Half-Space Sebagai Ruang Strategis Dalam Sepak Bola (Bagian 1)

Sepak bola modern menuntut kesempurnaan bermain dengan level yang ekstrem. Kesempurnaan ekstrem yang dimaksud di sini, beberapa di antaranya, adalah efisiensi waktu (kecepatan mengambil keputusan dan bertindak), penjagaan area (fase-fase terkait permainan bertahan), dan penguasaan bola. Tuntutannya jelas, melakukan aksi (baik proaktif maupun reaktif) dalam rentang waktu paling singkat, namun mampu menjaga konektivitas dengan kualitas penguasaan bola yang berkualitas. Pada gilirannya, pemahaman akan pemanfaatan ruang (space) dengan menciptakan struktur posisional yang tepat menjadi sangat penting. Sebuah hal yang tampak sederhana, namun mampu memberikan dukungan luar biasa dalam proses penciptaan permainan.

Tulisan ini (ada empat bagian) mengajak anda untuk melihat pemanfaatan half-space baik dalam membangun serangan, membuka ruang, maupun kaitan positifnya terhadap permainan bertahan, menyerang, dan transisi keduanya. Sebuah ruang yang pada era sepak bola modern sudah sedemikian penting, namun jarang diangkat ke dalam sebuah tulisan. Sebuah ruang strategis dalam proses penciptaan permainan yang berorientasi pada kemenangan.

Ruang dalam sepak bola

Dalam pengelompokan ruang, secara mendasar, sepak bola mengenal tiga ruang (horizontal) strategis besar, yaitu dua ruang sayap (flank) dan satu ruang tengah (center). Tadinya, center mendapatkan luasan terbesar mengingat lebih banyak pemain yang diplot untuk bermain di area tersebut. Anda bisa sebutkan mulai dari pola dasar 2-3-5, 4-2-4, sampai 4-4-2, kehadiran pemain di tengah secara alami lebih banyak ketimbang jumlah pemain di flank. Dalam pola 2-3-5, ada 6-8 pemain tengah, pada pola 4-2-4 dan 4-4-2, ada 6 pemain yang berada di center, sementara sisanya bergerak di flank.

(1) Flank-center-flank.
(1) Flank-center-flank.

Seiring berkembangnya taktik, utilisasi ruang menjadi semakin penting serta menjadi bagian strategis yang selalu dipelajari dan berevolusi. Utilisasi ruang bisa bermakna meminimalkan luasan area kerja bagi seorang pemain untuk mendapatkan hasil kerja maksimal. Ketika anda memberikan ruang kerja yang besar bagi seorang pemain, kemudian anda akumulasikan seluruhnya (10 orang, tidak termasuk kiper), penguasaan area tim anda menjadi sangat luas.

BACA JUGA:  Pressing: Dari Teori ke Penerapannya Dalam Latihan

Tetapi dalam konteks spesifik, luas di sini pada gilirannya hanya akan menjadi terlalu luas, yang berarti kerja menjadi kurang maksimal. Berdasarkan pemahaman inilah, salah satunya, ruang strategis di lapangan sepak bola berkembang dan mengalami penyesuaian. Ruang yang tadinya terdiri dari dua flank dan satu center, menjadi dua flank, satu center, dan dua half-space.

Half-space sendiri merupakan area (statis) yang terletak di antara flank dan center.

(2) 5 ruang horizontal sepak bola.
(2) 5 ruang horizontal sepak bola.

Sebelum berbicara lebih jauh soal arti strategis half-space terhadap taktik, mari kita lihat ukuran lapangan sepak bola. Rata-rata ukuran lapangan sepak bola adalah 105 x 68 m2. Bila mengacu pada pengelompokan ruang berdasarkan tiga ruang horizontal (flank-center-flank), didapatkan, center memiliki lebar 40,39 m (mengacu pada lebar kotak penalti) dan 13,8 m untuk masing-masing ruang flank.

Atau, bila anda membagi ketiganya sama rata, lebar masing-masing ruang menjadi 22,66 m. Sederhananya, di center anda memiliki kewajiban menguasai area horizontal selebar minimal 22,66 m dan maksimal 40,39 m. Untuk pemain yang berada di flank, ia memiliki kewajiban menguasai ruang minimal sebesar 13,8 m dan maksimal 22,66 m.

Bila center merupakan ruang dengan ukuran terbesar (karena bawaan alami formasi yang menempatkan pemain lebih banyak di center), angka 40,39 meter bisa menjadi beban yang berdampak negatif terhadap taktik. Kenapa? Sama seperti olahraga catur, center merupakan ruang krusial yang menjadikannya sebagai ruang kontrol merupakan hal yang sudah disepakati. Menguasai center berarti mendekatkan anda pada penguasaan permainan. Dengan begitu pentingnya penguasaan center dalam taktik sepak bola, memaksimalkan kerja pemain di ruang tersebut menjadi poin penting. Dikarenakan poin utamanya adalah gawang dan gol, dalam situasi spesifik, center menjadi jembatan paling strategis menuju ke poin utama tersebut.

BACA JUGA:  Melihat Lebih Dekat Bagaimana Manchester City Memanfaatkan Area Sayap, Half Space, dan Channel di Pertahanan Southampton

Bila lebar 40,39 m dianggap sebuah lebar “maksimal”, lebar 40,39 m bisa menjadi ruang yang (terlalu) besar. Kita ambil contoh formasi dasar 4-4-2 dengan dua pemain di center. Dalam bentuk ini, bisa dikatakan satu pemain wajib melindungi ruang selebar 20,195 m. Keharusan mempertahankan ruang selebar 20, 195 m, bagi seorang pemain, atau 40,39 m, bagi keduanya, menjadi makin merepotkan ketika mereka juga dihadapkan dengan keharusan menguasai ruang vertikal. Lantas seberapa besar ruang vertikal ini? Perhatikan pembagian zona bermain di bawah.

(3) 18 zona sepak bola ala Louis van Gaal.
(3) 18 zona sepak bola ala Louis van Gaal.

Zona 1 sampai 9 merupakan zona di pertahanan sendiri, sementara zona 10 sampai 18 merupakan zona di area pertahanan lawan. Bila sebuah lapangan sepak bola memiliki panjang 105 m bisa didapatkan rata-rata panjang vertikal masing-masing zona, adalah 17,5 m (sedikit pengecualian bisa diberikan pada zona 2 dan 17 mengingat lebar kotak penalti sekitar 16,5 m). Artinya, di center, seperti yang dibahas sebelumnya, gelandang tengah dalam pola dasar 4-4-2 harus mampu melindungi ruang bermain seluas 40,39 x 17,5 m.

Hal yang berbeda terjadi pada lapangan di mana half-space hadir sebagai bagian dari evolusi taktik. Dengan half-space, jumlah ruang horizontal menjadi 5 (bukan 3). Sehingga lebar rata-rata masing-masing ruang menjadi 13,6 m (termasuk center sebagai area krusial). Lebar ruang menjadi mengecil dan (dapat) berpengaruh positf terhadap hasil kerja pemain, bila dimanfaatkan secara tepat. Mengecilnya ruang yang harus dilindungi memberikan beban kerja lebih kecil bagi pemain. Salah satu pengaruh positifnya akan terasa pada permainan bertahan.

 

*Tulisan yang berkaitan:

  1. Half-Space Sebagai Ruang Strategis Dalam Sepak Bola (Bagian 2)
  2. Half-Space Sebagai Ruang Strategis Dalam Sepak Bola (Bagian 3)
  3. Half-Space Sebagai Ruang Strategis Dalam Sepak Bola (Bagian 4)
  4. Half-Space Sebagai Ruang Strategis Dalam Sepak Bola (Bagian 5)
Komentar