David de Gea Meninggalkan Manchester United dengan Kepala Tegak

Potret David de Gea, eks kiper Manchester United.
Potret David de Gea, eks kiper Manchester United.

David de Gea pernah menjadi salah satu kiper terbaik di dunia di masa kejayaannya. Bakatnya sebagai kiper lahir dari ayahnya, Jose De Gea, yang juga merupakan seorang penjaga gawang untuk Getafe.

Dari kecil, De Gea memang memiliki ketertarikan terhadap olahraga, khususnya sepakbola. Ditambah pula dengan latar belakang ayahnya yang juga seorang kiper. Meski begitu, ibunya, Marivi Quintana, juga mendorong De Gea untuk fokus pada akademik.

De Gea tumbuh sebagai penjaga gawang yang potensial. Tapi sebelum menjadi kiper, De Gea sebenarnya merupakan seorang outfield player. Kemampuannya cukup baik untuk bermain di posisi penyerang atau bek, hingga usia 14 tahun, De Gea memantapkan diri menjadi seorang kiper.

Ayahnya benar-benar menjadi inspirasi bagi De Gea. “Aku suka memakai sarung tangan kiper sejak kecil, karena ayahku seorang kiper, dia juga yang mengajariku,” ujar De Gea, melansir dari as.com.

Pada usia 13 tahun, De Gea bergabung dengan akademi Atletico Madrid. Perkembangan pesatnya membuat De Gea berahir dengan kontrak profesional pada usia yang masih sangat belia, yakni 17 tahun.

Debutnya bersama Atletico Madrid pada musim 2009/19 berakhir dengan memenangkan dua penghargaan Man of the Match. Sejak kemunculannya, Manchester United sudah memantau kondisi De Gea sebagai pengganti Edwin van der Sar.

Berhembus rumor bahwa De Gea akan segera pindah ke Old Trafford pada 2010. Namun, transfer tersebut urung terlaksana karena De Gea malah memperpanjang kontraknya dengan Atletico.

Di awal musim 2010/11, De Gea kembali mencuri perhatian kala membawa timnya mengalahkan sang juara UCL, Inter Milan, di Piala Super UEFA. Pada pertandingan tersebut, manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, datang langsung untuk memantaunya.

BACA JUGA:  Hijau-Kuning: Warna Bersejarah Manchester United yang Menjadi Simbol Perlawanan

Pada Juni 2011, Manchester United secara resmi memboyong De Gea dengan mahar 18,0 juta pound. Di tahun yang sama pula,De Gea berhasil membawa Spanyol U-21 menjuarai Euro.

Selama berkarier di Old Trafford, kiper kelahiran Madrid pada 7 November 1990 itu sudah banyak menorehkan prestasi. Baik itu capaian untuk klub, atau penghargaan indvidu.

Dari Premier League, Europa League, dan Piala Liga sudah pernah dimenangkannya. Saat Manchester United dalam masa sulit, De Gea juga sering keluar sebagai pahlawan yang menyelamatkan The Red Devils.

Oleh karena itu, De Gea berhasil meraih banyak penghargaan individu seperti Player of the Year Premier League lima kali, Premier League best save of the year 2014, FIFPro World XI 2018, serta Premier League Golden Glove 2018 dan 2023.

Kini, perjalanan De Gea bersama MU telah berada di ujung cerita. Kemampuan kiper berusia 32 tahun itu dirasa tidak mampu mengikuti gaya permainan modern sebagai ball playing goalkeeper.

Walau demikian, pria yang menyukai musik rock dan anime itu meninggalkan Old Trafford dengan kepala tegak. Namanya akan selalu diingat sebagai salah satu kiper terbaik Manchester United, bahkan juga Premier League.

Komentar
Menjadi fans Chelsea karena pengaruh bapak. Dapat disapa via akun Twitter @iiklil.