Ivar Jenner: Dari Jember, Utrecht, dan Kembali untuk Indonesia

Ivar Jenner antusias menjalani proses naturalisasi. (PSSI)
Ivar Jenner antusias menjalani proses naturalisasi. (PSSI)

Bermain untuk Timnas Belanda U-15 hingga saat ini menjadi momen terbaik Ivar Jenner selama karier sepakbolanya di Belanda. Sayang, setelah debut kontra Belgia U-15, Ivar mengalami cedera patah tulang kering sebulan kemudian saat melawan Ajax Amsterdam.

Ia sempat absen dari lapangan hijau selama satu tahun dan kembali mendapat panggilan seleksi Timnas Belanda pada 2020 lalu. Namun, nasib buruk kembali menimpa Ivar sebab saat itu seleksi dibatalkan karena kondisi pandemi COVID-19 yang belum terkendali.

2022 menjadi awal baru bagi Ivar. Datang ke Indonesia bersama Justin Hubner, ia antusias menjalani proses naturalisasi demi membela Indonesia di masa depan. Darah Indonesia berasal dari neneknya.

Ayah Ivar merupakan setengah Indonesia di mana lahir dari seorang ibu dari Jember, Jawa Timur. Ivar mengikuti prosedur naturalisasi sesuai hukum yang berlaku, sama seperti proses yang akan dijalani oleh Justin Hubner.

Saat ini, Ivar merupakan penggawa Utrecht U-21 di usia yang masih 18 tahun. Pemain kelahiran Ijsselstein tersebut berposisi sebagai gelandang tengah dengan tinggi badan 1,86 meter.

https://www.instagram.com/p/CfUga7nq0i3/

Sejak usia 4 tahun, Ivar berkenalan dengan sepakbola dan masuk ke sebuah klub, yakni IJFC yang hanya berjarak dua menit dari rumahnya di Ijsselstein. Pada 2014, ia bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam dan sempat mencoba beberapa posisi lain seperti bek tengah.

Namun, ia lebih menyukai area tengah semasa di Ajax sehingga lebih sering beroperasi sebagai gelandang kanan di tim U-11 dan U-12. Berkat kemampuan pembacaan permainan mumpuni, ia memiliki visi permainan yang bagus untuk mendukung perannya sebagai playmaker. Untuk itu, Ivar lebih sering bermain sebagai nomor 10 selama di Utrecht.

Ivar memutuskan pindah ke akademi Utrecht pada 2016 dengan pertimbangan jarak antara rumahnya ke tempat latihan yang lebih dekat daripada harus menempuh perjalanan jauh dari rumahnya ke Amsterdam.

BACA JUGA:  Mau Pergi Ke Mana, Egy?

Staminanya juga kuat sehingga tak jarang ia juga mengemban peran sebagai gelandang box to box dengan atribut passing serta tembakan keras sebagai kekuatannya. Menilik dari posisi, kemampuan Ivar tampaknya serupa dengan apa yang telah ditunjukkan oleh Marselino Ferdinan atau Zanadin Fariz di Timnas U-19 belakangan ini.

Di lain sisi, pengalamannya selama menimba ilmu di salah satu akademi terbaik Belanda dapat menjadi pembeda dan memberikan warna baru untuk sektor tengah Garuda Muda. Terlebih, ia juga termasuk pemain versatile yang mampu mengisi beberapa pos di area tengah seperti gelandang kanan atau gelandang bertahan.

Sedikit banyak, Ivar juga telah mengenal sepakbola Indonesia melalui tukar pengalamannya bersama Bagus Kahfi saat masih bermain bersama di Utrecht. Beberapa kali ia juga mengikuti kiprah Timnas Indonesia U-19 yang menurutnya punya gaya main lebih agresif dengan level permainan yang saat ini ia terapkan di Negeri Kincir Angin.

Pemain kelahiran 10 Januari 2004 itu kini mendapat kesempatan besar untuk menembus tim utama Garuda Muda. Target utamanya adalah untuk membela Indonesia di gelaran Piala Dunia U-20 pada Mei 2023 nanti.

Komentar