Team-Shape dalam Football Manager

Football Manager

Di edisi terdahulu kami merilis sebuah tulisan yang berjudul Mentality dalam Football Manager. Selain mendapatkan sambutan yang baik, berdasarkan sejumlah diskusi yang dilakukan antara anggota dan admin grup Facebook Football Manager Indonesia, rilisan tersebut juga berkembang ke arah pembahasan terkait team-shape.

Sebuah fitur dalam tactic-creator (TC) yang dulu dikenal dengan nama fluidity untuk kemudian berubah menjadi philosophy. Karena itu, kami memutuskan merilis tulisan lain tentang team-shape yang memiliki kaitan erat dengan mentality.

Dalam TC, Anda mendapatkan 5 opsi team-shape; very structured, structured, flexible, fluid dan very fluid. Dari kelima pilihan tersebut mana yang merupakan pilihan terbaik menjadi salah satu pertanyaan yang paling umum.

Wajar, karena bermain FM adalah tentang memenangkan pertandingan dan mengangkat trofi. Karenanya, apa pun yang berkaitan dengan “yang terbaik” selalu mendapatkan perhatian besar. Termasuk memilih team-shape.

Mengatakan salah satu team-shape merupakan pilihan terbaik merupakan pernyataan tidak kontekstual. Dalam FM, termasuk sepak bola dunia nyata, segala hal terkait taktik dan kesuksesan bersifat relatif. Tidak ada yang mutlak. Segalanya kembali ke konteks. Sama halnya dengan pemilihan team-shape.

Team-shape secara garis besar

Pada dasarnya, team-shape berpengaruh kepada koneksi antarlini dan bagaimana role (peran) masing-masing pemain merespon fase penguasaan bola dan transisi. Setiap role dan duty berorientasi terhadap tugas masing-masing sementara team-shape lebih berpengaruh dalam transisi dan jarak antarlini (kompaksi bentuk).

Shape bisa disebut sebagai pembentuk struktur pemain dalam fase membangun serangan dan transisi. Dalam esensinya, shape mengatur pemain-pemain tertentu untuk lebih agresif atau sebaliknya terkait tanggung jawab.

Ketika Anda bermain dengan shape very fluid, misalnya, jarak vertikal antarlini lebih rapat (kompak). Ini menjadi bawaan dasar shape. Karena merupakan bawaan dasar (belum mempertimbangkan faktor-faktor lain) pengaruh shape terhadap jarak antarlini pun masih bisa Anda modif melalui mentality atau player preffered moves (PPM), misalnya.

Dalam very fluid, Anda bisa saja melihat gelandang sayap dan bek sayap melakukan closing down terhadap lawan yang sama. Jarak antarlini yang terjaga mengakibatkan respon beberapa pemain berorientasi kepada satu tujuan yang sama.

Hal yang berbeda bisa Anda temukan dalam shape highly structured. Dalam shape highly structued, para pemain lebih berfokus kepada role dan posisi. Pergerakan masing-masing pemain, dalam kaitannya terhadap kompaksi (kerapatan) antarlini, dibatasi oleh shape.

Sederhananya, dalam shape yang lebih structured (terstruktur) Anda menemukan jarak antarlini yang lebih besar ketimbang yang diakibatkan oleh shape yang lebih fluid.

Dalam shape yang lebih fluid, transisi pergerakan pemain-pemain dari area dalam (lini bertahan atau pemain dengan tugas bertahan) lebih agresif (cepat) dalam bergerak ke depan ketika tim bertransisi dari fase membangun serangan dari lini belakang menuju fase berikutnya.

Aspek lain yang juga terpengaruh oleh shape adalah creative freedom. Dalam shape yang lebih fluid, creative freedom pemain menjadi lebih tinggi. Lihat informasi dalam tactical-slider FM 2013 di bawah.

Tactical-slider FM 2013

 

Creative freedom mengatur inisiatif pemain untuk mengambil risiko lebih besar dalam eksekusi yang dilakukannya. Contoh, dalam shape yang memberikan creative freedom lebih rendah, seorang bek sayap akan melepaskan umpan silang (crossing) setelah ia mengontrol bola terlebih dahulu.

Dengan creative freedom yang paling tinggi, bek sayap yang sama bisa saja langsung melepaskan crossing satu sentuhan tanpa mengontrolnya terlebih dahulu. Risiko (kemungkinan gagal) yang mungkin ditimbulkan dalam aksi kedua lebih tinggi dibandingkan contoh dari aksi yang pertama.

Mekanisme dasar team-shape

Apa yang tertulis dalam bagian ini berdasarkan apa yang didiskusikan di forum Sport Interactive. Apa yang disampaikan dalam forum berdasarkan keterangan langsung dari pencipta match engine dari pihak Sport Interactive.

Pergerakan pemain terkait tanggung jawab yang diemban yang ditentukan oleh perubahan shape sangat bergantung pada posisi. Secara alami, pemain-pemain pada area bawah memulai gerakan dari area lebih dalam dibandingkan gelandang dan penyerang. Dikarenakan posisi yang berbeda-tanggung jawab terhadap pertahanan dan fase penguasaan bola pun berbeda-sekali lagi, ikut dipengaruhi oleh shape.

Shape yang lebih structured membagi para pemain dalam unit fokus tanggung jawab yang lebih banyak ketimbang shape yang lebih fluid. Hal ini dapat Anda observasi, salah satunya, ketika tim sedang membangun serangan.

Hasilnya, ditinjau dari akibat paling dasar yang ditimbulkan, shape yang lebih structured membuat pemain lebih gradual dalam mensirkulasi bola dan bergerak ke depan, bergantung pada role, sementara shape yang lebih fluid berpotensi membuat sirkulasi bola menjadi lebih dinamis. Creative freedom memainkan peranannya dalam fase ini.

Team-shape Football Manager

Highly structured

Unit permainan tersusun berdasarkan pembagian tanggung jawab sebanyak 5 unit.

  1. Pemain bertahan berfokus kepada bagaimana menjaga kedalaman dan menahan pergerakan ke area depan demi kepentingan kestabilan penguasaan bola (mempertahankan opsi umpan balik/back pass atau umpan horizontal).
  2. Gelandang dengan tugas bertahan, bertugas menjadi penghubung antara lini belakang dengan gelandang-gelandang di area yang lebih depan.
  3. Gelandang dengan tugas menyerang, bertugas menjadi penghubung antara lini di belakangnya dengan area depan.
  4. Sementara gelandang atau penyerang sayap tetap menjaga posisi mereka terhadap lini tengah.
  5. Di depan, para penyerang bersiap menciptakan ruang bagi lini gelandang untuk melepaskan umpan demi berprogresi (pergerakan bola ke depan).

Keuntungan yang bisa didapatkan dari shape ini adalah, karena fase membangun serangan (build-up) dilakukan secara hati-hati, penempatan posisi para pemain terjaga demi kepentingan tim saat harus bertransisi ke fase bertahan (pasif).

Shape highly structured, dari sisi build-up, selain memberikan keamanan dalam build-up di area bawah juga memberikan kesempatan bagi gelandang bertugas menyerang untuk mendapatkan ruang gerak vertikal.

Structured

Beda dengan highly structured, unit permainan tersusun dalam 4 unit besar.

  1. Bek tengah mengambil posisi lebih dalam terhadap lini tengah.
  2. Bek sayap dan para gelandang bertahan bertugas menjadi penghubung dengan lini belakang.
  3. Para gelandang tengah dengan tugas menyerang, gelandang sayap, dan penyerang sayap mengambil posisi untuk menciptakan akses progresi bagi lini tengah.
  4. Di depan, bergerak lebih ke depan ketimbang yang ditimbulkan oleh shape highly structured.

Perbedaan sedikit dengan shape highly structured, bek sayap dan penyerang sayap mendapatkan agresivitas lebih untuk bergerak ke posisi menyerang.

Shape structured merupakan modifikasi sedikit lebih agresif daripada yang diberikan oleh highly structured. Penyerang sayap dan bek sayap menjadi posisi pertama yang kebagian naiknya level agresifitas yang dimaksud.

Flexible

Unit permainan tersusun berdasarkan duty yang diberikan kepada para pemain. Kita ketahui, TC memberikan 3 duty; defending, support, dan attacking.

  1. Pemain dengan duty defending cenderung tetap berada di area belakang.
  2. Pemain dengan duty support berusaha menjaga jarak dengan lini belakang. Menciptakan sebuah unit horisontal demi kepentingan progresi.
  3. Lini serang atau pemain dengan duty attacking akan bergerak lebih agresif ke depan, bergantung di mana posisi bola saat serangan diprogresi, lebih dekat dengan lini belakang lawan.

Bila Anda cermati baik-baik apa yang tercantum pada poin-poin di atas, ada kemungkinan pemain-pemain dari lini berbeda terpisah dengan pemain dari lini lain, diakibatkan oleh pembagian duty yang kurang atau tidak seimbang dalam formasi bermain. Sisi lainnya, shape ini bisa menjadi sangat agresif bergantung pada duty yang diberikan oleh manajer.

Fluid

Dalam shape fluid, sebuah tim dibagi ke dalam 2 unit besar.

  1. Para pemain bertahan dan gelandang dengan tugas bertahan menjaga jarak satu dengan yang lain berusaha membangun sirkulasi stabil sebelum memberikan umpan bagi area di depan.
  2. Di area depan, para penyerang dan pemain dengan tugas menyerang bersiap menciptakan akses vertikal sekaligus memberikan kesempatan overlap bagi pemain-pemain di belakangnya.

Saat bola sudah berada di sepertiga akhir, bek sayap akan mengambil posisi di depan lebih cepat dibandingkan shape-shape sebelumnya. Dengan level creative freedom yang juga lebih tinggi, sangat mungkin tercipta lebih banyak improvisasi dalam eksekusi bola.

Potensi buruk dari shape ini adalah adanya kemungkinan terisolasinya 2 unit, seperti yang dimaksud di atas, mengakibatkan terburu-burunya progresi bola.

Shape ini dianjurkan oleh anggota forum Sport Interactive bernama WWFan (kemudian berkolabrasi dengan Gareth Milward), terinspirasi dari skema serang Rafael “Rafa” Benitez (5×5).

Kalau Anda masih ingat bagaimana Real Madrid kalah 0-4 dari Barcelona dalam El Clasico edisi pertama 2015/2016, terlihat bagaimana struktur serang Real terbagi dalam 2 unit ekstrem yang menolong Barcelona mengisolasi 2 lini tersebut dan “menghilangkan” konektivitas keduanya.

Very fluid

Shape ini dibuat agar sebuah tim mampu beroperasi sebagai sebuah unit. Tujuan utamanya adalah memberikan dukungan dan opsi lebih banyak bagi lini tengah dalam fase serang.

Dalam prakteknya, pemain-pemain belakang segera bergerak ke depan dan pemain-pemain depan bergerak dengan mobilitas tinggi baik untuk turunke area lebih dalam atau bergerak melebar demi menciptakan sirkulasi yang dinamis.

Dalam transisi bertahan pun, manajer bisa berharap para pemain depan segera menawarkan diri untuk terlibat dalam melakukan pressing (closing down), demi menciptakan struktur bertahan dengan kompaksi lebih baik.

Yang perlu diperhatikan, shape tidak menghilangkan peranan role. Seorang bek sayap dalam highly structured akan tetap bergerak maju ke depan dengan melakukan overlapping. Tetapi hal ini sangat mungkin terjadi ketika tim lawan sudah berada dalam blok pertahanan rendah serta ancaman serangan balik yang menurutnya kecil (attribute ikut berperan serta di sini).

Hal lain yang banyak orang tidak menyadarinya adalah, semakin fluid shape yang Anda pilih semakin tinggi pula intensitas closing down para pemain. Tidak banyak berbeda antara satu shape dengan shape terdekatnya tetapi tetap saja memberikan perbedaan, terutama, bila Anda memainkan mentality yang agresif serta pemain-pemain dengan mental-attribute bagus.

Kecenderungan level creative freedom duty dalam masing-masing team-shape

Specialist dan generic

Dalam sebuah post-nya di Forum Sport Interactive, WWFan memberikan saran terkait pemanfaatan role demi maksimalnya mekanisme shape. Perlu ditekankan, seperti yang diyakini oleh WWFan juga kami, apa yang disampaikan hanya merupakan alternatif di antara begitu banyak kemungkinan. Artinya, hal tersebut tidak lebih dari saran.

Tetapi, mengapa kami pun ikut menyertakan saran ini dalam tulisan adalah karena logika di baliknya memiliki kaitan erat dengan mekanisme masing-masing shape.

Kalau Anda perhatikan, shape yang semakin fluid mengurangi spesialisasi kerja. Mengurangi unit “terpisah” adalah sama dengan mengurangi besaran fokus terhadap tanggung jawab. Dalam highly structured, shape membentuk 5 unit kerja, berturut-turut hingga very fluid membentuk 1 unit kerja atau dengan kata lain 1 metode yang sama.

Karena dalam highly structured pemain-pemain diharapkan berfokus pada role dan posisi awal demi terciptanya spesialisasi, manajer bisa saja memainkan berbagai specialist role di dalamnya. Hal sebaliknya bisa Anda terapkan dalam shape very fluid.

Role-role specialist dan generic

 Highly structured: 5-6 specialist role. Contoh limited full back, libero, deep lying playmaker, roaming playmaker, raumdeuter, dan false 9.

Structured: 3-4 specialist role. Contoh limited fullback, regista, advanced playmaker, dan poacher.

Flexible: 2-3 specialist role. Limited full back, regista, dan advanced playmaker.

Fluid: 1 specialist role. Contoh complete forward.

Very fluid: 0-1 specialist role.

Salah satu indikasi specialist role adalah tanggung jawab role memiliki fokus tertentu dalam fase membangun serangan (penguasaan bola) atau role tersebut hanya sekadar (mayoritas) terlibat sedikit dalam fase penetrasi ke sepertiga akhir.

Contoh deep lying playmaker. Tanggung jawab role ini sangat kentara dalam fase membangun serangan dari bawah tetapi dalam penetrasi di sepertiga akhir, ia hanya berperan sebagai pendukung dengan lebih banyak mengokupansi pos no. 8 (area tengah dari lini gelandang).

Bagaimana dengan generic role? Box to box midfielder (B2BM) menjadi salah satu contoh paling mudah. Ia terlibat dari bawah ke fase penciptaan peluang hingga eksekusi peluang. B2BM  menjadi semacam mesin penggerak tiada henti bagi serangan tim.

Team-shape tidak berdiri sendiri

Agresivitas pemain dalam kaitannya terhadap tanggung jawab mereka terkait posisi serta naiknya creative freedom menjadi indikasi mekanisme masing-masing shape. Tetapi Anda bisa saja bermain lebih agresif walaupun Anda memilih highly structured bila Anda kombinasikan dengan mentality attacking, misalnya. Alternatif lain, Anda bisa mengkombinasikannya dengan team instruction, player instruction, duty atau PPM.

Sama halnya dengan creative freedom. Attribute pemain mampu memodifikasi creative freedom lepas dari shape yang juga berpengaruh. Attribute apakah itu?

Flair. Dengan flair tinggi, seorang pemain akan lebih ambisius dalam melakukan hal-hal tidak terduga (tendangan jarak jauh, tendangan salto, umpan satu sentuhan jarak jauh dll). Yang juga perlu diketahui, attribute-attribute lain, terutama mental attribute, sangat memegang peranan dalam memainkan sepak bola kolektif yang berkualitas.

Salam FM!

 

Komentar

This website uses cookies.