Beberapa waktu lalu, nama Bali United diumumkan sebagai salah satu kontestan baru ajang Indonesian Basketball League (IBL) per musim 2021. Setelah meraih kesuksesan di cabang olahraga sepakbola dengan menjuarai Liga 1 musim 2018, Bali United melakukan ekspansi ke cabang olahraga yang lain yaitu basket. Sebelumnya, Bali United juga telah berkecimpung di bursa saham dengan melakukan Initial Public Offering (IPO).
Ekspansi yang dilakukan oleh Bali United pada cabang olahraga basket bikin mereka sah mengikuti jejak tim asal Bandung, Persib, yang juga ‘memiliki’ sebuah tim di kancah IBL dengan nama Prawira. Persib mengakuisisi tim basket Garuda dan lantas mengubah namanya menjadi Prawira.
Berbekal kultur olahraga yang cukup kuat dan fans militan, baik di Bandung maupun Bali, keberadaan Prawira dan Bali United dinilai banyak kalangan bisa mendongkrak citra IBL dan membuat liga basket profesional nomor satu di Indonesia tersebut kian bergengsi.
Rekomendasi T-Shirt Timnas Indonesia dari Erspo
Jauh sebelum Bali United dan Persib melebarkan sayapnya ke cabang olahraga lain, Persija dan Sriwijaya FC sudah lebih dahulu memiliki tim yang berkompetisi dalam gelaran liga futsal profesional di Indonesia, Pro Futsal League (PFL). Persija Futsal tampil di PFL 2015 sedangkan Indonesia Muda Sriwijaya United berlaga pada musim kompetisi 2011.
Walaupun kedua tim tidak bertahan lama, tetapi atensi dari para suporter sangat luar biasa saat tim-tim tersebut beraksi. Terbukti dengan kehadiran The Jak yang datang langsung guna mendukung tim futsal Macan Kemayoran dalam gelaran PFL 2015.
Ekspansi yang dilakukan oleh beberapa klub sepakbola di Indonesia bisa dikatakan sebagai bentuk kemunculan sports club. Artinya, sebuah tim olahraga memiliki banyak klub di berbagai cabang. Misalnya saja sepakbola, basket, futsal, voli, sampai atletik.
Kondisi ini sebetulnya tak berbeda jauh dengan Eropa. Beberapa tim yang kita kenal sebagai klub sepakbola seperti Barcelona, Bayern Munchen, CSKA Moskow, Fenerbahce, Olympiakos, Panathinaikos, Partizan Belgrade, Real Madrid, dan Red Star Belgrade nyatanya juga memiliki tim-tim di cabang olahraga lainnya.
Klub basket Barcelona, CSKA, Fenerbahce, dan Madrid saat ini tercatat sebagai partisipan pada liga bola basket terbesar dan termegah di Eropa, EuroLeague. Pada ajang itu sendiri, Madrid berjaya sebagai klub dengan pengoleksi gelar juara paling banyak. Sepanjang gelaran EuroLeague, mereka telah 10 kali menjuarainya dan disusul oleh CSKA yang meraup 8 gelar (CSKA sendiri berstatus sebagai juara bertahan).
Bergeser ke ajang futsal, Barcelona yang memiliki tim di kejuaraan tersebut jadi salah satu tim paling diperhitungkan dengan catatan tiga kali memenangkan Liga Champions Futsal UEFA. Mereka unggul dari tim-tim lain yang namanya juga familiar bagi penggemar sepakbola yaitu Benfica, Dinamo Moskow, dan Sporting Clube de Portugal (CP).
Atensi yang diberikan oleh suporter masing-masing tim pada ajang basket maupun futsal juga eksepsional. Sama seperti ketika mereka datang ke stadion sepakbola. Terbukti dari beberapa laga yang dijalani oleh klub-klub tersebut selalu penuh sesak dengan kehadiran para penggemarnya.
Rupanya rivalitas yang biasa terjadi di stadion sepakbola ikut merembet ke pertandingan basket dan futsal. Terutama ketika yang berlaga adalah dua rival bebuyutan seperti Barcelona-Madrid, Olympiakos-Panathinaikos, dan Partizan-Red Star.
Para ultras dari masing-masing klub menyanyikan chant layaknya saat berada di stadion sepakbola. Mereka juga secara atraktif membuat koreografi unik selama pertandingan berlangsung. Bahkan melakukan psywar dan teror terhadap klub lawan.
Situasi itu membuat suasana semakin semarak. Pemain lawan pun akan merasa merinding serta bergetar nyalinya melihat atmosfer yang diciptakan oleh para suporter tersebut.
Berkaca pada hal tersebut, beberapa klub sepakbola di Indonesia berusaha menciptakan atmosfer yang sama dari para suporternya. Di sisi lain, akan semakin membuat segmentasi terhadap penggemar olahraga menjadi nyata.
Para penikmat olahraga basket maupun futsal akan semakin terhibur dengan atmosfer suporter yang luar biasa selama berlangsungnya pertandingan. Masyarakat yang menggemari olahraga akan semakin mudah pula memilih tim favorit pada cabang olahraga kesukaan mereka.
Kehadiran sports club ini juga akan memberikan dampak yang positif terhadap pemasukan klub. Mulai dari penjualan tiket, merchandise, hingga masuknya banyak sponsor yang membuat sebuah klub dapat mengelola perekonomiannya secara mandiri.
Tim dari setiap cabang olahraga lain juga dapat bebas menggandeng pihak sponsor tanpa harus sama dengan klub induknya. Contoh ini dapat kita lihat pada sponsor yang terpasang di jersi klub-klub EuroLeague.
Sponsor di jersi Barcelona Basquet (tim basket), Barcelona Futebol Sala (tim futsal), dengan Barcelona berbeda. Motif dari setiap jersi di masing-masing cabang olahraga juga tidak melulu sama setiap tahunnya. Baik Barcelona Basquet dan Barcelona Futebol Sala tidak terpaku pada sponsor dari Barcelona walaupun itu adalah klub induk mereka. Demikian pula pada beberapa klub lainnya.
Selain itu, klub-klub di Eropa juga telah memiliki markas sendiri untuk tim dari setiap cabang olahraga. Sehingga mereka mampu mengelola pemasukan tiket dari suporter yang hadir dan dapat mengelola markas mereka.
Kondisi ini berbeda dengan sistem liga basket dan futsal di Indonesia yang masih menerapkan sistem series atau berpindah dari satu kota ke kota lain. Tentu klub yang berlaga pada cabang olahraga basket maupun futsal tidak mendapat pemasukan signifikan atas kehadiran penonton.
Untuk aspek merchandise, tim dari setiap cabang olahraga sama-sama memiliki hak untuk memasarkan produk mereka di gerai resmi klub. Tidak heran ketika kita berkunjung ke Partizan Store, misalnya, selain menemukan jersi tim sepakbolanya, juga ada jersi basket yang dijual di situ. Secara langsung, penggemar akan dimanjakan karena bisa memilih jersi apa yang akan mereka beli.
Dengan menjadi sports club, secara tidak langsung juga menegaskan keberadaan klub tersebut sebagai branding dari kota asalnya. Apalagi jika klub tersebut memiliki prestasi yang hebat dari setiap cabang olahraga yang diikuti. Maka akan semakin dikenal luas oleh masyarakat daerah lain.
Langkah yang telah diambil oleh beberapa klub sepakbola di Indonesia melalui ekspansi pada cabang olahraga lain (menjadi sports club) semoga dapat menggairahkan masyarakat untuk semakin menggemari olahraga dan memantik keinginan tim-tim lainnya untuk melakukan hal serupa.
Tentunya setelah mempertimbangkan seluruh aspek yang ada sehingga kiprah mereka berlangsung dalam periode panjang dan tak sekadar numpang lewat.