Mengutuk Tindakan Kekerasan pada Turnamen Sepakbola Usia Dini

Gelaran sepakbola usia dini Piala KONI yang digelar di Stadion Gongseng, Cijantung, Jakarta Timur diwarnai tindakan tidak terpuji (kekerasan) dari pendukung dan pemain tim Kapala Madang Putra Maluku.

Persebaya U-17 vs tim Kapala Madang Putra Maluku semula dijadwalkan bertemu pada sore hari jam 16:30 (26/01/2017), namun karena kedua tim sama-sama menggunakan jersey hijau, dan tidak ada yang membawa jersey kedua atau rompi akhirnya pertandingan akan digelar keesokan harinya (27/01/2017) pada pukul 06:00.

Ketika sekitar pukul 17:00 pendukung Persebaya U-17 akan meninggalkan tribun, pemain tim Kapala Madang Putra Maluku 2x menendang bola ke arah pendukung Persebaya U-17, kemudian oleh pendukung Persebaya U-17 diingatkan agar tidak melakukan hal tak terpuji seperti itu.

Tiba-tiba saja, pendukung tim Kapala Madang Putra Maluku beserta pemain menyerang pendukung Persebaya U-17, tentu saja dengan jumlah tak berimbang dan diserang secara mendadak, jatuh korban di antara pendukung Persebaya U-17. Bahkan meskipun pendukung Persebaya U-17 yang membawa anak mencoba melindungi putrinya dengan memeluknya, tetap terus diserang, meskipun si anak sudah menangis histeris.

Korban yang berjatuhan dari pendukung Persebaya U-17 adalah :
1. Indra, domisili Jombang, pendarahan di kepala, dan 2 jari patah, estimasi biaya operasi 20 juta rupiah.
2. Reza, domisili Jakarta, mata bengkak, hidung patah, dan tulang pipi retak, estimasi biaya operasi 30 juta rupiah.
3. Joko Santoso, domisili Jakarta, pelipis bocor.
4. Hengki, domisili cibubur, luka-luka.
5. Amel, anak-anak, traumatis.
6. Randy, domisili Bekasi, luka-luka.
7. Rudi Gatot, domisili Jakarta, tangan terkilir.
8. Hari, domisili Jakarta, luka-luka.

Sangat disayangkan, gelaran usia dini yang seharusnya menjunjung tinggi sportifitas diwarnai oleh tindakan tidak terpuji seperti itu. Mental yang sehat dan bisa menerima perbedaan, tak ditunjukkan. Dan ironisnya ini terjadi di gelaran kompetisi usia dini. Jika tidak ada evaluasi, tentunya ini adalah masa suram sepakbola Indonesia.

BACA JUGA:  Kongres I Viking Frontline: Vox Bobotoh, Vox Dei

KONI selaku penyelenggara sepertinya juga tidak siap, karena di lapangan sejauh sepengamatan mata tak terlihat adanya personel Kepolisian sebagai pengamanan. Yang setelah ditelusuri memang tidak ada izin pada Polsek setempat.

Saat ini kasus telah dilaporkan ke pihak yang berwajib, korban telah di BAP. Beberapa saksi juga telah diperiksa.

Semoga kasus segera dituntaskan oleh Kepolisian. Dan pihak KONI selaku penyelenggara dan juga Tim Kapala Madang Putra Maluku bertanggung jawab terhadap para korban.

Semoga tak ada lagi gelaran kompetisi usia dini yang diwarnai aksi tak terpuji seperti ini.

Pembibitan yang baik akan menuai hasil yang baik, begitu juga sebaliknya.

Sepakbola bermartabat harapan rakyat.

Karena besarnya biaya pengobatan para korban, Bonek Jabodetabek membuka donasi pengobatan untuk para korban, donasi langsung ke no rek 1420006370836 Bank Mandiri atas nama Siti Lestari, setelah transfer konfirmasi ke 087855321927.

Bonek Jabodetabek

Cp. Ikam : 081513695455

Komentar