Thiago Silva Menantang Usia

Sepanjang bursa transfer musim panas 2020 kali ini, Chelsea tampak sangat sibuk. Sejak kedatangan Hakim Ziyech bulan Maret lalu, secara berturut-turut The Blues mendatangkan amunisi tambahan dalam wujud Ben Chilwell, Kai Havertz, Malang Sarr, Thiago Silva, dan Timo Werner guna memperkuat armada tempur.

Bahkan kabarnya, aktivitas mereka belum selesai karena penjaga gawang berpaspor Senegal, Eduoard Mendy, siap didaratkan di Stadion Stamford Bridge sebentar lagi.

Operasi buat memboyong nama-nama di atas konon menghabiskan dana tak kurang dari 200 juta Poundsterling. Masif? Tentu saja. Akan tetapi, kegiatan tersebut sudah diperhitungkan secara matang oleh Frank Lampard sebagai pelatih maupun Marina Granovskaia sebagai direktur klub.

Mundur sedikit ke belakang, beberapa waktu lalu Chelsea dihukum induk organisasi sepakbola dunia, FIFA, karena melanggar aturan perekrutan pemain di bawah usia 18 tahun. Akibatnya, mereka dilarang melakukan aktivitas transfer pemain di dua jendela transfer. Alhasil, upaya memperkokoh skuad pun berlangsung setengah-setengah.

Kini, setelah hukuman itu selesai. Chelsea seperti mayoritas dari kita saat memainkan game Football Manager, menggelontorkan dana besar untuk memboyong pemain-pemain anyar. Malah ada yang menyebut jika The Blues melakukan itu semua seenak udel karena punya tabungan duit segudang.

Meski demikian, transfer gila-gilaan Chelsea tidak dilakukan secara sembarangan. Pemain yang direkrut Lampard dinilai sesuai dengan kebutuhan taktik dan diharapkan bisa menambal kelemahan yang musim lalu jadi biang keladi tidak maksimalnya performa mereka.

Di musim 2019/2020 kemarin, lini pertahanan The Blues sangatlah keropos. Total, mereka kebobolan 78 gol di seluruh ajang yang diikuti. Mulai dari Liga Primer Inggris, Community Shield, sampai Piala Super Eropa. Bagi klub yang ingin bersaing di papan atas, jumlah tersebut memang mengkhawatirkan.

Banyak yang menyebut jika koordinasi, komunikasi, dan seringnya para pemain belakang serta kiper melakukan kesalahan elementer sebagai masalah utama sehingga gawang Kepa Arrizabalaga gampang sekali ditembus. Buat membenahi itu, Chelsea sempat dikaitkan dengan bek Napoli, Kalidou Koulibaly, maupun palang pintu Manchester City, John Stones.

Akan tetapi, pilihan The Blues akhirnya jatuh kepada dua sosok gratisan yaitu Sarr dan Silva. Menariknya, nama terakhir sempat melahirkan perdebatan panjang di antara fans Chelsea sendiri.

Apa yang dicari Lampard dari sosok veteran seperti Silva? Perekrutan Silva terlihat bertolak belakang dengan misi Lampard yang ingin membangun skuad pilih tanding dengan pemain-pemain muda serta matang. Toh, Chelsea bisa menggelontorkan dana ekstra buat membeli bek tengah berkualitas.

Sedari awal menjadi juru strategi The Blues, Lampard tak ragu dengan para bek tengahnya yakni Andreas Christensen, Antonio Rudiger, Fikayo Tomori, dan Kurt Zouma. Namun presensi mereka dinilai tak cukup untuk mempertangguh sektor pertahanan. Terlebih penampilan Kepa juga angin-anginan.

Berbekal segudang pengalaman dan kemampuannya yang masih apik, Silva dinilai dapat menyuntikkan energi baru buat lini belakang Chelsea. Tak sampai di situ, ia juga bisa menjadi mentor bagi rekan-rekannya yang lebih muda agar tampil lebih maksimal dan konsisten.

Semenjak merantau dari Brasil, Silva mampu membuktikan kapasitasnya sebagai bek tengah dengan aksi-aksi menawan. Ia sulit dilewati para striker, lihai dalam melakukan koordinasi, keputusan-keputusan yang diambilnya kala beraksi pun cermat, dan punya jiwa pemimpin (kerap dipercaya sebagai kapten tim).

Tak heran bila kariernya bersama AC Milan dan Paris Saint-Germain (PSG) mengilap. Bersama dua klub tersebut, Silva mengumpulkan 25 gelar.

Dengan karakter dan kemampuan teknisnya, Silva dirasa mampu menambal lubang menganga di sektor pertahanan Chelsea walau tak muda lagi. Bahkan hari ini (22/9), Silva merayakan ulang tahunnya yang ke-36. Namun kelihatannya, ia masih siap menantang usianya.

Kegerahan fans The Blues terhadap lini pertahanan klubnya tersaji nyata di laga kontra Liverpool akhir pekan kemarin (20/9). Bermain di kandang sendiri, duo Kepa dan Christensen memamerkan kebodohan yang luar biasa. Blunder-blunder mereka jadi biang kerok kekalahan tim dari sang tamu.

Silva masih punya banyak hal untuk ditawarkan kepada Lampard. Hal inilah yang kelak dimaksimalkan sang pelatih guna memperkuat lini belakang sekaligus meraup hasil-hasil yang lebih baik.

Kendati demikian, eks pelatih Derby County tersebut juga kudu cermat dalam memilih serta menerapkan strategi permainan. Jangan sampai dirinya mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sebelumnya.

Bila dipercaya turun ke lapangan, entah diduetkan dengan Christensen, Rudiger, Tomori, Sarr, Zouma atau bahkan Cesar Azpilicueta, Silva pasti berusaha mati-matian untuk membuktikan kapabilitasnya sekaligus menjawab kebutuhan The Blues saat ini.

Arkian, mendatangkan Silva secara gratis merupakan aktivitas transfer yang cukup jeli dari manajemen Chelsea. Pria kelahiran Rio de Janeiro itu sendiri tampaknya juga tertantang dengan petualangan di Inggris sekaligus membuktikan kepada semua orang bahwa usia hanyalah angka dan kualitas dirinya yang akan berbicara.

Selamat ulang tahun, Silva. True Bluers berharap kepadamu.

Komentar

This website uses cookies.