Bulan Madu Mario Balotelli Bersama OGC Nice

Mario Balotelli sedang menikmati bulan madu bersama OGC Nice. Ia membuktikan kapasitasnya setelah performanya menurun drastis di Liverpool dan saat peminjamannya di AC Milan. Sampai pekan ke-6 Ligue 1, ia telah mencetak 6 gol di 5 penampilannya.

Salah satu faktor penampilan apiknya bersama Nice adalah lantaran lebih sering masuk ke kotak penalti lawan. Kelima golnya bersama Nice terjadi di dalam kotak penalti. Saat tampil bersama Liverpool, Balotelli terlalu banyak bermain di luar kotak penalti. Boleh jadi memang instruksi dari pelatih untuk ikut dalam proses membangun serangan.

Saat dipinjamkan ke AC Milan, striker bengal tersebut juga sering bermain melebar. Hasilnya, performa Balo, panggilan sing pemain, tidak membaik. Padahal, Balotelli punya insting yang baik ketika menyambut umpan di dalam kotak penalti. Ia juga berani berduel fisik dan tak jarang berhasil memaksimalkan peluang yang sulit.

Cesare Prandelli pernah berujar bahwa Balotelli harus berada dalam kotak penalti ketika tim memegang bola, bukan berkeliaran di sekitarnya. Dalam hal ini, Prandelli membenarkan saran Silvio Berlusconi kepada Balotelli agar bermain lebih ke dalam kotak penalti.

Silvio Berlusconi juga pernah berujar, “Jangan lakukan apa yang Balotelli lakukan. Kamu harus selalu dekat dengan kotak penalti agar kamu bisa mencetak gol.” Ucapan itu ia lontarkan setelah Milan kalah dari Palermo. Kala itu, Balotelli sudah pindah ke Liverpool.

Begitu pula dengan pelatihnya di Liverpool saat itu, Brendan Rodgers. Ia meminta agar Balotelli lebih sering berada di dalam kotak penalti. Balotelli agaknya menyadari hal itu dan dalam suatu wawancara, ia mengatakan akan berusaha bekerja lebih keras di dalam kotak penalti.

Bagi kalian yang sering menonton Balotelli bermain agaknya tahu bagaimana Balotelli lebih sering melakukan tendangan dari kotak penalti atau menjatuhkan diri untuk memenagi pelanggaran. Sesekali gol indah tercipta dari tendangan luar kotak penalti namun tak sebanding dengan jumlah peluang yang terbuang.

BACA JUGA:  Peran Analis dalam Tim Sepakbola

Mengambil data dari WhoScored, Balotelli telah melesatkan 10 tendangan dari dalam kotak penalti dari 6 penampilannya bersama Nice. Bandingkan dengan masa peminjamannya di AC Milan. Dari 20 penampilan, 12 di antaranya sebagai pengganti, striker asal Italia tersebut hanya melesatkan 12 tembakan dari dalam kotak penalti.

Rata-rata jumlah tendangan dari dalam kotak penalti bersama Nice di Ligue 1 pun lebih baik dari klub-klub sebelumnya. Bersama Nice, rata-rata, ia sudah menembak 2,3 tembakan per pertandingan dari dalam kotak penalti.

Bersama AC Milan di Serie A, ia hanya menembak 0,6 tembakan per pertandingan dan bersama Liverpool, hanya 1,2 tembakan.

Pergerakannya untuk turun, menjemput bola, atau terlibat dalam proses serangan tentu bukan kesalahan. Apalagi, usaha menembak dari luar kotak penalti. Namun, rasio keberhasilan Balotelli memaksimalkan peluang tentu akan meningkat jika ia lebih sering bermain di dalam kotak penalti.

Kotak penalti adalah ruang kerja utama bagi seorang striker tradisional. Dan hal ini memang terbukti ketika bermain untuk Nice saat ini. Produktivitas Balotelli merupakan salah satu sebab keberhasilan Nice memuncaki Ligue 1, unggul empat poin dari Monaco di peringkat kedua.

 

Bahkan bukan tak mungkin, ketajaman Balotelli di Ligue 1 akan membantu Nice mendobrak dominasi Paris Saint-Germain selama beberapa musim terakhir. Siapa tahu.

Jika mampu terus mempertahankan performanya, bukan tak mungkin Balotelli bisa kembali meraih impiannya. Selain kembali dipanggil masuk tim nasional Italia, Balotelli bisa saja berdiri sejajar dengan Marouane Fellaini memperebutkan hal yang ia ingin gapai, Ballon d’Or.

 

Komentar
Mahasiswa HI Universitas Brawijaya. Bisa dihubungi lewat Twitter @lukmanf16