Ancaman Penyakit Pasca Pensiun Bagi Pesepak Bola

Dalam satu pertandingan sepak bola, rata-rata jarak yang ditempuh oleh seorang pemain adalah 10 kilometer. Bervariasi sesuai dengan posisinya. Dalam studi berjudul Physical and technical activity of soccer player in the French First League yang dilakukan pada musim 2005-2006 dan melibatkan 3540 pemain, jarak tempuh seorang pemain diteliti lebih dalam.

tabel

Tentu butuh stamina yang baik untuk bisa secara konsisten melakukan hal itu. Apalagi, menurut laporan tahunan UEFA Elite Club Injury Study pada tahun 2014, rata-rata sebuah klub yang bermain di kompetisi Eropa melakukan 213 sesi latihan dan 59 pertandingan dalam satu musim. Dari angka tadi, jika kita hitung perbulan terdapat 20 sesi latihan dan 5 pertandingan. Tingginya angka latihan dan pertandingan tersebut penting karena sepak bola sekarang menuntut baik pemain dan klub untuk semakin kompetitif.

Jika kita membaca literatur mengenai cedera-cedera dalam sepak bola, jenis terbanyak dari cedera tersebut adalah non-contact injury yang salah satu penyebabnya adalah overuse atau penggunaan berlebih. Salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan dalam Football Medicine adalah cedera akibat overuse yang dialami justru setelah pemain pensiun. Adalah suatu penyakit bernama Osteoarthritis yang menghantui pesepak bola setelah mereka pensiun.

Osteoarthritis bagi eks pesepak bola

Osteoarthritis berasal dari tiga suku kata, osteo yang berarti tulang, arth yang berarti sendi dan itis yang berarti radang. Secara definitif Osteoarthritis berarti peradangan pada tulang dan sendi. Osteoarthritis memiliki ciri khusus. Tidak semua tulang dan sendi dapat terkena penyakit ini. Tulang dan sendi yang sering mengalami penyakit ini adalah tulang dan sendi yang bersifat weight-bearing, menopang beban tubuh, contohnya engkel, lutut dan panggul.

Sebuah penelitian dilangsungkan untuk memetakan dan mengetahui seberapa besar resiko Osteoarthritis bagi pensiunan pemain sepak bola. Sebuah penelitian yang berjudul Knee and Ankle Osteoarthritis in Former Elite Soccer Players diadakan selama 12 tahun dalam rentang 2000-2012. Hasilnya menunjukkan bahwa 60% pensiunan pemain sepak bola akan mengalami Osteoarthritis. Angka ini sangat tinggi apabila kita membandingkan dengan populasi non-pesepak bola, dimana insidensinya hanya sekitar 10-25% saja.

BACA JUGA:  Keabadian Daniele De Rossi

Namun, ada hal unik lain yang membedakan antara pesepak bola yang mengalami Osteoarthritis dengan populasi umum. Hal tersebut dikemukakan dalam riset berjudul Knee Osteoarthritis in 50 Former Professional Football Player. Dalam studi yang dilakukan di Tunisia tersebut didapatkan fakta bahwa walaupun kerusakan sendi yang dialami oleh eks pesepak bola lebih parah, tingkatan nyeri yang dirasakan lebih rendah. Hal ini terjadi karena setiap orang memiliki ambang nyeri yang berbeda-beda. Maksudnya, dengan memberikan stimulus nyeri yang sama kepada dua orang, belum tentu akan menghasilkan persepsi nyeri yang sama. Oleh karena persepsi nyeri adalah 75% masalah psikologis, maka pesepak bola yang ketika masa bermainnya sangat akrab dengan nyeri dan benturan fisik tentu memiliki nilai ambang nyeri yang lebih tinggi.

Perbandingan sendi normal dengan sendi yang mengalami Osteoarthritis (sumber www.smwhome.net)
Perbandingan sendi normal dengan sendi yang mengalami Osteoarthritis (sumber www.smwhome.net)

Mekanisme terjadinya Overuse injury, menurut dr Luthfi Hidayat SP. OT, masih tidak jelas. Tidak ada batasan atau kriteria kapan seseorang dikatakan mengalami overuse. Mungkin, dokter spesialis orthopedi RSUP Sardjito ini berpendapat, overuse terjadi apabila seorang olahragawan terlalu sering melakukan overtraining. Ciri dari overtraining adalah munculnya Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) atau nyeri otot yang muncul beberapa jam, biasanya setelah bangun tidur pagi, pasca latihan.

Psikologis eks pesepak bola dengan Osteoarthritis

Manifestasi utama dari osteoarthritis adalah nyeri sendi. Nyeri pada sendi yang dialami oleh penderita osteoarthritis sering kali membatasi aktivitas mereka.

Bayangkan, pada masa muda anda adalah pemain yang dengan gagahnya menjelajah lapangan dan ketika tua bahkan untuk sekadar jogging pun sudah merasakan nyeri. Perbedaan yang signifikan ini terkadang juga membuat penderita osteoarthritis, terutama dari kalangan atlet, merasa depresi.

Konsekuensi lain

Sebuah penelitian berjudul Impact of Sports on Health of Former Professional Soccer Players in Brazil meneliti tentang profil kesehatan eks pesepak bola. Hasil terebut konsisten dengan riset-riset yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu kerentanan mereka untuk mengalami Osteoarthritis.

BACA JUGA:  Feminisme Sepak Bola

Selain itu, dalam riset yang menyertakan 100 eks pesepak bola profesional itu menemukan bahwa 78% mengalami kelebihan berat badan dan 4% mengalami obesitas. Kelebihan berat badan dan obesitas dihitung berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT), yaitu berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) dikuadratkan. Seseorang dikatakan mengalami kelebihan berat badan jika IMT ada di antara 25-30kg/m², dan dikatakan obesitas jika IMT lebih dari 30 kg/m².

maradona
Maradona saat masih aktif bermain dan ketika pensiun (sumber : www.dailymail.co.uk)

Kelebihan berat badan sangat ditentukan oleh 2 hal, pola makan dan pola latihan. Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa intensitas latihan seorang pemain profesional sangat tinggi, mencapai 213 kali per musim atau 20 kali per bulan. Ketika pensiun, aktifitas fisik mereka jauh berkurang. Tidak ada lagi latihan yang teratur, tidak ada lagi ahli gizi yang mengatur pola makan.

Maka tak heran, pensiunan sepak bola akan mengalami kelebihan berat badan. Kita tahu bahwa kelebihan berat badan merupakan faktor resiko terjadinya berbagai macam penyakit seperti hipertensi, serangan jantung dan stroke. Namun, belum ada literatur yang membahas lebih jauh tentang kejadian hipertensi, serangan jantung dan stroke pada eks pesepak bola.

Nah, bagi anda yang memiiki pemain idola yang telah pensiun, jangan begitu saja melupakan mereka dengan memilih pemain idola baru. Cari tahu, bisa jadi pemain idola anda sedang menggosok-gosok lututnya dengan counterpain akibat nyeri pada sendi.

 

Komentar