari FIFA yang tiap tahunnya pasti ada. Daripada berlagak kesal dan marah dengan jeda internasional, bukankah lebih baik menonton timnas-timnas negara luar yang para pemainnya mungkin banyak yang menarik dan bisa kalian jadikan referensi untuk dibeli nantinya saat main career mode di FIFA atau saat main Footbal Manager.
Lagipula, jeda internasional minggu ini cukup baik untuk menghibur derita fans yang tim kesayangannya jadi pesakitan minggu lalu. Fans Milan atau terlebih pendukung Manchester United bisa malam mingguan sambil melupakan kekalahan telak minggu lalu. Belum lagi di deretan sakit hati ini bergabung banyak fans dari Chelsea, Barcelona hingga Borussia Dortmund. Sambil sedikit berharap bullying dan banter terhadap mereka bisa segera reda dan orang-orang cepat lupa.
Sebenarnya jeda internasional ini adalah sebuah win-win solution. Semua orang sama-sama senang. Kita masih bisa menonton tayangan sepak bola, dan pemain bisa bermain bagi negaranya. Mungkin yang sedikit was-was adalah pelatih di klub-klub tertentu yang pemainnya dipanggil timnas, sambil harap cemas si pemain tidak cedera saat membela timnasnya dan tetap fit untuk kembali ke klub.
Jadi, daripada merutuki jeda internasional, mending siapkan camilan dan menonton sepak bola yang tetap bisa kita nikmati akhir pekan ini sampai tengah pekan depan. Lagipula, ini cuman jeda internasional, bukan pacar yang lari diambil orang, kenapa harus sebegitu sedih, sih?