27 September, Francesco Totti, Sang Pangeran Roma berulang tahun yang ke- 39. Selamat ulang tahun, Totti! Sebuah momen yang tepat untuk merayakan karir Sang Kapten dan berterima kasih padanya.
Francesco Totti saat ini termasuk pemain yang begitu loyal. Dia begitu dielu-elukan oleh publik Italia, khususnya Roma. Dia mungkin tidak memberikan banyak gelar, tapi dia memberikan jiwa dan raganya pada Roma: hal yang tidak bisa diberikan oleh pemain sekaliber Ronaldo sekalipun.
Kita, bukan hanya fans Roma dan Italia, harus berterima kasih pada Totti. Karena dia sudah memberi warna yang begitu indah di dunia sepak bola. Dia adalah generasi emas Italia yang meraih juara dunia 2006. Dengan skill, bakat, dan kreativitas yang luar biasa dia berkembang menjadi salah satu pemain terbaik yang dimiliki Italia, bahkan dunia. Michael Platini bahkan pernah berkata, “Totti adalah seniman sepak bola, nomor 10 sejati seperti saya.”
Tapi bukan itu yang harus kita soroti sekarang. Alasan kenapa Totti begitu istimewa, selain skill-nya yang luar biasa adalah loyalitas-nya. Inilah alasan kenapa dia begitu dikenal dunia sebagai Pangeran Roma, Il Principe Totti. Setiap orang yang mendengar AS Roma pasti akan mengingat Totti, begitupun sebaliknya. Totti untuk Roma, dan Roma untuk Totti.
Berbeda dengan kebanyakan pemain yang sering gonta-ganti klub untuk peningkatan karir, Totti justru memilih untuk tetap tinggal bersama Roma. Padahal, kalau mau dia bisa saja menerima pinangan Madrid sehingga bisa meraih banyak trofi dan penghargaan individual, seperti yang dikatakannya.
“Saya mendapat banyak kesempatan sepanjang karier saya, tetapi saya memilih Roma. Saya kehilangan banyak trofi yang bisa saya menangkan. Saya sudah tahu bahwa saya tak akan bisa memenangkan Liga Champions bersama Roma,” ujar sang kapten kepada France Football. Ya, sejatinya Totti sudah tahu jika Roma bukan klub yang bagus untuk meraih banyak gelar.
Terbukti jika Totti hanya meraih sebiji Scudetto dan dua Piala Italia selama 22 tahun karir-nya bersama Serigala Roma. Bandingkan dengan Paolo Maldini yang meraih 8 Scudetto dan 5 Liga Champions bersama Milan. Ah, seandainya Totti lahir di Milan.
Tapi, di balik semua itu, Totti patut berbangga. Karena dia adalah salah satu pemain paling dihormati. Andaikan dia bergabung dengan Real Madrid, dia mungkin saja sudah meraih trofi Liga Champions dan La Liga. Tapi, Sang Kapten tidak akan mungkin mendapat penghormatan yang sangat besar dari penduduk Roma. Dan publik Roma juga tidak akan mendapat kebanggaan yang besar apabila Totti pergi.
Meski cuma meraih sedikit trofi, fans AS Roma tak perlu bersedih. Setidaknya mereka bisa berbangga memiliki Totti. Mereka bangga mampu menjadi tempat yang hangat bagi pemain terbaik Italia dan pemain paling loyal di planet ini.
Ya, Totti mesti dihormati. Bukan sebagai pemain yang malang. Tapi sebagai gladiator sejati. Sebagai pemain yang rela meninggalkan kesempatan meraih banyak medali untuk dipajang. Dia hanya ingin publik Roma bangga. Dan kini dia tidak hanya dibanggakan, tapi dipuja layaknya seorang Pangeran.
Totti untuk Roma, dan Roma untuk Totti. Totti mendapatkan sedikit sekali gelar bagi generasi emas Italia, tapi dia mendapat cinta dan kehormatan dari setiap publik Roma. Begitupun dari penggemar sepak bola dunia karena menjadi simbol kesetiaan paling sejati di sepak bola. Hal yang tidak bisa dilakukan oleh Zlatan Ibrahimovic atau Cristiano Ronaldo.
Begitu pun bagi AS Roma, fans Real Madrid boleh bangga dengan La Decima mereka. Tapi publik Roma patut berbangga karena memiliki pemain yang rela bermain seumur hidup untuk mereka!
Grazie, Totti!